Unseen

360 43 19
                                    

Apa yang terlihat, belum tentu benar...

Im Changkyun berjalan dengan wajah datarnya tanpa menghiraukan bisikan-bisikan siswa di sekelilingnya yang pasti menuju padanya.

Ada yang kagum , memuji.

Ada juga yang menatap penuh kebencian.

Tapi Im Changkyun mana pernah peduli? Toh, dia tidak pernah mengganggu siapapun.

"Changkyunieeee~"

Sosok manis berkulit sewarna madu itu berjalan cepat menghampiri Changkyun dengan suaranya yang melengking itu.

"Eoh, Haechan." Tanpa senyum, Changkyun hanya menyapa sahabatnya itu dengan datar yang sudah terlalu biasa untuk seorang Lee Haechan.

"Nanti sore kau ada acara? Ayo kita ke cafe yang baru buka itu!"

Ah, Haechan memang pernah membicarakan tentang cafe yang baru dibuka itu, tapi...

"Perlukah kuingatkan bahwa kau ada latihan paduan suara hari ini?"

Lee Haechan langsung mengerucutkan bibirnya. "Aish! Latihan sialan! Jika bukan karena lomba, kupastikan aku akan membolos latihan dan pergi dengan kalian saja!" Gerutu Haechan.

"Oh iya! Mana Wonwoo hyung?"

"Aku disini."

Nah, satu lagi pria manis berwajah datar, Jeon Wonwoo.

Im Changkyun, Jeon Wonwoo dan Lee Haechan.

Ketiganya adalah submissive paling berpengaruh di sekolah.

Im Changkyun adalah yang paling tua diantara ketiganya. Menjabat sebagai ketua OSIS dan juga sering mewakili sekolah mereka untuk membawa medali emas di banyak olimpiade dan mengharumkan nama sekolah.

Lahir di tahun yang sama, hanya berbeda 6 bulan, Jeon Wonwoo, pria berwajah datar dan dingin -walaupun aslinya dia bersifat sangat hangat hanya pada orang-orang terdekatnya- merupakan wakil ketua ekstrakulikuler basket, salah satu kegiatan non-akademik yang memiliki banyak peminat.

Yang terakhir adalah Lee Haechan. Maknae yang berbeda 1 tahun namun berada di angkatan yang sama karena pernah akselerasi sewaktu sekolah dasar. Lee Haechan merupakan ketua ekstrakulikuler paduan suara yang juga sering membawa pulang piala dalam perlombaan paduan suara.

"Kenapa wajahmu tertekuk seperti itu? Apa Haechan membuat masalah?" Tanya Wonwoo pada Changkyun yang mengundang protes dari bibir Haechan.

"Wonu hyung!"

Changkyun menghela nafas kemudian mengusak sayang rambut Haechan. "Dia tidak membuat masalah, Wonu-ya. Aku hanya sedikit lelah dengan persiapan olimpiade Fisika 2 minggu lagi."

Wonwoo menghela nafas dan Haechan menatap sendu ke arah Changkyun. "Kyunie hyung jangan terlalu memaksakan diri ya?" Ucap Haechan berusaha memberikan semangat pada Changkyun sedangkan Wonwoo menepuk pelan pundak Changkyun.

"Eum, gomawo, Haechan-ah, Wonu-ya."

"Ya sudah kalau begitu, ayo kita ke kelas."

***

Istirahat telah tiba.

Changkyun, Wonwoo dan Haechan memanfaatkan waktu 30 menit itu dengan sebaik-baiknya. Mengisi perut untuk mengembalikan tenaga yang telah digunakan untuk belajar selama 4 jam.

Hari ini, Changkyun yang bertugas membeli makanan. Mereka memang selalu seperti itu, setiap hari akan bergilir untuk membeli makanan.

Saat Changkyun kembali, keningnya berkerut heran mendapati 3 siswa yang sering membuat kepalanya pusing itu, sudah duduk bersama dengan Haechan dan juga Wonwoo.

Monsta X collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang