Seandainya kata itu tidak pernah terucap...
Mungkin kau masih ada di sisiku sekarang...
Maafkan aku...
Menikah di usia belia sangatlah tidak mudah. Keduanya masih terlalu muda untuk mengetahui lika liku kehidupan pernikahan.
Dan ketika ego masing-masing dipertahankan, keduanya berakhir sering berselisih paham hingga akhirnya pertengkaran pun tidak dapat dihindari.
Lee Jooheon waktu itu masih berusia 21 tahun ketika memutuskan untuk melamar kekasih mungilnya. Memiliki usia yang sama, pria mungil bernama Im Changkyun lantas menerima lamaran sang kekasih tanpa berpikir panjang lagi.
Satu per satu masalahpun datang menghampiri. Dimana Jooheon yang ternyata masih belum siap untuk menanggung beban tanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga, membuat Changkyun harus turun tangan dalam artian ikut bekerja.
Kesuksesan Changkyun dalam bekerja pun menimbulkan rasa iri dalam hati Jooheon muda. Jooheon berpikir, sebagai pihak atas, seharusnya dialah yang menafkahi Changkyun, bukan sebaliknya.
Dengan tekad itulah, Jooheon memaksa Changkyun untuk berhenti bekerja dan berusaha sekuat tenaga untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan keluarga kecil mereka.
Changkyun yang pada dasarnya memang lebih pengertian pun menuruti keinginan sang suami. Menjadi istri yang baik dengan melakukan pekerjaan rumah.
Semuanya berjalan lancar, hingga saat Jooheon mencapai kesuksesannya, semuanya perlahan berubah.
Tidak ada lagi Jooheon yang hangat.
Tidak ada lagi Jooheon yang tersenyum ramah.
Tidak ada lagi Jooheon yang manja dan selalu menggoda Changkyun.
Semuanya berubah. Tidak ada lagi komunikasi antara Jooheon dan Changkyun, lebih tepatnya Jooheon memilih untuk mengabaikan Changkyun tanpa alasan yang jelas. Pria mungil itu berusaha untuk sabar dan menerima perubahan sikap Jooheon, pria yang sangat dicintainya itu.
Dan setiap orang memiliki batas kesabaran masing-masing.
Usia pernikahan mereka sudah hampir menginjak tahun kedua. Lee Changkyun berpikir untuk menyiapkan pesta kejutan untuk merayakan ulang tahun pernikahannya yang kedua.
Changkyun memasak masakan kesukaan Jooheon, membeli kue tart dan juga memasang banyak balon berwarna hitam, silver dan emas, serta tulisan '2nd anniversary'.
Changkyun tersenyum puas melihat hasil kerjanya selama 1 hari penuh, berharap setidaknya kejutan darinya bisa sedikit memperbaiki hubungan mereka yang merenggang.
Changkyun melihat jam yang terpajang di dinding dan lagi-lagi senyuman manis menghiasi bibirnya.
"Sebentar lagi Joo hyung pulang."