my target

490 55 7
                                    

"SUNBAE! AKU MENYUKAIMU!"

Lee Jooheon, siswa tingkat akhir itu mengerutkan keningnya menatap adik kelasnya dengan penampilan urakan itu baru saja menyatakan perasaannya.

"Aku tidak kenal siswa bodoh sepertimu."

Im Changkyun mengerucutkan bibirnya kesal. Memang  dibandingkan Jooheon yang selalu saja ranking pertama di angkatannya, Changkyun hanya mendapat ranking pertama dari bawah dari 150 siswa di kelas 2.

Yang artinya Changkyun adalah pemegang ranking 150.

"Aku tidak bodoh! Humph!"

Jooheon mendengus. "Dengar ya. Aku tidak mau memiliki kekasih yang bodoh. Minimal harus berada di 20 besar, mengerti?"

"Baiklah! Kalau sampai aku bisa masuk 20 besar  sunbae harus mau jadi pacarku!"

"Buktikan saja dulu."

"Sunbae lihat saja! Aku pasti bisa!"




***




Berminggu-minggu Changkyun habiskan untuk belajar, sebenarnya Changkyun itu tidak bodoh, hanya saja ia terlalu malas untuk mendengarkan perkataan gurunya yang menurutnya lebih mirip dongeng pengantar tidur.

Dan saat ini, Changkyun sedang menangkupkan kedua tanganyya dengan mata terpejam di depan papan pengumuman dimana nilai-nilai ujian percobaan mereka ditempelkan.

"Semoga bisa. Semoga bisa..."

Changkyun membuka matanya perlahan dan mulai mencari namanya.

"Huh? Sayang sekali ya."

Changkyun menoleh dan membulatkan matanya. "Sunbae?"

Jooheon malah mengetuk kening Changkyun sebanyak dua kali.

"Kosong. Pantas saja hanya mendapat peringkat 21."

Mata Changkyun memanas. Dia selama ini berjuang keras untuk belajar. Lagipula dari peringkat 150 ke peringkat 21 itu sebuah pencapaian yang luar biasa menurutnya.

Jooheon mengerutkan keningnya saat adik kelas yang biasanya aktif itu hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya. Tidak tahu saja Jooheon bahwa Changkyun sedang menahan air matanya.

"Y-ya sudah kalau begitu."

Changkyun kemudian berlalu dari sana seiring dengan isakan pelan lolos dari mulutnya.




***




"Tunggu!"

Jooheon menarik tangan Changkyun hingga kini mereka berhadapan.

"Apa lagi? Sunbae mau mengataiku bodoh lagi?"

Changkyun menghapus air matanya dengan kasar. "Ya sudah! Aku memang bodoh! Urakan! Tidak ada anggun-anggunnya sama sekali! Mana mungkin bisa cocok dengan sunbae yang serba sempurna! Hiks..."

Jooheon terkekeh pelan. "Bodoh."

"Ugh! Iya tidak usah diulang-ulang terus! Aku sudah tahu kalau aku ini bodoh!"

"Bukan itu maksudku."

SRET!

Jooheon menarik Changkyun ke dalam pelukannya sedangkan Changkyun hanya bisa terdiam sambil membulatkan matanya.

"S-sunbae?"

"Maaf. Aku bukannya tidak menyukaimu. Hanya saja aku ingin kau lebih menggunakan waktumu untuk belajar. Buktinya kau bisa naik peringkat sebanyak itu kan?"

Jooheon memundurkan tubuhnya kemudian mengusap lembut kepala Changkyun.

"Kau sudah melakukan yang terbaik."

"Tapi..." Changkyun memajukan bibir bawahnya. "Aku hanya dapat peringkat 21."

"Makanya, mulai sekarang berusaha lebih keras lagi ya?"

"Lalu... bagaimana perjanjiannya?"

Jooheon tersenyum kemudian dengan cepat malah mengecup bibir Changkyun yang mengerucutkan.

"Karena kau kalah, hukumannya adalah kau harus berada di sisiku. Tidak boleh meninggalkanku."

"Huh?"

"Aigoo! Manisnya kekasihku ini!"

END

Monsta X collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang