Blue Dan Green

641 77 10
                                    

             

Mean, Tonnam, Title dan Kao sedang asyik tertawa saat mereka melihat salah seorang pria mungil dan kawan-kawannya baru saja memasuki club Hive tersebut. 

Mean bahkan tidak mengedipkan matanya saat melihat pria mungil tersebut. Matanya langsung terkunci pada sosok pria itu.

"Tonnam, kau kenal pria itu?" tanya Mean.

"Yang mana?" Tonnam melihat-lihat ke sekeliling tapi tidak tahu yang mana yang sahabatnya ini maksud.

"Yang itu," tunjuk Mean kepada seorang pria mungil yang sedang tersenyum kepada beberapa pria.

"Itu," Mean mengangguk.

"Dia Plan. Dia modelnya di klub ini. Dan kau lihat pria yang merangkulnya itu, namanya Perth. Mereka berdua adalah model di klub ini. Dengan wajah tampan dan cantik mereka, mereka bisa membuat para pria dan wanita bertekuk lutut di bawah kaki mereka," jelas Tonnam panjang lebar.

"Maksudmu?" Mean belum mengerti.

"Mean kau sudah punya tunangan. Jadi jangan coba-coba dekat dengan mereka terutama sama Plan. Kalau kau tidak ingin hubunganmu dengan kekasihmu berakhir." Ingatkan Tonnam kepada sahabatnya itu.

"Ini menarik," gumam Mean. 

Sedangkan Tonnam hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya akan hal gila apalagi yang akan sahabatnya itu lakukan. Sebelumnya, Mean pernah selingkuh dari kekasihnya dan berakhirlah mereka dengan perang dingin selama satu bulan. Tapi bulan kemudiannya mereka berbaikan dan kembali mesra seperti biasa seolah tidak pernah ada yang terjadi.

Selama bertengkar dengan Neena, Mean selalu datang ke club malam hanya untuk menyewa para jalang untuk memuaskan nafsunya. Kalau tidak para jalang itulah yang datang dengan suka rela kepadanya untuk memuaskan nafsunya.

Jadi walaupun Mean tidak pernah mendapat jatah dari Neena, dia mendapatkannya dari perempuan lain. Jadi naga Mean tetap aman terkendali. Namun kini, naganya kembali menggeliat saat melihat wajah cantik dari Plan Rathavit.

Naga Mean seakan ingin keluar dari sarangnya dan dengan cepat ingin masuk ke gua hangat milik pria mungil itu.

Plan yang merasa diperhatikan oleh seseorang dia pun ikut menatapnya balik. Dan benar saja, seorang pria tampan kini tengah memperhatikannya dengan intens.

Plan memberikan sebuah kiss lewat tangannya dan Mean tersigap akan keberanian dari pria incarannya itu. Ia pun merasa tertantang dan langsung mendatanginya.

"Hey, aku, Mean. Mean Phiravich. Siapa namamu?" tanya Mean ramah. Ia bahkan menyodorkan tangannya untuk mengajak Plan berkenalan.

"Plan, Plan Rathavit." Jawab Plan sambil menghadap pria tampan yang bernama Mean itu. Ia pun membalas uluran tangan Mean.

"Apa tadi kau sengaja mau menggodaku?" suara berat Mean saat sudah sampai di samping Plan.

"Bukankah kau yang menatapku lebih dulu, kalau aku tidak salah. Kalaupun aku salah, jadi lupakanlah," Plan pergi meninggalkan Mean namun Mean dengan cepat mencekal tangannya.

"Kenapa?" Plan mengernyitkan alisnya.

"Aku tertarik padamu. Mau ML denganku?" to the point Mean.

Plan menatap pria tampan yang ada di depannya ini. Tidak ada yang tidak bisa Plan taklukkan. Dengan mengedipkan matanya saja para pria sudah bertekuk lutut di depannya. Beruntunglah dia walaupun dia seorang pria tapi diberkati dengan wajahnya yang cantik dan kulitnya yang putih mulus bak salju.

Tidak butuh waktu lama buat mereka untuk memasuki sebuah hotel. Itu karena mereka sama-sama saling tertarik dan saling menginginkan. Buktinya saja sekarang Mean tengah menindih Plan dan tengah mendorong naganya masuk ke dalam lubang hangat milik Plan.

Oneshoot (Meanplan_Tincan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang