"Hyunwoo-ya, tunggu!"
'Ah, lagi-lagi Kihyun mengejar Hyunwoo.'
'Kasihan anak itu selalu ditolak Hyunwoo'
Ya, pemandangan Yoo Kihyun yang mengejar Son Hyunwoo adalah hal wajar di MX School. Setiap hari, Kihyun selalu berusaha untuk mengajak Hyunwoo mengobrol tapi tidak pernah ditanggapi oleh pria berwajah datar itu.
"Hyunwoo-ya!" Akhirnya Kihyun berhasil memggapai tangan Hyunwoo.
"Hah! Aku- astaga! Tunggu sebentar." Kihyun berusaha menetralkan nafasnya setelah berlari cukup jauh demi mengejar Hyunwoo.
"Ini!" Kihyun menyerahkan sebuah amplop berwarna pink muda kepada Hyunwoo.
"Aku tidak suka warna pink." Balas Hyunwoo datar.
"Jinjjaro?? Aish! Harusnya aku tidak percaya pada Hyungwon!" Gerutu Kihyun.
Hyunwoo pun dengan cueknya kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karena Kihyun.
"Eh, tunggu! Lalu kau sukanya warna apa??"
Hyunwoo menghela nafas.
"Berhentilah bertanya tentangku. Lagipula aku tidak kenal denganmu."
"Ya! Son Hyunwoo! Bagaimana bisa kau bilang tidak kenal pada teman sekelasmu sendiri eoh??" Sahabat Hyunwoo, Shin Wonho tertawa sambil memukul lengan Hyunwoo.
"Memangnya penting?"
"Tentu saja! Asal kau tahu, Yoo Kihyun itu sudah menyukaimu selama hampir 1 tahun!"
"Aku tidak tertarik."
"Wae? Apa dia kurang imut?"
"Hanya tidak tertarik."
Wonho menggelengkan kepala melihat tingkah sok cuek Hyunwoo itu saat ekor matanya mendapati Kihyun memasuki kelas dengan ceria sambil membawa sebuah paper bag.
"Good morning, Wonho-ya, Hyunwoo-ya!"
"Pagi juga Ki." Balas Wonho sedangkan Hyunwoo hanya terdiam.
"Apa yang kau bawa?" Tanya Wonho sambil memperhatikan paper bag yang Kihyun bawa.
"Ah! Ini khusus kubuatkan untuk Hyunwoo, semoga kau suka!" Ucap Kihyun sambil meletakkan paper bag itu di hadapan Hyunwoo.
"Ya, aku tidak dapat?" Tanya Wonho memelas.
"Ani, kau minta saja pada Hyungwon." Balas Kihyun sambil memeletkan lidahnhya.
"Memangnya apa yang kau buat?" Wonho mencoba mengintip ke dalam paper bag yang dibawa Kihyun.
"Kimbap!"
Wonho yang pada dasarnya menyukai makanan itu berbinar.
"Ya! Itu favoritku!"
"Makan saja." Ujar Hyunwoo singkat membuat Kihyun dan Wonho terdiam.
Wonho yang menyadari tatapan sendu Kihyun pun berusaha mencairkan suasana.
"Hey! Kihyun membuatkannya khusus untukmu, kenapa aku yang makan?" Wonho tertawa canggung sedangkan Kihyun dengan cepat merubah ekspresinya kembali menjadi ceria.
"Kau tidak suka kimbap? Lalu kau suka apa?"
"Daging sapi! Hyunwoo sangat suka daging sapi dengan tingkat kematangan medium!" Lagi-lagi Wonho yang menjawab sedangkan Hyunwoo hanya menatap sahabatnya itu dengan datar.