REWRITE THE HAPPY ENDING ONE : WEEK MAGIC

1.3K 102 40
                                    

Hai balik lagi dengan oneshoot dari pemilik yang sama yaitu phi vanillapanda98
Untuk ke depannya aku akan up ff punya phi cantik ku dulu phi vanillapanda98

Di sini ceritanya aing bagi menjadi 2 part, soalnya ceritanya terlalu panjang 10K lebih.
Semoga kalian suka, selamat menikmati.

Sorry for typo, don't forget to vote and comment.

____________________

Part : 1

Sore itu hujan turun dengan deras meskipun saat ini Bangkok tengah berada di tengah-tengah musim panas yang biasanya sangat menyengat. Plan yang duduk di dekat jendela terus menatap ke arah langit dan jalanan sambil sesekali menyesap kopi panas yang baru saja dipesannya. Plan sudah duduk di sana sejak pagi, bahkan sudah memesan beberapa gelas kopi dan latte secara bergiliran.

"Hah ...." Helaan nafas menyedihkan kembali terdengar dari bibir itu. "Aku benci hujan," gumam Plan lirih pada kopi yang ada di depannya.

Suara panggilan telepon memecahkan lamunannya. Plan itu menatap ponselnya sebelum memutuskan untuk mengangkat panggilan dari adiknya.

"P'Plan, kau kemana? Aku ke apartemenmu tapi kau tidak ada di sana tadi."

"Aku sedang di café untuk menikmati pemandangan. Ada urusan apa sampai kau repot-repot datang ke apartemenku, Perth?"

"Mae memintaku untuk mengantarkan beberapa makanan untukmu. P'Plan berada di cafe yang biasa, kan." tanya Perth. "Aku akan kesana. Jangan pergi kemana-mana lagi."

Setelah panggilan diputus, Plan meletakkan benda persegi berwarna putih itu di atas meja. Tak lama kemudian, sebuah mobil sedan hitam memasuki area parkir café.

"P'Plan," sapa Perth.

"Duduklah, Perth. Aku sudah pesankan latte untukmu," ucap Plan.

Perth itu mendudukkan bokongnya di kursi depan Plan dan menatap Plan dengan lekat.

"Kenapa phi jarang sekali pulang ke rumah? Mae sangat merindukan phi."

"Aku sedang sibuk, Perth. Kau tau sendiri pekerjaanku tidak bisa ditinggal begitu saja."

Perth memutar malas bola matanya. "Jangan berbohong padaku, phi. P'Plan tidak mau pulang karena takut mae dan pho akan meminta p'Plan melupakan p'Mean, kan?" tanya Perth langsung.

Plan menatap tajam Perth. "Jangan berpikir yang tidak-tidak."

Perth menghela nafasnya kesal. "Sampai kapan phi akan seperti ini? Sampai kapan phi akan terus memikirkan p'Mean dengan perasaan penuh penyesalan? Itu bukan salah phi, itu keinginan p'Mean sendiri."

"Apa yang kau tau tentang Mean? Berhentilah berbicara seolah-olah kau tau segalanya tentang kami!"

Plan membereskan barang-barangnya, bermaksud untuk meninggalkan Perth di sana.

"Apa yang tidak kuketahui tentang hubungan kalian, phi? Aku tau semuanya. Aku tau phi masih menyimpan perasaan bersalah yang bodoh itu sampai sekarang. Sudah 5 tahun berlalu, phi. Dan phi masih terus merasa kalau phi-lah adalah orang yang membuat p'Mean pergi!" bentak Perth.

Mata Plan mulai berkaca-kaca, Plan menatap Perth. "Aku tidak merasa bersalah tanpa alasan, Perth. Aku merasa bersalah karena memang akulah orang yang membuatnya pergi. Jika saja bukan karena kecelakaan bodoh itu, Mean masih akan terus berada di sampingku sampai saat ini."

"Takdir tidak menginginkan kalian berdua bersama, phi. Berhentilah mengatakan hal seperti itu."

"Oleh karena itu aku membenci takdir! Aku membenci takdir yang membuatku hidup sementara Mean harus mati!" pekik Plan, membuat beberapa pasang mata menatap ke arah mereka.

Oneshoot (Meanplan_Tincan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang