Si Manis

1K 112 22
                                    

Mean bersyukur mempunyai pacar yang super manis seperti Plan Rathavit. Mean bukan menyukai Plan karena dia manis. Itu hanya salah satu deretan kelebihan dari Plan Rathavit.

Wajahnya yang manis melebihi dari rasa coklat itu tidak bisa dibantahkan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajahnya yang manis melebihi dari rasa coklat itu tidak bisa dibantahkan lagi. Plan bukan cuma manis, tapi, dia cantik, imut, apalagi bentuk tubuhnya yang sangat menggoda. Kulit putih, bulu mata lentik, leher jenjang dan body yang semok. Ia seorang pria tapi ia mampu mengalahkan ribuan gadis cantik lainnya. Gadis-gadis itu bahkan bukan tandingannya.

Plan, anaknya baik, suka menolong, pintar masak dan humoris. Dengan kelebihan sebanyak itu Mean seakan mendapat seorang bidadari yang turun dari surga. Plan itu anugerah yang tiada terkira buat Mean. Karena itulah Mean bersyukur mempunyai Plan sebagai kekasihnya.

Ketika Plan sedang bersih-bersih rumah ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk.

"Hallo," ucap Plan.

"Hallo babe, kau sedang apa?" tanya Mean di seberang. Saat ini dia sedang berada di kantor.

"Aku lagi beres rumah. Apartemenmu berantakan sekali," ucap Plan menggerutu.

"Bukankah aku sudah sering menyuruhmu untuk pindah bersamaku. Kau selalu menolaknya," kata Mean di seberang.

Yup, Mean sudah sering kali mengajak Plan untuk tinggal bersamanya. Tapi, Plan selalu menolak dengan alasan tempat kerjanya terlalu jauh dari apartemen Mean.

"Bukankah kau sudah tau alasannya Mean," ucap Plan.

"Iya, ya, aku tahu. Bagaimana kalau aku yang mencari apartemen di dekat tempat kerjamu," ide Mean.

"Mean, kau tidak perlu melakukan itu. Aku akan selalu datang ke apartemenmu kalau aku ada waktu, bagaimana?" ucap Plan.

"Sudah diputuskan kalau aku yang akan mencari apartemen di situ. Kalau tidak boleh menolak kali ini. Aku ingin selalu dekat denganmu, babe!" lirih Mean seakan memelas.

"Apakah tidak apa? Aku tidak ingin membebanimu, Mean," lirih Plan pelan.

"Tidak ada yang tidak buatmu, babe. Aku mencintaimu melebihi jiwa dan ragaku. Kau segalanya buatku!" ucap Mean tersenyum di seberang.

"Aku juga sangat mencintaimu," ucap Plan tersenyum.

.
.
.

Keesokan harinya, Mean pun mencari apartemen yang tidak terlalu jauh dari tempat kerja Plan. Pekerjaan Plan yang menjadi seorang pengasuh anak di sebuah panti tempat menitipkan bayi membuatnya tidak bisa meninggalkan anak-anak manis tersebut. Plan harus berada di sana minimal kurang lebih hampir dari 24 jam. Kecuali saat pertukaran sip maka barulah ia bisa bernafas dengan sedikit beristirahat.

Plan sebenarnya bisa mencari pekerjaan yang lebih baik dari tempat itu. Apalagi ia lulusan dari perkuliahan manajemen tata boga. Dengan ilmu itu ia bahkan bisa menjadi seorang koki hebat jika ia memang ingin. Ia jago dalam memasak. Masakannya bahkan sangat lezat.

Oneshoot (Meanplan_Tincan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang