Ini awalnya sama kok sama yang barusan gue publish.
Cuma berbeda di ending dan sebenernya malah ini versi aslinya.
Yang gak mau baca dari awal, langsung saja scroll sampe bawah.
Hehehe...
Jooheon lagi senyam-senyum gak jelas di depan Changkyun.
"Apa?"
"Datar amat sih kayak triplek."
Changkyun mendengus. "Gila ya?"
Changkyun jelas aja bete, Jooheon udah setengah jam duduk di depannya sambil senyam-senyum gak jelas mana pake ngatain dia kayak triplek pula.
Jooheon menggeleng.
"Kesambet?"
Jooheon menggeleng lagi.
"Terserah."
Changkyun kembali membaca bukunya, membuat Jooheon merengut. "Gak nanya-nanya lagi?"
"Gak."
"Tch. Gue lagi seneng ini."
"Gak nanya."
"Gitu banget sih Kyun." Gerutu Jooheon sambil mengerucutkan bibirnya. Tangannya terulur untuk mengambil pen milik Changkyun yang berwarna merah, memainkannya di sela-sela jarinya yang membuat Changkyun merasa terganggu.
Akhirnya Changkyun naruh bukunya dan natap datar ke arah Jooheon.
"Cepet cerita abis gitu pulang sana. Ganggu aja." Dengus Changkyun.
"Nah, gitu dong!" Jooheon senyum lebar, balikin pen Changkyun ke atas meja dan natap Changkyun.
"Gue jadian!"
"Trus?"
"Sama inceran gue!"
"Oke. Congratz."
Changkyun ngambil bukunya lagi dan bikin Jooheon gemes.
"Udah gitu aja sih reaksi lo?"
"Trus gue harus apa? Masang iklan di baliho?"
Jooheon nyengir sambil garuk kepalanya yang gak gatel. "Ya gak gitu juga sih."
"Udah kan? Pulang sana. Gue mau baca buku."
Jooheon cemberut tapi akhirnya nurut juga. "Ya udah deh gue pulang. Ntar malem kesini lagi tapi."