Plan sedang memikirkan hubungannya kedepannya seperti apa dengan Mean. Mereka sudah pacaran sudah 4 tahun lamanya. Plan bahagia dengan Mean. Ya, tentu saja. Siapa yang tidak bahagia bersama pria yang sangat dicintainya itu. Hari-hari mereka pun berjalan dengan sangat baik dan selalu penuh dengan cinta karena Mean selalu memberikannya warna di hidupnya.
Selama 4 tahun pacaran itu tidak pernah Mean membuatnya sedih apalagi sampai menangis. Pria tampan itu selalu setia dan selalu menjaga hatinya hanya untuk Plan seorang. Karena itulah, Plan sangat bersyukur Mean menjadi kekasihnya.
Mereka bahkan tinggal di apartemen yang sama semenjak mereka masih kuliah hingga mereka berdua lulus kuliah. Mean kini bekerja di sebuah perusahan konstruksi dan Mean sebagai Manajer di sana. Tugas Mean hanya mengawasi saja tapi pria tampan itu setiap datang kelapangan tidak ingin hanya sekedar datang untuk mengawasi. Ia bahkan ikut membantu para bawahannya dalam mengangkat barang-barang yang lainnya.
Mean tidaklah berasal dari keluarga kaya seperti Plan. Plan lah yang mengajak Mean untuk tinggal di apartemennya. Awalnya Mean menolak karena merasa tidak pantas dan merasa tidak enak kepada Plan. Ia tidak ingin membuat Plan malu apalagi itu sampai membuat kedua orang tua Plan membuat mereka membenci Plan nantinya.
Mean tidak ingin membuat Plan sampai terluka karena dirinya. Ia memang sangat mencintai Plan. Karena itulah dia selalu melakukan yang terbaik buat Plan dengan menjaga hatinya untuk Plan seorang. Ia bahkan rela bekerja keras demi Plan. Demi membahagiakan Plan. Demi masa depannya dengan Plan, nantinya. Ya, walaupun sebenarnya Plan itu orang kaya. Tapi dia ingin membahagiakan Plan dengan hasil jerih payahnya. Keringatnya sendiri.
Apalagi sekarang Mean sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Kedua orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan dua tahun yang lalu. Mean sekarang anak yatim piatu. Karena itulah, fokusnya sekarang hanya untuk membuat Plan bahagia. Hanya dia seorang.
Walaupun Mean seorang pria sederhana, itu tidak membuat kedua orang tua Plan membenci Mean atau sampai menjauhkan Putra tercintanya itu dari Mean. Mereka bahkan sangat mendukung hubungan putranya itu dengan Mean. Mereka tahu Mean dan Plan itu sangat saling mencintai. Mereka melihat dengan jelas itu dari setiap pandangan mata mereka saat bertemu.
Kedua orang tua Plan yang melihat mata putranya itu selalu berbinar dan senyumnya yang lebar saat bertemu Mean tidak tega untuk memisahkan putra tercintanya itu. Yang mereka tahu Mean itu baik dan sangat menyayangi dan mencintai putranya itu. Apalagi sekarang mereka melihat Mean giat bekerja untuk membahagiakan putranya itu. Tentu mereka sangat mendukung akan hal itu. Mereka bahkan selalu memberikan semangat buat Mean. Mereka bangga kepada Mean yang tidak seperti pria lainnya yang suka memanfaatkan harta kekasihnya untuk kepentingannya pribadi. Mean tidaklah seperti itu.
Malam ini adalah malam valentine dan malam inilah yang Plan tunggu-tunggu. Biasanya Mean selalu memberikannya sebuah kejutan. Tapi sejak dari tadi pagi Mean mendiaminya. Bahkan Mean berperilaku aneh belakangan ini. Entah ada apa dengannya? Bahkan seharian ini Mean tidak menelponnya. Chatnya bahkan tidak dibalas. Hanya di read doang.
Plan uring-uringan seharian ini. Tidak biasanya Mean seperti ini. Apalagi belakangan ini Plan mendengar kalau Mean sedang dekat dengan seorang gadis. Dia adalah anak dari bos Mean yang bernama Punpun Sutattha.
Plan sudah beberapa kali membuang atau menampik perasaan itu tapi bayangan Mean yang sedang tersenyum dengan seorang gadis mengusik pikirannya. Apalagi melihat apa yang dilakukan oleh Mean seharian ini membuat Plan takut.
Plan takut Mean meninggalkannya.
Plan takut Mean berpaling darinya.
Plan takut Mean sudah bosan dengannya dan Mean sudah beralih ke hati yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot (Meanplan_Tincan)
ContoKumpulan oneshoot #meanplan❤ #tincan ❤ #2wish💙💚 Mengandung 🔞+ jadi yang di bawah umur harap jauh-jauh. Tapi kalau nekat baca dosa di tanggung sendiri. Meanplan fanfiction