"Pris! Cepetan! Ngebut-ngebut!" teriakku padanya yang ada di jok belakang motornya. Ia kemaren berjanji akan menjemputku berangkat sekolah. Pukul tujuh lebih sepuluh menit.
Jika saja jam beker Prisma tidak rusak, tidak akan sesiang ini berangkat sekolah. Sedangkan Tante Azma sudah berangkat ke kantor pagi-pagi bersama suaminya.
"Gerbang udah ditutup, Mir!" teriak Prisma kesal ketika sampai di depan SMA 1 Pancasila.
"Lo sih!" kataku menyalahkan.
"Lewat belakang kelas kalo gitu. Ayo!"
Aku mengiyakan saja karena memang aku pernah terlambat dengan Prisma dan masuk melewati belakang kelas dan berhasil. Tidak ketahuan.
Aku pelan-pelan naik dari pagar tembok itu. Prisma sudah bersiap menangkapku jika terjatuh.
Dab!
Selamat. Aku dan Prisma segera berlari menaruh tas di kelas dan menyusup ke barisan upacara paling belakang.
"Topi-" mulutku langsung dibekap oleh Prisma karena agak keras ketika aku mengucapkannya.
"Jangan keras-keras. Gue juga nggak bawa."
Aku ketakutan jika ini ketahuan. Pasalnya buku pelanggaranku sudah penuh akibat sering lupa bawa atribut. Ditengah ketakutanku, tiba-tiba ada sebuah topi yang pas di kepalaku. Aku berbalik dan menemukan Reddy di sana.
"Pakai aja. Itu punya gue. Gue pinjem anak yang jaga UKS."
Aku hanya tersenyum dan sangat senang. Ah, Reddy membuatku terbang.
"Eh, gue pinjemin juga lah!" protes Prisma tak terima.
"Tanggung sendiri akibatnya. Cuma satu yang jaga. Udah, hadap ke depan!"
Reddy berbalik dan kembali ke tempatnya. Aku tersenyum sangat lebar. Beberapa detik setelahnya, Prisma sudah ditarik Pak Hadi ke depan karena tak membawa atribut lengkap.
Aku melihat ke arah Reddy. Ia menatapku dari barisan kelasnya. Aku tersenyum dan ia pun membalasnya.
**********
Kita tak pernah tahu kondisi hati. Tetap satu hati atau telah terbagi.
—JAM
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJORA |Completed| ✔️
Teen Fiction[KEJORA] : |KEtika JOdoh bermuaRA| Ini bukanlah kisah duniaku. Tapi sepenggal cerita tentang hidupku. Ini cerita tentang aku yang tak mau terus-terusan berurusan dengan permainan hati yang terkunci. Aku ingin mencoba membuka hati itu dengan kunci ya...