Malam Pertama (?)

710 63 6
                                    

18++++++++++++
































Changkyun sedang duduk di sofa sambil sesekali meremat ujung bathrobe yang dikenakannya.

Jujur saja, Changkyun saat ini sedang gugup setengah mati.

Bagaimana tidak?

Ini adalah malam pertamanya menyandang marga Lee.

Ya... Siang tadi, Im Changkyun sudah resmi mengganti namanya menjadi Lee Changkyun di hadapan Tuhan.

Dan Changkyun tidak tahu apa-apa mengenai ritual yang harus dilewatkan oleh pengantin baru atau yang biasa disebut malam pertama itu.

"Ugh... apa yang harus Changkyun lakukan?" Gumam Changkyun sambil sesekali menggigit ibu jarinya dengan mata yang berkaca-kaca, mengingat kembali ucapan sepupunya, Lee Minhyuk yang mengatakan berbagai hal yang tidak Changkyun mengerti.

Changkyun hanya menangkap beberapa kata seperti, binal, desahan dan... kepuasan? Tapi Changkyun tidak benar-benar mengerti apa yang dimaksudkan oleh sepupunya itu.

Maklumi saja, Changkyun ini meskipun sudah berusia 25 tahun, tapi dirinya masih terlalu polos untuk mengerti akan 'hal-hal' itu.

Changkyun mengangkat kepalanya saat terdengar bunyi pintu kamar mandi yang terbuka, menampilkan sosok pasangannya yang juga mengenakan bathrobe sama seperti yang dikenakan Changkyun sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

"Jooheon hyung~" rengek Changkyun membuat Jooheon mendekat ke arahnya.

"Kenapa heum?"

"Hiks..."

Jooheon bingung dan panik saat mendengar isakan yang lolos dari bibir Changkyun.

"Hei sayang, kenapa menangis? Kau sakit?"

Changkyun menggelengkan kepalanya kemudian mengusap kedua matanya yang basah, tapi masih tetap tidak mau bicara.

"Sayang? Kenapa heum? Katakan saja, kau adalah istriku sekarang, kau tanggung jawabku, jika ada masalah berbagilah denganku." Ucap Jooheon sambil mengusap sayang kepala Changkyun.

"I-itu... hiks... Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan saat malam pertama."

Sungguh, Jooheon amat sangat gemas dengan pria manis di hadapannya ini. Jooheon mengulas sebuah senyuman kemudian mengecup hangat kening Changkyun.

"Kemarilah."

Jooheon menarik Changkyun hingga berdiri kemudian membimbing yang lebih muda itu ke kasur. DIbaringkannya tubuh mungil Changkyun kemudian Jooheon menindih badan Changkyun, mengungkung badan yang lebih mungil itu dan menyangga tubuhnya sendiri menggunakan lutut dan sikunya.

"H-hyung..."

"Eum, waeyo?"

"Geli hyung~" protes Changkyun saat Jooheon mulai menyentuhkan ujung hidungnya ke pipi Changkyun, kemudian menggesekkannya di sana sebelum berpindah ke rahang dan juga leher.

Jooheon juga tak lupa meninggalkan kecupan ringan di leher Changkyun membuat yang lebih muda semakin menggeliat karena geli akibat gesekan hidung Jooheon dan juga hembusan nafas hangat Jooheon yang mengenai kulitnya.

"Hyung~" rengek Changkyun yang membuat Jooheon menghentikan kegiatannya kemudian tersenyum lembut ke arah Changkyun sebelum menyematkan sebuah kecupan hangat di kening Changkyun dan berguling untuk berbaring di samping Changkyun.

"Sini."

Changkyun menurut saat Jooheon menariknya ke dalam dekapannya. Changkyun malah menyamankan posisinya, menyandarkan kepalanya di dada Jooheon kemudian tersenyum senang saat telinganya menangkap suara debaran jantung Jooheon yang sedikit tidak beraturan itu.

"Hyung, jantungmu berdebar keras."

Jooheon mencium puncak kepala Changkyun. "Hanya akan seperti ini jika aku ada di dekatmu."

Changkyun menangkat wajahnya dan menatap Jooheon yang juga sedang menatapnya. "Jinjja??"

Jooheon mengangguk yakin. "Gomawo Changkyun-ah."

"Untuk?"

"Menerima lamaranku dan bersedia menjadi pasangan hidupku."

Changkyun tersenyum kemudian kembali menyandarkan kepalanya pada dada Jooheon. "Gomawo hyung, karena memilihku yang masih banyak kekurangan ini sebagai pasangan hidupmu."

Keduanya kemudian saling mengeratkan pelukannya dengan Jooheon yang menghujani puncak kepala Changkyun dengan kecupan-kecupan lembut hingga terdengar hembusan nafas teratur dari Changkyun yang menandakan bahwa pria mungil di dekapannya itu sudah tertidur.

"Jaljja, nae sarang."
























END



EHE~ GAK JADI 18+++ :p

Dan halo~ mumpung ada ide, saya publish dulu! :p

makasih buat yang mau nunggu kebuntuan saya dan sepertinya otak gue udah gak kesumbat lagi.

wkwk

Monsta X collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang