Hanya kisah seorang Im Changkyun yang berusaha membuat mataharinya kembali bersinar.
Ah, lagi-lagi tatapan itu.
Changkyun menatap pemuda di depannya yang sedang memandangi pemandangan malam Korea dari balkon apartemennya yang terletak di lantai 17.
Bukan menikmati, pemuda itu hanya menatap kosong ke arah kerlap-kerlip lampu yang makin menghidupkan suasana malam Seoul.
"Jooheon-ah."
Pemuda yang dipanggil Jooheon itu tetap diam seakan-akan pendengarannya tidak menangkap suara Changkyun yang memanggilnya.
"Jooheon-ah." Panggil Changkyun sekali lagi namun masih mendapatkan respon yang sama.
Menghela nafasnya, Changkyun memutuskan untuk menghampiri Jooheon dan menepuk pelan pundaknya.
Jooheon terkesiap. "Dahyun."
Lagi...
"Ini aku Changkyun, bukan Dahyun."
Jooheon terlihat menghela nafasnya dan masuk ke dalam apartemennya dan dengan sengaja menyenggol pundak sempit Changkyun.
Changkyun hanya memandangi punggung Jooheon yang hilang di balik pintu kamarnya dengan tatapan sendu.
"Bagaimana ini Dahyun-ah..."
Aku mencintainya... Tapi yang dia butuhkan hanya dirimu.
Lalu aku harus bagaimana agar bisa menepati janjiku agar dirinya bisa bersinar lagi seperti matahari layaknya dulu, saat kita bertiga masih bersama?
Juni 2016
"Ya, Changkyun-ah! Aku punya kabar baik untukmu!"
Changkyun menatap Jooheon dengan canggung, lebih tepatnya tidak ingin mendengar apa yang akan dikatakan oleh Jooheon. Tapi Changkyun tetaplah Changkyun yang sangat pintar menyembunyikan perasannya.
