[02] : |Langkah Pertama|

1.6K 32 0
                                    

           Aku semalam tidak bisa tidur. Mataku dapat memejam ketika pukul dua pagi. Perasaan berbunga-bunga sejak sore tadi yang aku alami belum juga menghilang.

        Aku sangat berbahagia. Sangat. Bagaimana tidak? Ketika seseorang datang dengan segala macam penyesalan yang palsu dan tiba-tiba datang seseorang yang menawarkan bahu.

Kalian akan pilih yang mana?

Pasti sama denganku, bukan?

Aku bergegas masuk ke gerbang setelah turun dari angkot yang setia mengantar dan menjemputku pulang. Bukan ke kelas tujuanku, melainkan ke kelas 12 IPA 1. Kelas Reddy. Aku ingin berterima kasih dengannya karena telah menolongku kemaren.

"Reddy!"

Reddy yang di depan kelas pun berbalik menghadapku.

"Ya?" tanyanya.

"Em, makasih ya kemaren udah nolong sekaligus nganter gue." Ucapku dengan penuh hati-hati. Namun bukan yang kuharapkan reaksi oleh Reddy. Ia hanya mengangguk dua kali tanpa suara.

"Udah, kan? Gue mau ke ruos dulu." Ia kemudian berlalu dariku. Namun aku segera memanggilnya lagi.

"Tunggu!"

"Ada apa lagi?" tanyanya sambil berbalik.

"Em, nggak jadi." Ucapku pelan.

Tanpa membuka suara, langkah kakinya sudah membawanya pergi.

✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴

Langkah pertama. Harus selalu dekat dengannya.

—JAM

KEJORA |Completed| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang