I love You, I hate You

2.6K 165 61
                                    

Plan seorang murid sekolah menengah atas, ia sangat mencintai kakak kelasnya dari baru pertama kali menginjakkan kakinya di sekolah Sanbury. Tapi, ia hanya bisa mengagumi kakak kelasnya itu, tidak bisa mengungkapkan perasaannya.
Karena mereka bagaikan langit dan bumi.

Plan hanyalah anak dari keluarga sederhana yang mendapatkan beasiswa sehingga dapat bersekolah di sekolah Sanbury, sedangkan Mean adalah anak pemilik dari sekolah tempat Plan menuntut ilmu. Mean berasal dari keluarga yang memiliki segalannya.

Ya, Plan menyukai Mean sejak pertama kali ia memasuki sekolah Sanbury, sejak saat itulah ia selalu memendam perasaannya kepada Mean. Tapi tidak pernah sekalipun Plan mengungkapkan perasaannya tersebut.

Flashback

Plan memasuki sekolahnya, ia sedang melihat ke sana kemari. Bagaimana tidak? Sekolah tempat  ia menuntut ilmu bagaikan gedung yang menjulang tinggi. Tiba-tiba terdengar suara dari belakang Plan, suara serak tapi terdengar indah di telinga Plan.

"Hey, apa yang kau lakukan?" tanya Mean.

Plan berbalik dan melihat ciptaan tuhan yang begitu tampan. Ia gugup, "i-itu, anu."

"Hey, ada apa? Apa aku membuatmu takut?" tanya Mean lagi.

Plan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal. "Bukan! Bukan itu. Anu, aishhh ...." Plan memukul kepalanya dengan tangannya sambil berkata, "Aku sedang mencari kelas ku. Aku anak baru dan aku berada di kelas 10-1."

"Ayo ikut denganku. Aku juga berada di kelas itu," jawab Mean.

Plan pun mengekori Mean dari belakang dengan wajah tersenyum dan ia tidak percaya kalau pria yang ada di depannya itu begitu tampan dan juga baik hati. Tapi satu hal yang Plan tidak ketahui yaitu Sifat asli Mean yang sebenarnya.

Flashback end

Di kala mengingat itu, pipi Plan langsung bersemu merah, tapi ketika mendengar suara ribut-ribut dari seberang kursi, ia langsung menunduk.

Mata Plan berkaca-kaca, ia tidak percaya lelaki yang dicintainya selama ini ternyata seorang Playboy, yang suka bergonta ganti wanita.

Ketika Mean sudah bosan, wanita itu langsung dicampakan sesuka hatinya, Mean tidak peduli wanita tersebut memohon seperti apapun.

Plan kembali mengutuk dirinya sendiri, kenapa bisa dirinya begitu mencintai Mean. Walaupun ia tau Mean itu seorang playboy tapi entah kenapa, dirinya begitu  sangat mencintai Mean Phiravich.

Bel berbunyi, jam pelajaran pun telah usai. Plan sangat lapar. Jujur, ia begitu lapar. Karena pagi tadi ia belum sempat sarapan dan kini ia harus mengantar tugas keruangan khru Win, dan ia harus menahan rasa laparnya.

Selesai dari ruangan Khru Win, Plan buru-buru pergi ke kantin, tapi di tengah perjalanan ia mendengar suara desahan. Ia penasaran dengan suara itu dan akhirnya ia pun menelusuri sumber suara tersebut.

"Ahh ... ahhh ... lebih cepat, Mean!" suara desahan seorang gadis.

Plan mendengar suara desahan seorang gadis yang sedang menyuruh Mean untuk mempercepat gerakannya.

Plan mengabaikan rasa laparnya dan mencari sumber suara tersebut. Ketika sampai di tempat sumber suara betapa kagetnya Plan. Di situ, ia melihat pemandangan yang sangat erotis. Mean sedang menggenjot seorang gadis cantik sambil memagut bibirnya kasar, dan mereka bercinta sambil berdiri. Air mata Plan lolos detik itu juga, betapa sakit dan hancurnya hati dan perasaannya. Ia begitu tidak menyangka, pria yang dicintainya selama 2 tahun lebih itu begitu jahat.

Oneshoot (Meanplan_Tincan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang