Bosan

486 64 2
                                    

Menjauh...

Adalah kata yang tepat untuk menggambarkan sikap Jooheon selama beberapa hari belakangan ini.

Jooheon memang menjauhi kekasihnya, Im Changkyun.

Alasannya?

Ya sepertinya kebanyakan seme di luar sana.

Bosan.

Jooheon bosan dengan gaya pacarannya dengan Changkyun yang hanya sebatas itu.

Changkyun yang selalu mengingatkan Jooheon untuk hal ini-itu.

Changkyun yang melarang Jooheon melakukan ini-itu.

Hey! Changkyun itu kekasihnya, bukan sektretaris maupun ibunya.

Bisakah Changkyun bersikap... normal? Layaknya kekasih pada umumnya? Yang akan memberikan perhatian di saat-saat tertentu dan bersikap tidak terlalu protektif pada Jooheon?

Bahkan pemuda manis itu tidak terlihat cemburu saat Jooheon sengaja bermesraan dengan gadis atau uke lain.

Bagaimanapun juga, Jooheon adalah pihak atas yang seharusnya memberikan semua bentuk perhatian kepada Changkyun, bukan sebaliknya.

Dan apa Jooheon salah jika ia ingin sekali saja kekasihnya itu terlihat cemburu? Merajuk padanya karena cemburu melihat Jooheon bermesraan dengan gadis atau uke lain?

Maka dari itu, Jooheon memilih untuk menjauh sementara, guna menjernihkan pikirannya dan berpikir bagaimana nanti hubungannya dengan Changkyun kelak.

Bertahan...

Atau berakhir...


***


"Joo, dicariin Changkyun tadi."

"Ck! Biarin aja kak."

Lee Taeyong, kakak dari Lee Jooheon itu mengerutkan keningnya. "Kalian lagi ada masalah? Changkyun juga keliatan gak fokus pas kuliah."

Jooheon menghela nafas kemudian meletakkan stik PS yang sedari tadi dipegangnya setelah mem-pause game-nya.

"Kak, jujur aku bosen pacaran sama Changkyun?"

"Loh?? Kenapa??" Tanya Taeyong shock. Mereka pacaran sudah hampir 3 tahun dan selama 3 tahun ini Taeyong tidak pernah melihat ada masalah di antara keduanya.

"Ya abisnya kak... Isi chat aku sama dia itu gak jauh-jauh dari dia yang cuma ngingetin aku buat makan, ngelarang aku gak boleh terlalu capek. Gak ada manis-manisnya sama sekali kak. Dan kakak tau? Waktu aku sengaja mesra-mesraan sama si Tzuyu, Chaeyeon, Mina dan Changkyun gak keliatan cemburu sama sekali kak! Aku jadi ragu, sebenernya dia sayang apa gak sih sama aku?"

Taeyong tersenyum melihat adiknya yang menggerutu setelah mengungkapkan uneg-unegnya. Taeyong tidak mempermasalahkan semua nama gadis yang disebut Jooheon tadi karena mereka semua adalah sepupu.

Iya, Jooheon tidak akan segila itu bermesraan dengan gadis atau uke lain, lagipula itu hanya sandiwara semata.

"Joo, mau tau sesuatu gak?"

"Apa kak?"

Bukannya menjawab, Taeyong malah memainkan ponselnya. "Tuh kakak kirim ke line kamu. Kamu dengerin baik-baik, setelah itu pikirin yang bener mau dibawa hubungan kalian ini. Udah ya, kakak mau pergi dulu sama Jaehyun."

"Eum, ya udah ati-ati kak. Bawain makanan ya."

"Iya beres."

Setelah kepergian Taeyong, Jooheon segera membuka chat room dengan sang kakak dan melihat kiriman yang dimaksud sang kakak.

Sebuah voice note.

Segera saja Jooheon memakai headset dan memutar rekaman itu.

"Kak Tae... Jooheon sibuk ya?"

"Kenapa emang Kyun?"

"Aku chat gak di bales kak. Dibaca juga enggak."

"Hehe~ kangen ya sama Joo?"

"Iya kak. hehe."

"Hah~ sebenernya kakak gak mau ngomongin ini sih Kyun. Tapi kalo kakak liat, Jooheon emang lagi sengaja ngejauhin kamu?"

"Aku juga ngerasa gitu sih kak. Apa aku ada salah ya sama dia?"

"Bukan kesalahan sih sebenernya. Cuma... gimana ya kakak ngomongnya. Mungkin gaya pacaran kalian? Kakak liat kamu jadi kayak sekretarisnya dia gitu, ingetin dia makan 3x sehari. Terus kamu juga ngelarang Jooheon ini-itu. Jujur deh sama kakak. Kamu gak bosen apa jalanin hubungan yang kayak gitu?"

"Enggak kak. Aku... cuma gak mau Jooheon sakit. Kakak inget kan waktu Jooheon kena maag akut? Dia sampe pucet, keringetan, bahkan pingsan? Aku... cuma takut hal itu terulang lagi kak. Dan soal aku ngelarang ini-itu... Sejak Joo kena maag akut kan dokter bilang, banyak pantangan makannya, gak boleh terlalu capek dan juga Joo gak boleh terlalu stress karena bisa memicu asam lambungnya naik. Makanya aku ngelarang Joo ini-itu, ngebiarin dia deket sama cewe atau uke lain karena aku tau kalo Joo pasti ngerasa bosen sama aku kak."

"Kamu... gak sakit hati pas liat Jooheon mesra-mesraan sama yang lain?"

"Sakit sih pasti kak. Cuma mau gimana lagi? Aku gak mungkin ngekang Jooheon dan bikin dia stress cuma karena aku cemburu. Lagipula aku percaya sepenuhnya sama Jooheon kalo Jooheon gak mungkin selingkuh di belakang aku."


***



"Changkyun!!!"

"E-eh? Kenapa Joo? Loh?! Kamu kok nangis?? Kenapa??" Tanya Changkyun panik saat merasa bagian pundaknya basah.

Jooheon datang-datang langsung menghambur ke pelukan Changkyun, menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher kekasih manisnya itu dan menangis.

"Maaf ya... Maafin aku yang udah sempat kepikiran bosen pacaran sama kamu. Maaf karena sempet punya pikiran buat putus sama kamu. Maaf kau ngejauhin kamu beberapa hari ini."

Jooheon menyesal sungguh. Dan dia sudah bertekad tidak akan melepaskan pemuda manis berhati malaikat yang sekarang sedang dipeluknya itu.

Changkyun hanya tersenyum kemudian mengusap lembut punggung Jooheon yang masih saja menangis setelah mengadu seperti anak kecil.

"Gapapa Joo gapapa. Aku tau kamu bosen kok. Maaf juga ya kalo aku belum jadi pacar yang baik buat kamu."

Jooheon menggeleng kemudian memundurkan tubuhnya. "Kamu tuh pacar terbaik buat aku. Aku yang salah karena udah hampir sia-siain kamu."

"Cuma hampir kan? Masih belom kok." Ucap Changkyun sambil menghapus air mata di wajah Jooheon.

"Maafin aku ya?" Rengek Jooheon.

Changkyun tertawa kecil kemudian mengecup pucuk hidung Jooheon yang sedikit memerah setelah menangis.

"Iya aku maafin. Aku sayang kamu Joo."

"Eum! Aku juga sayang sama kamu Kyun!"


END

Monsta X collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang