For You

593 66 4
                                    

Aku pertama kali melihatnya ketika teman-teman band ku mengajak untuk tampil di taman kota. Aku melihat pemuda itu tersenyum sambil mengayuh sepedanya. Di keranjang sepedanya juga terdapat buket bunga tulip dengan berbagai warna.

Aku sempat tertegun melihat itu semua. Bagaimana rambut hitam legamnya yang tertiup angin, bagaimana kemeja baby pink yang dikenakannya terlihat sangat pas di tubuh mungilnya dipadukan dengan jeans hitam.

Aku bahkan masih ingat, Jackson dan Minhyuk mengejekku ketika mendapati aku melamun.

"Kau tahu? Kau terlihat semakin bodoh jika melamun seperti itu!"

Ya, kira-kira begitulah yang dikatakan Minhyuk sebelum semua teman band ku menertawakanku.

Tapi aku tidak peduli. Yang perlu aku lakukan hanyalah menyeret mereka untuk tampil di taman kota maka setiap minggu aku bisa melihat senyum milik pemuda itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Oi Jooheon! Lagu apa yang kau tulis ini eoh?? Melankolis sekali." Jackson mencibir ke arahku.

"Berisik sekali kau telinga lebar! Lagipula bukan kau yang akan menyanyikannya nanti." Aku melipat kedua tanganku di depan dada kemudian menyandarkan punggungku pada sandaran kursi.

"Lantas siapa yang akan menyanyikannya? Astaga! Lagu ini bahkan tidak ada bagian rap-nya sama sekali!" Jackson terus saja menggerutu karena tidak mendapat part dalam lagu baru yang kutulis.

"Tentu saja Minhyuk, Kihyun dan Hyungwon hyung. Siapa lagi?"

"Lalu aku bagaimana??" Aku melirik Jackson yang memasang wajah memelas ditambah bibirnya yang dikerucutkan itu sangat...





















Menjijikkan untukku.





"Nanti akan kubuatkan lagi."

"Assa! Buatkan part yang banyak untukku ya!"

Setelah mengatakan itu, Jackson meninggalkan studio yang biasa kami gunakan untuk latihan.

Hmmmm, jadi begini. Aku dan teman-temanku membentuk sebuah band dimana aku sebagai pemain gitar sekaligus membuat lagu. Minhyuk, Kihyun dan Hyungwon hyung sudah jelas sebagai vokalis. Minhyuk juga bertugas untuk bermain keyboard sedangkan Jackson adalah rapper yang terkadang merangkap juga sebagai vokalis, selain itu Jackson juga memainkan drum.

Bagaimana kami bisa punya studio untuk berlatih padahal kami hanya band biasa yang tidak berkeinginan untuk debut?

Jawabannya sederhana.

Sepupuku, Seo Changbin yang kaya raya itu meminjamkan studio miliknya untuk kami pakai latihan.

Setelah beristirahat sebentar, aku memutuskan untuk kembali menulis lagu baru untuk menghindari gerutuan si telinga lebar itu.






















30 menit kemudian aku melempar pensil yang kupegang karena inspirasiku tiba-tiba menguap entah kemana.

"Aish! Bisa gila aku lama-lama."

Aku menyambar jaket, ponsel dan juga dompetku sebelum melangkah meninggalkan studio ini.

Sepertinya jalan-jalan di taman kota bukan ide yang buruk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku mengedarkan pandangannya ke sekitar taman kota yang dipenuhi dengan pasangan itu.

Monsta X collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang