3 seconds

490 55 7
                                    

Orang bilang, hanya butuh waktu 3 detik untuk jatuh cinta...

Awalnya aku tidak mempercayai itu, tapi...

Aku percaya, ketika bertemu denganmu...























"Jinyoung hyung!"

Jung Jinyoung pun menoleh dan melambaikan tangan ke arah pria yang baru saja memanggilnya.

"Ya, Lee Jooheon! Lama sekali eoh?"

"Maaf hyung, ada sedikit urusan di perusahaan."

"Eyyyy~ CEO muda kita sibuk rupanya. Ahhh~ aku jadi tersanjung karena kau meluangkan waktu untuk bertemu denganku."

Jooheon hanya tertawa kecil. "Setidaknya aku tidak sesibuk dirimu, calon pengantin."

"Kajja! Aku tidak mungkin membuang waktu orang sibuk sepertimu!"

"Santai saja hyung. Semua urusanku sudah beres, lagipula membantumu memilih tuxedo itu memerlukan waktu yang sangat lama. Kau itu kan perfectionist!" Goda Jooheon.

"Aigoo~ kau masih sangat mengenal diriku ternyata. Kalau begitu ayo pergi! Akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengurus tuxedo-ku!"

"Baiklah, kajja!"

***

"Wah, hyung! Kau benar-benar-"

"Wae? Wae? Tidak salah kan jika aku ingin semuanya sempurna di hari pernikahanku!"

Jooheon hanya menghela nafas. Jinyoung sudah memghabiskan waktu selama 3 jam untuk memilih bahan tuxedo-nya.

Hanya memilih bahan!

Belum lagi memilih model-nya.

Jooheon bisa gila lama-lama!

"Oh! Dia sudah datang!" Ucap Jinyoung menatap ponselnya. "Jooheon-ah, bisakah kau jemput Changkyun? Dia sudah sampai di depan."

"Changkyun? Nugu?"

"Nanti akan kukenalkan padanya. Sudah sana cepat! Jangan biarkan dia menunggu!"

"Aish hyung! Pulang nanti traktir aku makan ya! Yang mahal!"

"Iya, iya dasar cerewet!"

Baru saja Jooheon hendak melangkahkan kakinya.

"Ya hyung! Apa-apaan kau menyuruhku secara tiba-tiba seperti ini eoh??"

Jooheon menoleh ke arah sumber suara dan dirinya terpaku menatap sosok manis yang sedang menggerutu itu.

Konyol... ini konyol...

Aku baru melihatnya selama 3 detik, tapi kenapa jantung ini berulah seakan-akan aku... jatuh cinta?

"Ya, Lee Jooheon!"

"E-eoh??" Sial! Aku melamun!

"Bagaimana?"

"Apanya yang bagaimana?"

Jinyoung menunjuk ke arah pemuda manis yang sedang sibuk memilih model tuxedo itu dengan dagunya. "Dia... manis bukan?"

Jooheon menatap sosok itu dan tanpa sadar mengangguk.

"Hyung! Kemari!"

"Tunggu ya." Jinyoung pamit pada Jooheon dan menghampiri Changkyun.

Pandangan Jooheon jatuh pada Changkyun yang terlihat sedang berdebat dengan Jinyoung.

Bahkan saat menggerutu seperti itu pun, dia terlihat manis dan... cantik.

Pandangan Jooheon hanya terfokus pada sosok Changkyun yang kembali sibuk memilih model tuxedo. Bibir bawahnya yang dimajukan, keningnya yang berkerut bingung, matanya yang menjelajah majalah tanpa berkedip... gerakan-gerakan kecil seperti itu bahkan terlihat memukau di mata Jooheon.

"Ya! Apa kau lelah?"

"H-hah?" Jooheon melongo dengan tidak elit-nya.

"Ya! Astaga! Wajahmu!" Jinyoung tertawa puas. "Aku bertanya apa kau lelah? Kulihat kau melamun dari tadi."

Jooheon menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku baik-baik saja."

"Hyung! Sudah selesai!"

"Aigoo~ gomawo~ Uri Kyunnie~" Jinyoung mencubit kedua pipi Changkyun dengan gemas. "Ah! Benar juga. Aku belum memperkenalkan kalian secara resmi ya?" Jinyoung kemudian melepaskan kedua tangannya dari pipi Changkyun. "Kyun, dia Lee Jooheon, junior sekaligus sahabatku." Jinyoung kemudian beralih menatap Jooheon. "Joo, dia Im Changkyun. Calonku."





























































































Bisa kalian dengar suara pecahan?
Ya, itu hati Jooheon.

Baru saja ia merasakam yang namanya jatuh cinta, tapi berakhir dengan tragis secepat ini.

Kenapa pula dia bisa jatuh cinta pada calon dari sahabatnya?

Ah... Jooheon rasanya ingin mengubur diri dalam-dalam dan menghilang dari-

"Ya! Calon kepalamu itu hyung!!"

Apa?

Jinyoung lagi-lagi tertawa puas. "Aigoo~ lihatlah wajah kalian! Ya! Ya! Kyun, berhentilah memukulku! Apa kau ingin kakakmu ini babak belur di hari pernikahannya??"

"Bercandamu itu tidak lucu hyung! Aish!" Changkyun kemudian beralih menatap Jooheon yang masih terlihat bingung.

Lucu sekali...

"Maafkan hyungku ini. Aku Im Changkyun. Benci untuk mengakuinya tapi aku adalah adik sepupu Jinyoung hyung. Salam kenal ya?"

Wah... leganya. Ternyata mereka hanya bersaudara.

"Ah, ne... salam kenal, Changkyun-ssi."

Keduanya kemudian saling memandang, melupakan kehadiran seseorang yang tersenyum menatap keduanya.
























3 detik...
Mungkin bagi orang-orang, 3 detik itu tidak berarti apa-apa. Tidak akan ada yang berubah dalam kurun waktu 3 detik.
Tapi bagiku... 3 detik yang kulalui saat melihatmu adalah 3 detik yang paling berharga di dalam hidupku.
3 detik yang mengubah seluruh duniaku, menjadikanmu sebagai pusat hidupku.
-Lee Jooheon










END



Ganteng banget bang, minta diculik juga kayaknya 🙃🙃

Monsta X collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang