Secret Admirer

507 66 5
                                    

Hari ini cuaca dingin..
Pakailah mantel ini karena aku tahu kau tidak tahan dingin..
Jaga kesehatanmu <3

Changkyun tersenyum menatap sebuah mantel berwarna hitam yang sengaja ditinggalkan entah oleh siapa. Changkyun menyimpan catatan yang juga ditinggalkan di atas mantel tersebut sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang, tentunya setelah mengenakan mantel hitam yang terasa sangat hangat itu.

"Gomawo~" Gumam Changkyun terkekeh senang.

Tanpa tahu di balik dinding, seseorang juga tersenyum senang melihat Changkyun mengenakan mantelnya.

"Sama-sama."




***




Aku membuatkanmu cupcake!
Aku tidak menjamin rasanya akan seenak buatan toko kue, tapi masih bisa dimakan :)
Aku mendapatkan resepnya dari temanku, semoga kau suka! <3

Changkyun memekik girang melihat 6 buah cupcake dengan frosting hewan yang lucu sudah bertengger manis di dalam lokernya. Changkyun kembali menyimpan catatan kecil tersebut sebelum mengambil satu buah cupcake dan mencicipinya.

"Ini enak!" Pekik Changkyun.

"Gomawo~"

Dari balik loker, seseorang tersenyum kecil mendengar pekikan Changkyun. Sepertinya pemuda manis itu menyukai cupcake buatannya.

"Syukurlah kau menyukainya..."



***



Changkyun berjalan pulang dengan sedikit santai meskipun langit sudah mulai gelap. Dia terpaksa pulang terlambat karena masih harus mengerjakan tugas piketnya. Changkyun berjalan sambil menggumamkan lagu kesukaannya hingga tidak menyadari bahwa ada orang lain yang mengikutinya. Orang di belakang Changkyun itu tiba-tiba berlari dan menarik tas ransel milik Changkyun.

"Akh! Ya! Apa-apaan kau?!"

Changkyun membulatkan matanya saat sosok menggunakan pakaian serba hitam dengan masker menutupi wajahnya itu mengacungkan pisau padanya.

"Serahkan uangmu!"

"Tidak punya!" Ucap Changkyun ketus, berusaha tidak terlihat lemah padahal kenyataannya, pemuda manis itu sudah sangat ketakutan sekarang dan berharap ada yang menolongnya.

"SERAHKAN!"

Changkyun menutup matanya rapat-rapat saat orang itu mengayunkan pisaunya, namun nihil. Changkyun yang tidak merasakan apa-apa itu kemudian membuka matanya perlahan-lahan dan mendapati Lee Jooheon, berandal sekolah yang merupakan kakak kelasnya itu ternyata menahan pisau dengan tangan kosongnya hingga tangannya berdarah.

"S-sunbae..."

"Larilah ke minimarket di ujung jalan, sembunyi di sana dan tunggu aku." Bisik Jooheon sebelum melayangkan sebuah pukulan pada perut pencuri tersebut.

Changkyun menurut dan berlari dengan hati gelisah hingga matanya menangkap sebuah minimarket di ujung jalan. Changkyun masuk ke dalamnya dan segera membeli air, tissue, obat merah dan juga perban.

Benar saja, 10 menit kemudian, Jooheon muncul dengan tangan yang berlumuran darah.

"Sunbae!"

Changkyun segera menghampiri Jooheon kemudian menariknya untuk duduk di kursi yang disediakan di depan minimarket. Dengan telaten Changkyun mulai membersihkan luka Jooheon dan mengobatinya sebelum menutupnya dengan perban.

"Sunbae, ke rumah sakit saja ya? Sepertinya lukanya lumayan dalam."

Jooheon yang sedari tadi diam memperhatikan  Changkyun kemudian salah tingkah. "A-ah... tidak perlu."

Jooheon menarik pelan tangannya dan menggaruk tengkuknya dengan canggung.

"Tapi sunbae..."

"Tidak perlu. Ayo kuantar pulang."

Jooheon berdiri kemudian berjalan mendahului Changkyun. Pemuda manis itu hanya tersenyum kecil kemudian dengan cepat membereskan barang-barangnya yang digunakan untuk mengobati Jooheon dan berlari kecil menyusul Jooheon yang sudah berada agak jauh darinya.

Keduanya berjalan dalam hening. Changkyun yang berjalan di belakang Jooheon sedari tadi terus saja menatap tangan Jooheon yang terluka karena menolongnya.

Hingga 15 menit perjalanan, keduanya sudah sampai di depan rumah minimalis tingkat 2 yang merupakan rumah Changkyun.

"Sunbae, gomawo~" Changkyun tersenyum manis kemudian membungkukkan badannya, membuat Jooheon salah tingkah untuk kedua kalinya.

"Sunbae, cepat sembuh ya! Nanti buatkan aku cupcake lagi! Sampai jumpa!"

Jooheon memperhatikan Changkyun yang berlari kecil memasuki rumahnya, hingga beberapa detik kemudian...

"Tunggu... bagaimana dia tahu kalau cupcake itu dariku?" 

















Changkyun berjalan dengan tangan yang memeluk tubuhnya sendiri. Cuaca sedang dingin dan ia dengan cerobohnya meninggalkan mantelnya di rumah. Saat hampir sampai di lokernya, langkah Changkyun terhenti saat mendapati seseorang sedang berdiri di depan lokernya.

Orang itu terlihat membuka loker Changkyun dan memasukkan sebuah mantel hitam ke dalamnya sebelum menutup kembali loker Changkyun dan pergi dari sana.

Changkyun tergesa menghampiri lokernya dan mendapati sebuah mantel hitam dan juga catatan kecil di atasnya.


***


Pagi itu, Changkyun bangun terlalu pagi hingga memilih untuk berjalan kaki ke sekolah, sekalian menikmati udara segar di pagi hari.

Sekolah masih sangat sepi karena jam masih menujukkan pukul 6 pagi dan sekolah baru akan dimulai pukul 7 pagi.

Changkyun yang hendak ke lokernya untuk mengambil buku pelajaran, terpaksa menghentikan langkahnya saat lagi-lagi mendapati seseorang berdiri di depan lokernya sambil tersenyum beberapa saat sebelum berjalan pergi.

Dengan tidak sabar Changkyun menghampiri lokernya dan memekik pelan saat mendapati sebuah kotak bekal beserta catatan kecil tertempel di atasnya.  Changkyun membuka kotak bekal itu dan lagi-lagi memekik girang mendapati 6 buah cupcake dengan frosting hewan yang lucu-lucu.

"Gomawo~ Jooheon sunbae~"

Ya, orang itu adalah Lee Jooheon, berandal sekolah yang diam-diam menaruh hati pada seorang Im Changkyun...






END

Monsta X collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang