Nggak usah dibaca! Tapi kalo pengen baca juga nggak apa.
~•Dari Aku Untuk Kamu•~
Sebelumnya, terima kasih karena telah memberi tahu bagaimana rasanya kecewa sebelum tahu cara menjaga rasa. Terima kasih telah mengajarkan patah hati sebelum mengenal bagaimana itu cinta. Tentang manisnya kata yang tak pernah berubah menjadi kita. Terima kasih.
Dari sini aku mampu belajar bagaimana menghadapi dunia tentang perasaan. Batasan mengagumi tanpa ada rasa yang tersimpan. Membuka hati hanya untuk orang yang berjuang.
Sudah sewajarnya, aku, kamu, atau bahkan kita semua menyimpan rasa pada seseorang. Apalagi kita dalam fase remaja di mana ego masih menjadi pemenang.
Berharap? Wajar-wajar saja. Sah-sah saja. Namun, berharapku terlalu berat hingga aku lupa bahwa hatiku juga perlu untuk rehat.
Kamu selalu mengecewakanku, namun aku tak pernah membencimu. Kamu sering menyakiti hatiku, namun aku tak pernah mendoakan buruk padamu. Segala tentangmu selalu indah bagiku. Itu salah satu kebodohanku.
Kini aku dan kamu telah ditakdirkan untuk jarak lebih jauh lagi. Tak saling menyapa dan berkomunikasi. Mungkin aku akan lebih baik ketika kamu pergi. Dari pikiran dan juga hati.
Pada akhirnya, kisah kita selamanya akan menjadi kenangan semata. Terima kasih telah mewarnai masa SMA-ku meski sesaat. Terima kasih selalu menjadi tempatku pulang ketika banyak masalah mengejarku. Terima kasih telah menjadi salah satu teman terbaikku. Kamu, iya kamu. Tolong berjanjilah padaku bahwa kamu akan selalu membahagiakan dia, dan tidak meninggalkannya seperti apa yang telah kamu lakukan padaku. I miss you, yang dulu.
Don't truth with love. Because you'll never happy with fake prommises. One more, Thank you for everything.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJORA |Completed| ✔️
Teen Fiction[KEJORA] : |KEtika JOdoh bermuaRA| Ini bukanlah kisah duniaku. Tapi sepenggal cerita tentang hidupku. Ini cerita tentang aku yang tak mau terus-terusan berurusan dengan permainan hati yang terkunci. Aku ingin mencoba membuka hati itu dengan kunci ya...
