Sorry for typo, don't forget to vote and commen..
.Mean menatap pria mungil yang ada di depan sana dengan mata tidak berkedip sedikitpun. Sudah lebih dari dua puluh menit pandangan Mean tidak beralih dari pria mungil yang sudah lama tidak pernah lagi bertemu dengannya sejak pada malam itu. Dan kini setelah hampir lima tahun berlalu mereka bertemu kembali.
Kalau bukan karena pernikahan sahabat mereka Title, Mean tidak akan pernah bertemu lagi dengan pria mungil yang bernama Plan Rathavit itu.
Mean heran kenapa Plan pergi meninggalkannya pada malam itu, setahu Mean hubungan mereka baik-baik saja dan mereka baru saja habis bercinta pada malam itu.
Mean bahkan sudah mencari Plan selama lima tahun ini tapi, dia tidak pernah menemukan keberadaan Plan. Pria mungil itu seakan hilang ditelan bumi. Tapi kenapa, sekarang, pria mungil itu malah muncul kembali di saat dirinya ingin melepaskannya. Di saat Mean ingin memulai hidup yang baru, pria mungil itu malah muncul kembali di hadapannya.
Mean ingin sekali bertanya, kenapa? Dan kenapa? Kenapa Plan meninggalkannya di saat cintanya begitu besar kepada pria mungil itu.
Senyum manis itu yang paling Mean kangenin. Senyum secerah bulan di malam hari. Mampu menerangi malam Mean yang gelap gulita menjadi terang benderang.
Di mata Mean, Plan semakin cantik walaupun umurnya sudah bertambah lima tahun. Seharusnya Mean membenci Plan tapi kenapa dirinya tidak bisa sedikitpun membencinya. Cintanya bahkan semakin membesar kepada pria mungil itu.
Cinta yang seharusnya menjadi benci atas apa yang pria mungil itu lakukan padanya. Cinta yang seharusnya Mean kubur dalam-dalam tapi tetap saja tidak bisa.
Sedari tadi Mean terus melihat gerak gerik dari Plan. Ada yang aneh yang pria mungil itu lakukan sedari tadi. Pria mungil itu seakan tergesa-gesa entah karena apa. Ia harus bicara dengan Plan. Banyak sekali yang harus ditanyakan kepada pria mungil itu. Kenapa? Dan kenapa? Plan meninggalkannya.
Setelah selesai acara Plan pun izin pamit kepada Title dan Gun. Ia ingin segera meninggalkan tempat itu karena ia dapat melihat kalau Mean terus saja menatapnya tanpa henti. Ia harus pulang karena Mean sedari tadi menelponnya. Dan ia juga tidak ingin bertemu atau berurusan kembali dengan pria brengsek yang telah menghancurkan hidupnya itu.
Mean di sini bukanlah Mean yang datang di pesta pernikahan Title dan Gun. Mean yang menelepon ini adalah bocah kecil yang bernama Mean Rathavit, anak dari Plan Rathavit.
"Mau ke mana, Plan?" Mean mencekal tangan Plan ketika Plan hendak akan keluar dari balik pintu itu.
Mean sengaja sembunyi dibalik pintu keluar agar Plan tidak melihatnya. Mean tidak ingin Plan kabur sebelum ia bisa bicara dengan pria mungil itu.
"Lepaskan! Aku tidak ada urusan denganmu lagi!" ucap Plan dingin.
"Tidak ada? Apa tidak ada yang ingin kau jelaskan padaku, Plan?" kata Mean tak kalah dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot (Meanplan_Tincan)
Short StoryKumpulan oneshoot #meanplan❤ #tincan ❤ #2wish💙💚 Mengandung 🔞+ jadi yang di bawah umur harap jauh-jauh. Tapi kalau nekat baca dosa di tanggung sendiri. Meanplan fanfiction