Scientist

592 62 6
                                    

Request an kkukkungie96

























Ilmuwan gila.

Mungkin sebutan itu sangat cocok untuk seseorang bernama Im Changkyun. Pria berwajah manis itu terlalu menggilai penelitian yang sedang dikerjakannya.

Jarang bersosialisasi dan terlalu tertutup.

Begitulah yang orang-orang tahu mengenai Im Changkyun.

Sehari-harinya, Changkyun hanya akan mendekam di dalam laboratorium milik ayahnya, mengerjakan penelitian yang sudah ia kerjakan selama bertahun-tahun.

Banyak ilmuwan lain, bahkan ayahnya sendiri yang mengatakan bahwa penelitian yang Changkyun lakukan saat ini hanyalah hal bodoh dan gila yang tidak akan mungkin berhasil.

Namun Changkyun tetap mengerjakannya. Changkyun optimis bahwa penelitiannya kali ini akan berhasil seperti penelitian-penelitiannya sebelumnya.

Dan hingga 1 tahun lamanya ia mengerjakan proyek itu sendirian, Changkyun tersenyum puas saat melihat mahakarya nya sudah berdiri sempurna di hadapannya.

"Nah, hanya tinggal masukkan chip ini ke dalamnya dan VOILA!"

Changkyun kembali memeriksa program-program yang sudah ia masukkan ke dalam chip itu sekali lagi. Dirasa semuanya sudah beres, Changkyun memindahkan chip itu ke dalam tubuh robot buatan miliknya.

"Kuharap ini akan berhasil."

Changkyun memandang penuh harap terhadap robot manusia buatan di hadapannya ini. Tangannya bahkan sudah terlipat di depan dada dengan bibir mungil yang terus saja merapalkan doa-doa agar penelitiannya kali ini membuahkan hasil.

"Eoh??"

Mata Changkyun berbinar saat chip itu sudah bekerja sepenuhnya dan kelopak mata robot buatannya itu mulai bergerak.

Jangan mengira bahwa robot ciptaan Changkyun ini terbuat dari besi dan baja saja. Changkyun benar-benar men-design sedemikian rupa dan menggunakan bahan-bahan yang bisa menyerupai kulit asli manusia.

Mata Changkyun semakin berbinar kala robot buatannya itu sudah membuka matanya dengan sempurna dan menatap ke arahnya.

Changkyun kemudian membuka pintu tabung tempat robot itu mengisi tenaganya dan membiarkan robot miliknya itu berjalan keluar.

Robot itu melihat tangannya yang memunculkan angka yang menunjukkan waktu sekarang dan beralih menatap Changkyun lagi.

"Selamat siang, Changkyun-ah."

"YES!!!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Changkyun benar-benar puas kali ini. Dia menerima penghargaan atas keberhasilan penelitiannya dan berjalan ke atas panggung dengan senyum kemenangannya. Dilihatnya satu-persatu wajah ilmuwan lain yang menatapnya dengan kesal, lebih tepatnya iri dan juga menyesal karena tidak ikut andil dalam penelitian Changkyun.

"Aku benar-benar merasa tersanjung menerima penghargaan ini." Changkyun melirik ke arah piagam penghargaan yang diterimanya itu dengan senyuman bangga.

'Penghargaan terhadap Ilmuwan termuda Korea, 2019.

Im Changkyun.'

"Ayah! Terima kasih karena masih mengijinkanku melakukan penelitian ini. Tanpa Ayah, aku juga tidak tahu apakah penelitian ini bisa berhasil atau tidak."

Sang ayah yang duduk di bangku paling depan itu tersenyum haru sambil mengangguk kecil saat putra semata wayangnya itu tersenyum lebar ke arahnya. Dirinya sempat menyesal dan merasa bersalah karena sempat melarang Changkyun untuk melanjutkan penelitiannya. Namun sekarang beliau merasa bangga karena putranya itu berhasil.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jooheon-ah! Lihatlah apa yang kudapatkan!!"

Changkyun pulang ke apartemennya yang ditinggalinya dengan robot ciptaannya yang diberi nama Lee Jooheon itu dengan perasaan yang sangat bahagia. Changkyun bahkan berlari sambil melompat-lompat kecil layaknya anak kecil membuat Jooheon yang saat itu sedang membersihkan ruang tengah menoleh dan tersenyum.

"Eum, kau berhasil mendapatkan penghargaan itu?"

Changkyun menganggukan kepalanya dengan semangat. "Tentu saja! Aku bisa mendapatkan penghargaan ini berkatmu, Jooheon-ah."

Jooheon tersenyum kemudian mengulurkan tangannya dan mengusap lembut kepala Changkyun. "Kau sudah melakukan yang terbaik, Changkyun-ah."

Changkyin bisa merasakan wajahnya memanas. "Aigoo, dia seperti kekasihku saja." Gumam Changkyun sambil menetralkan debaran jantungnya.

"Jantungmu berdebar kencang sekali. Apa kau sakit? Dan lagi... kekasih itu apa?" Tanya Jooheon sambil memiringkan kepalanya.

Changkyun menepuk keningnya pelan. "Astaga! Aku lupa memasukkan program mengenai percintaan ke dalam chip mu!"

"Ayo Jooheon! Kita ke lab ku!"





***




Setibanya di lab miliknya, Changkyun segera menyuruh Jooheon untuk berbaring kemudian menon-aktifkan Jooheon, mengambil chipnya dan menuju komputernya.

Jemari Changkyun dengan cepat mengetikkan kode-kode rumit untuk membuat program dan tersenyum lebar saat semuanya sudah selesai.

Changkyun kembali memasukkan chip itu ke dalam Jooheon dan menghidupkan kembali robot ciptaannya itu.

"Hei." Ucap Jooheon sambil duduk.

"Kau tahu siapa aku?" Tanya Changkyun.

"Tentu saja...


































... kau kekasihku, Im Changkyun."

"ASSA!!! Aku menyayangimu Joo!!" Changkyun segera memeluk Jooheon.

"Eum, aku juga menyayangimu, Kyun."











END






INI APAAN DAH 😂

Monsta X collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang