Hari Bahagia

1K 93 73
                                    

Sorry for typo, don't forget to vote and comment.

______________

Plan sedang menyiapkan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam kopernya. Pria mungil itu terlihat bahagia karena moment ini yang paling di tunggunya.

Sedangkan tidak jauh dari tempatnya pria tampan sedang tersenyum melihat sang pujaan hati yang sedang melipat pakaiannya itu.

Pria tampan itu pun menghampiri pujaan hatinya. "Apa sebahagia ini dirimu, sayang?" tanyanya.

Pria mungil itu mengangguk. "Hmm, sangat malah. Kau tahu? Kita sangat beruntung! Kita bisa berlibur sekalian bekerja," ujarnya.

"Hmm, aku setuju. P'Pupae dan p'Nook sangat baik. Kita tidak hanya bekerja tapi kita bisa sekalian kencan," ucap Mean juga bahagia.

"Ya. Aku beruntung mereka menjadi manajer kita coba orang lain ... apakah kita bisa seperti ini?" kata Plan bahagia.

"Hmm, jangan terlalu banyak membawa barang. Kita cuma beberapa hari di sana,"

"Ya aku tahu. Apakah kamu sudah membereskan barang-barangmu?" Plan bertanya setelah dia sudah selesai membereskan barang-barang bawaannya.

Hari yang di tunggu-tunggu pun telah tiba. Wajah bahagia Plan tidak lepas dari bibir mungilnya. Singapore, itulah tujuan mereka. Mereka pergi ke Singapore setelah itu jalan-jalan untuk menghabiskan waktu mereka setelah pekerjaan mereka sudah selesai.

Kan lumayan setelah selesai kerja mereka bisa menghabiskan waktu mereka di sana. Work and dating.

"Mean, apakah kita naik itu?" tunjuk Plan pada kapal pesiar yang menjulang tinggi di depannya itu.

"Ya, apakah kamu suka?" Mean balik bertanya.

"Hmm, sangat suka." Kata Plan sambil tersenyum.

Mean, Plan, p'Pupae, p'Nook akhirnya mereka berempat pun naik kapal pesiar itu. Wajah bahagia terpampang jelas di wajah Plan.

Mean bahagia bisa melihat kekasih pujaan hatinya yang bahagia seperti itu dan dia juga ikut bahagia. Hatinya menghangat. Ya pasti. Kekasih mana yang tidak bahagia melihat kekasihnya bahagia.

Mean langsung memeluk kekasih pujaan hatinya itu tanpa memperdulikn orang di sekitarnya. P'Pupae dan p'Nook hanya geleng-geleng kepala melihat anak didiknya yang begitu menyukai Plan, pria mungil yang sudah dianggapnya sebagai anaknya itu.

P'Nook juga bahagia melihat Mean yang bahagia. Dia bersyukur Mean berpacaran dengan Plan, Plan mampu merubah sikap Mean yang dulu dingin menjadi lebih bisa ramah kepada teman lainnya. Itu semua karena Plan si pria manis dan mungil yang mampu merubah Mean menjadi lebih baik.

Cup!

Tanpa melihat sekeliling Mean mendaratkan satu kecupan secepat kilat di bibir Plan dan itu sempurna membuat Plan melotot dan memukul pelan dada Mean. Untung mereka dipojokan jadi tidak ada yang melihat mereka kecuali p'Pupae dan p'Nook.

"Mean! Bagaimana kalau ada yang melihat?" Plan bertanya sambil melotot.

"Aku tidak peduli. Biarkan saja, kamu itu milikku. Biar saja mereka tahu dengan begitu tidak akan ada lagi yang mengganggumu," Mean berucap enteng.

"Tapi bagaimana dengan fansmu? Mereka pasti akan menyerbumu dan juga diriku?" Plan berucap dengan nada khawatir.

"Yang lain mungkin akan membuat gosip yang tidak benar tapi para wisher pasti akan kegirangan," ucap Mean sambil tersenyum.

"Ya aku tahu. Para wisher memang jeli. Mereka selalu tahu apa yang kita lakukan," balas Plan.

"Itu karena mereka sangat menyayangi kalian," kata P'Nook dan p'Pupae menjawab serempak dari belakang mereka.

Oneshoot (Meanplan_Tincan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang