One Night With You

2.5K 157 52
                                    


Plan Rathavit seorang mahasiswa jurusan kedokteran. Plan terpaksa bekerja di sebuah club malam untuk membiayai biaya kuliahnya dan biaya obat sang ibu. Sebenarnya dulu Plan berasal dari keluarga kaya, tapi semenjak perusahaan ayahnya bangkrut, ibunya jadi sakit-sakitan, terlebih lagi sang ayah yang meninggal karena terkena serangan jantung. Jadilah Plan tulang punggung keluarga.

Sebelum pergi ke kampus, Plan harus mengurus ibunya dulu, memberikan obat dan memberi makan ibunya. Karena ia hanya punya sang ibu. Setiap pagi begitulah rutinitasnya sebelum pergi ke kampus.

Untung ada bibi Zaa tetangga Plan yang dengan senang hati mau mengurus Ny.Rathavit kalau Plan sedang pergi ke kampus dan pergi bekerja.

Dan di sinilah Plan sekarang di klub malam jadi bartender, Plan bekerja dari jam 5 sampai jam 10 malam.

"Plan ..." panggil Gun yang baru saja datang bersama Saint.

"Auw, kalian" sahut Plan.

"Kau pikir siapa, ahhh ...?" ketus Saint.

"Aku berharap sih cowok cool, tampan, dan kaya raya. Taunya kalian!" sahut Plan.

"Ya ampun, Plan. Di otakmu itu hanya ada cowok tampan dan kaya terus? Tidak ada yang lain apa?" dengus Gun.

"Tidak ada! Aku ingin bercinta sampai mampus, kalau memang ada cowok tampan dan kaya yang mendekatiku," canda Plan sambil tersenyum ke arah Gun dan Saint.

"Ok. Bagaimana kalau kita buat permainan," kata Saint sambil duduk di meja depan Plan.

"Permainan apa?" tanya Gun.

"Kalian lihat cowok yang sedang duduk sendirian di pojok itu," tunjuk Saint kearah pria tampan yang duduk sendirian.

"Ya. Kenapa dengan dia?" tanya Plan.

"Permainannya. Bagi Siapa yang kalah meminum whisky sebanyak 7 gelas, dia akan bercinta dengan Pria itu!" ujar Saint dengan ide gilanya .

"Ide yang menarik," jawab Gun.

"Bagaimana menurutmu, Plan? Kau ikut tidak? Bukankah tadi kau mengatakan ingin bercinta sampai mampus?" tanya Saint meyakinkan akan perkataan Plan barusan.

"Boleh, siapa takut! Dari tampangnya sih dia tampan, siapa tau dia juga kaya." Ujar Plan mantap.

"Deal."

"Deal ..." suara mereka bersama.

1 gelas berhasil mereka lewati. 2 gelas, 3 gelas dan gelas ke-5 pun berhasil mereka lewati. Beberapa menit kemudian, Gun berhasil melewati tantangan gelas ke-7 tapi, wajah Gun sudah sangat memerah.

Tinggal Plan dan Saint yang masih meminum minumannya. Plan terlihat sangat mabuk begitu pula dengan Saint. Tapi beberapa menit kemudian, Saint berhasil meminum gelas whisky yang ke-7 dan Plan 'lah yang kalah dalam permainan tersebut.

Gun dan Saint terlihat tersenyum karena berhasil menang dalam tantangan tersebut, sedangkan Plan terlihat cemberut. Untung jam kerja Plan telah usai, kalau tidak ia bisa dipecat oleh atasannya karena minum di jam kerja.

Gun dan Saint menyuruh Plan untuk mendekati pria tersebut. Plan pun maju ke meja tempat pria itu dengan sempoyongan.

"Hey, boleh aku ikut duduk disini?" tanya Plan kepada orang tersebut. Karena Plan memang tidak mengenal pria itu.

"Silahkan,"

"Aku Plan, Plan Rathavit! Kamu siapa?" tanya Plan sambil menjulurkan tangannya.

"Mean. Mean Phiravich!" jawab Mean sambil menyambut tangan Plan.

Oneshoot (Meanplan_Tincan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang