Unlimited Love

828 82 27
                                    


Cerita ini masih dengan cerita yang kemarin yang Like Love ya, Maiding dan Anziyan. Yang tebak Maiding seratus buat kalian. Ternyata ada juga yang nonton film panas itu😂😂

Tapi tetap kok ceritanya tidak akan sama persis dengan yang film aslinya. Karena ini berasal dari ingatan dan otak aku sendiri.😉

Filmnya dah lama kok, lama banget malah. Aku jauh lebih dulu nonton mereka daripada LBC. Tapi entah kenapa endingnya masih ngena di otak akika jadinya akika tuang di sini. Akika sendiri tidak begitu yakin apakah ceritanya cocok atau tidak buat kalian karena aku asal tulis dan kadang lupa dengan isi ceritanya. Sama kayak yang di atas yang Love Like 1 dan 2.

Kalau kalian kira akika nonton ulang filmnya, baru nulis ini, NO, itu salah besar. Ini murni dari ingatanku sendiri yang berkelana selama beberapa ABAD di otakku. Bukannya sombong ya, tapi ini benar adanya. 

Ok, lupain bacotan tidak penting akika😅🙏

Plan kini tengah berada di rumah orang tuanya. Ibu nya meminta Plan pulang karena ada sesuatu yang ingin dia tunjukan kepada putranya itu. Saat Plan sampai di rumah, ibunya menunjukkan beberapa foto seorang gadis padanya.

"Mae, kenapa menyuruhku pulang?" tanya Plan penasaran.

"Ini. Kamu pilihlah yang mana yang kamu suka?" ujar Namtran menyodorkan beberapa foto seorang gadis kepada putranya itu.

"Mae, aku tidak mau." Ucap Plan cemberut.

"Harus. Besok salah satu dari mereka akan datang kemari." Namtran meninggalkan putranya itu.

Seperti yang ibunya katakan, keesokan paginya datang seorang gadis ke kamarnya. Saat itu Plan tengah tidur dan gadis itu sudah nyelonong masuk di kamarnya.

Gadis itu tersenyum saat melihat mulut Plan yang menganga. Itu terlihat lucu di matanya.

Plan yang merasa gelisah dalam tidurnya pun langsung bangun dan melihat seorang gadis tengah duduk di atas kasurnya.

"Siapa kau?" tanya Plan bingung.

"Aku? Aku gadis yang dipilih mae mu untuk menemuimu," jelas gadis itu.

"Apa? Ternyata Mae beneran melakukannya," gumam Plan pelan.

"Perkenalkan aku, Ploy. Kamu siapa?" ucap gadis yang bernama Ploy itu.

"Plan, Plan Rathavit!" ujar Plan. Kini mereka tengah duduk di atas kasur kecil milik Plan.

Plan itu hidup sederhana. Ia dan keluarganya bukanlah berasal dari kalangan atas seperti Mean. Walaupun begitu dia bersyukur karena memiliki keluarga yang masih lengkap.

Ah, bicara soal Mean, Mean itu anak orang kaya. Konglomerat malah. Dan dia pacar Plan.

"Kenapa kau mau atas tawaran mae, ku? Kau lihat sendiri aku bukanlah pria tampan atau kaya?" ucap Plan menatap Ploy.

"Kau imut. Kau bahkan kelihatan jauh lebih cantik dariku," ucap Ploy menoel pipi gembul Plan.

"Aku pria, mana mungkin aku cantik," ujar Plan cemberut.

"Kau cantik. Sungguh!" ucap Ploy lagi.

"Apa kau yakin mau menuruti keinginan mae, ku?" ulang Plan.

"Aku bukanlah pria seperti yang ada dalam pikiranmu," ucap Plan.

Plan sengaja mengambil tepung yang sengaja dia taruh di lacinya dan menghirupnya. Ia sengaja membuat kesan kalau dirinya sedang menikmati tepung itu.

"Kau pakai narkoba?" tanya Ploy tidak percaya. Plan mengangguk.

Ploy pergi dari tempat itu dengan wajah pucat dan Plan harus menahan tawanya dengan memegang perutnya yang sakit karena tidak bisa mengeluarkan suaranya.

Oneshoot (Meanplan_Tincan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang