Aku masih ingat...
Saat kita berdua bergandengan tangan sambil berjalan di taman bunga.
Saat kita lebih memilih untuk kencan di sebuah kedai yang menjual tteokpeokki, dibandingkan di cafe-cafe mahal.
Saat kita masih saling mencintai dengan cara paling sederhana yang kita tahu.
Saat dimana hanya aku yang menjadi alasanmu untuk terus tersenyum dan tertawa.
Saat dimana hanya aku yang menjadi sumber kebahagiaanmu.
Saat dimana hanya aku yang menjadi tempatmu bersandar setelah menghadapi hari-hari yang sulit.
Aku masih mengingat semuanya.
Hal-hal kecil tapi bermakna yang pernah kau lakukan untukku.
Mengikat tali sepatuku.
Membenarkan mantel dan syalku.
Memberikanku setangkai bunga yang kau buat dari rangkaian pita warna-warni sebagai hadiah hari valentine.
Membuatkanku sebuah boneka beruang kecil untuk hadiah ulang tahunku.
Ciuman pertama kita pada natal pertama yang kita lewati sebagai pasangan kekasih, di bawah daun mistletoe yang dipasang di langit-langit flatmu.
Menghabiskan malam tahun baru berdua dengan kembang api kecil di tangan kita masing-masing.
Ya, semua itu adalah hal-hal kecil yang mampu membuatku bahagia. Membuatku merasakan apa yang dinamakan kasih sayang dan cinta yang tulus.
Kini, aku memandangmu yang sedang berdiri di atas altar dengan senyumanmu yang selalu membuatku jatuh cinta lagi dan lagi.
Tatapanmu yang penuh cinta itu membuatku semakin terjatuh ke dalam pesonamu.
Aku tersenyum saat kau mengucapkan janji suci pernikahan yang pernah kau bacakan di hadapanku.
Aku bahagia...
Sungguh...
Selama kau juga bahagia...
Meskipun bukan bersamaku...
Aku mencintaimu... selamanya...
Selamat tinggal...
Lee Jooheon.