Mungkin dari kalian pernah mengalami seperti yang ku tulis di bawah ini. Salah satunya itu aku! Aku pernah di bully dan aku pun pernah membully temanku sendiri dalam keseharian kami. Ya walaupun kami berteman tapi yang namanya di bully itu pasti ada di antara pertemanan. Tapi ayolah! Ingat atas apa yang akan kita lakukan pada mereka dan apa yang akan mereka lakukan pada kita.
Kita boleh membully teman kita sendiri tapi? Itu dalam batas wajar, jangan sampai merusak mental mereka. Kita tidak suka melihat orang-orang dewasa di tv atau berita yang suka membully anak kecil atau bahkan anak itu harus sampai berujung di rumah sakit namun apakah kita sadar dengan apa yang kita lakukan pada teman kita sendiri yang kita bully. Apakah kalian juga tidak berpikir kalau mentalnya juga akan rusak karena kita? Come on! Tidak ada sahabat yang bersikap seperti itu pada sahabatnya sendiri. Kalau memang dia salah tegurlah dia dengan baik-baik jangan sampai kita memojokkannya atau merendahkannya. Apakah kita pantas disebut teman kalau kita berbuat seperti itu kepadanya.
Aku tahu aku mungkin tidak pantas untuk berkata seperti ini, tapi setidaknya aku berusaha menghargai yang namanya teman. Aku tahu aku mungkin banyak dosa atau apalah itu, dan ya aku sadar itu. Tapi setidaknya kalau memang kita betul-betul temannya jadilah penengah di antara mereka jangan asal ikut-ikutan kalau kita tidak tahu masalahnya ataupun kita tahu paling tidak janganlah ikut campur urusan mereka. Biarlah orang yang bersangkutan yang menyelesaikan masalah mereka jangan kita juga orang luar sampai ikut campur tangan atau memojokkannya.
Hari ini kita membully mereka namun suatu saat nanti kita juga pasti akan mengalaminya. Hukum karma itu ada dan pasti akan berlaku entah itu kapan.
Ok stop bacot waktunya nulis, tapi apa yang ku katakan di atas ada hubungannya sama yang ku tulis di bawah ini😉😉😉
Apakah kalian juga mengalami apa yang ku alami? Ya, kaum fujo pasti tahu yaaa? Terutama dari keluarga, sahabat atau para human lainnya?
Sorry for typo, don't forget to vote and comment
________________
Perkenalkan namaku Plan Rathavit. Aku bekerja di salah satu cafe milik teman sahabatku. Aku sangat suka bekerja di sana karena aku memiliki banyak teman. Mereka sangat baik dan ramah kepada-ku. Mereka sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri.
Ibuku juga sangat senang aku bekerja di sana karena aku memiliki banyak teman di sana.
Satu lagi tentangku. Aku sangat menyukai pria yang bernama Mean Phiravich. Mean Phiravich adalah sahabat dari bosku yaitu Chao. Mereka berdua bak pangeran yang turun dari surga namun hatiku sudah pertama kali jatuh cinta kepada pria yang bernama Mean Phiravich.
Mean Phiravich itu tinggi, tampan, kaya, matanya kebiruan dan kulitnya tidak terlalu putih amat namun dia memiliki tubuh yang six pack. Membuat kaum hawa pada bertekuk lutut padanya ya termasuk diriku.
Aku sangat mengagumi sosok Mean Phiravich sampai-sampai aku selalu membayangkan kalau dia berada satu tempat tidur denganku dan aku berada di pelukannya. Pasti aku akan sangat bahagia bila itu terjadi namun sayang itu hanyalah dalam imajinasiku karena aku tahu itu tidak akan mungkin. Andai saja aku bisa merubah waktu atau aku mempunyai ceret ajaib seperti di film Aladdin yang bisa mengabulkan tiga permintaan maka aku akan memilih untuk bersama Mean hanya bersama Mean.
Awalnya kedua orang tuaku sangat senang aku bekerja di cafe itu namun entah kenapa, akhir-akhir ini ibuku suka marah-marah kepada-ku. Ibuku bahkan sering mengecek kamar dan ponselku ketika aku pulang dari bekerja dan entah ada apa dengannya.
Aku pun menjadi heran kepada ibuku. Tidak biasanya dia seperti itu.
"Huhh," aku membuang nafas ku kasar setelah ibuku keluar dari kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot (Meanplan_Tincan)
Short StoryKumpulan oneshoot #meanplan❤ #tincan ❤ #2wish💙💚 Mengandung 🔞+ jadi yang di bawah umur harap jauh-jauh. Tapi kalau nekat baca dosa di tanggung sendiri. Meanplan fanfiction