Jooheon baru menginjakkan kaki di rumah kecilnya ketika jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Jooheon terpaksa lembur karena banyak sekali proyek yang harus dijalankan pada saat tahun baru nanti dan dokumen-dokumennya harus sudah selesai dipelajari dan juga disetujui sebelum memasuki libur natal.
Jooheon melepas sepatunya di depan kemudian berjalan memasuki ruang tengah sambil melonggarkan dasi yang rasanya mencekik lehernya itu hingga netranya menangkap sosok yang sangat dikasihinya itu sedang duduk di ruang makan sambil memeluk boneka beruang berukuran sedang dengan mata terpejam.
"Sayang?" Jooheon menghampiri istri mungilnya itu dan hatinya mencelos melihat banyaknya makanan yang ada di atas meja.
"Sayang?" Panggil Jooheon sekali lagi dan istrinya itu perlahan-lahan membuka mata.
"Eung? Joo hyung?"
"Iya ini aku. Kenapa tidur disini hm?"
Lee Changkyun, istrinya itu segera melepas pelukannya pada boneka kesayangan pemberian suaminyabitu dan bangkit berdiri hanya untuk memeluk erat tubub suaminya itu.
"Joo hyung baru pulang?" Tanya Changkyun sambil menyandarkan kepalanya di dada Jooheon.
"Maafkan aku, pekerjaan selalu saja menumpuk di akhir tahun."
"Eum... tidak apa. Hyung sudah makan?"
"Eum... b-belum."
Changkyun memundurkan tubuhnya, menatap tajam suaminya itu dengan bibir mengerucut. Niatnya ingin memarahi suaminya karena melewatkan jam makan tapi diurungkan karena melihat wajah lelah suaminya.
"Ayo makan! Setelah itu mandi, kemudian istirahat."
Changkyun menyuruh Jooheon untuk duduk sementara dirinya mengambil piring, nasi dan lauk untuk suaminya itu beruntung tadi Changkyun sempat menghangatkan lagi makanannya hingga sekarang tidak terlalu dingin.
"Hyung makan yang banyak ya!"
Changkyun kemudian menunggui Jooheon yang sedang makan itu sambil kembali memeluk boneka beruang kesayangannya.
"Kau mengantuk?"
Changkyun menyandarkan dagunya pada puncak kepala boneka itu sebelum mengangguk. Joohein yang melihat itu kemudian mempercepat makannya dan dalam waktu 7 menit, semua masakan Changkyun yang terhidang itu habis tanpa sisa.
"Besok saja membereskannya." Cegah Jooheon saat Changkyun berdiri dan hendak membersihkan piring-piring di atas meja.
Changkyun menurut saja karena memang dirinya sudah sangat mengantuk.
Jooheon tersenyum, mengusak lembut rambut Changkyun sebelum menggandeng tangan istrinya untuk berjalan ke kamar.
Changkyun tersenyum melihat tangan kanannya berada di dalam genggaman hangat Jooheon sedangkan tangan kirinya sibuk memeluk boneka beruangnya.
Hingga sesampainya di kamar, Jooheon meletakkan boneka beruang itu di atas sofa dan menyuruh Changkyun untuk berbaring di atas kasur.
"Hyung, aku belum menyiapkan air hangat untukmu." Gumam Changkyun saat Jooheon malah memakaikan selimut padanya.
Jooheon tersenyum, mengusap lembut kening Changkyun sebelum mengecupnya lembut. "Tidak apa, akan kusiapkan sendiri. Sekarang kau tidurlah, hm? Baby juga pasti sudah mengantuk."
Changkyun menggeleng pelan. "Baby belum mengantuk hyung. Baby masih ingin menemani daddy-nya."
"Kalau begitu, aku akan mandi dengan cepat, kemudian menemani kalian, bagaimana?"
Changkyun tersenyum kemudian mengangguk kuat. "Kami akan menunggu daddy!"
Jooheon kemudian dengan secepat kilat melesat ke kamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandinya sedangkan Changkyun mengusap perutnya dengan lembut.
"Baby, ayo tunggu daddy selesai mandi ya..."
Tak berapa lama kemudian, Jooheon sudah menyelesaikan ritual mandinya dan tersenyum lembut saat mendapati istrinya ternyata sudah tertidur lebih dulu.
Jooheon segera membaringkan tubuhnya di samping sang istri kemudian mengusap pelan perut Changkyun.
"Terima kasih baby, karena sudah menjaga mommy dengan baik hari ini."
CUP!
Jooheon mengecup lembut perut Changkyun kemudian beralih mengecup lembut kening sang istri.
"Terima kasih sudah mau menungguku. Tidur yang nyenyak ya sayang, aku mencintaimu."
END
Gue baper sendiri ngetiknya :')