Jooheon lagi senyam-senyum gak jelas di depan Changkyun.
"Apa?"
"Datar amat sih kayak triplek."
Changkyun mendengus. "Gila ya?"
Changkyun jelas aja bete, Jooheon udah setengah jam duduk di depannya sambil senyam-senyum gak jelas mana pake ngatain dia kayak triplek pula.
Jooheon menggeleng.
"Kesambet?"
Jooheon menggeleng lagi.
"Terserah."
Changkyun kembali membaca bukunya, membuat Jooheon merengut. "Gak nanya-nanya lagi?"
"Gak."
"Tch. Gue lagi seneng ini."
"Gak nanya."
"Gitu banget sih Kyun." Gerutu Jooheon sambil mengerucutkan bibirnya. Tangannya terulur untuk mengambil pen milik Changkyun yang berwarna merah, memainkannya di sela-sela jarinya yang membuat Changkyun merasa terganggu.
Akhirnya Changkyun naruh bukunya dan natap datar ke arah Jooheon.
"Cepet cerita abis gitu pulang sana. Ganggu aja." Dengus Changkyun.
"Nah, gitu dong!" Jooheon senyum lebar, balikin pen Changkyun ke atas meja dan natap Changkyun.
"Gue jadian!"
"Trus?"
"Sama inceran gue!"
"Oke. Congratz."
Changkyun ngambil bukunya lagi dan bikin Jooheon gemes.
"Udah gitu aja sih reaksi lo?"
"Trus gue harus apa? Masang iklan di baliho?"
Jooheon nyengir sambil garuk kepalanya yang gak gatel. "Ya gak gitu juga sih."
"Udah kan? Pulang sana. Gue mau baca buku."
Jooheon cemberut tapi akhirnya nurut juga. "Ya udah deh gue pulang. Ntar malem kesini lagi tapi."
"Hm, terserah."
Jooheon gak tau aja kalo hatinya Changkyun itu diem-diem potek :(
***
"Jooheon jadian lagi?! Gila tuh anak! Baru aja 3 hari putus udah jadian lagi?!"
Changkyun ngangguk. "Gak usah teriak juga. Telinga gue sakit."
"Hehe, maaf. Tapi serius lo? Jooheon jadian lagi?"
"Iya Taeyonggggg. Astaga."
"Wah! Dasar emang kerdus indomie tu anak! Lo kok biasa aja sih Kyun??"
"Ya trus kudu gimana?"
"Ya... emangnya lo gak sakit hati?? Lo kan- hmpfhhhh!!"
Untung kan Changkyun cepet nutupin mulutnya Taeyong, coba kalo telat dikit, bisa bocor sudah rahasia yang selama ini dia tutup rapet-rapet.
"Taeyong ish! Mulutnya!" Ketus Changkyun setelah melepas tangannya dari Taeyong yang masang cengiran khasnya.
"Maap deh, biasa kampas rem belom diganti."
Changkyun menghela nafas kemudian meletakkan kepalanya di atas lipatan tangannya di atas meja.
"Lo gapapa Kyun?"
"Lagi usaha."
"Kenapa gak terus terang aja sih?"
"Jooheon homophobic kalo lo lupa."