[45] : |Bukan|

434 16 2
                                    

"Ya ampun! Kesayangan Tante datang juga akhirnya! Uuu... Tante kangen banget sama Debby!"

Sapaan dari Mama membuat Debby langsung berlari ke arah Mama ketika Prisma menurunkan Debby dari gendongannya. Aku juga ikut bersorak senang. Aku juga butuh teman dan hiburan di hari Minggu seperti ini.

Mama langsung menawarkan Debby untuk diajak Mama membuat kue. Debby mengiyakan dan langsung dibawa Mama ke dapur.

"Kamu belum mandi?"

"Ha? Belum."

"Ini jam berapa, Ra? Masa gadis jam segini belum mandi?"

Aku menoleh pada jam dinding. Pukul sepuluh pagi. Aku meringis.

"Tadi gue habis bantuin bersih-bersih rumah. Ya  gitulah banyak kalo hari Minggu. Habis masak juga."

Kemudian aku mengikuti Prisma yang duduk di sofa ruang tamu. Kenapa rasanya aku canggung sekali, ya? Padahal Prisma terlihat santai-santai aja.

"Oh ya, lo ngapain ke sini?"

"Pengen aja."

"Pengen aja?"

"Ya awalnya sih mau ngajak jalan-jalan kamu sama Debby. Tapi lihat kamu masih ingusan keg gini jadinya nggak jadi. Lagian Debby udah diculik Mama kamu."

Aku hanya tersenyum simpul. Lalu aku pamit pada Prisma untuk mandi. Aku bergegas mandi secepatnya dan mengenakan pakaian. Aku memilih baju slempang dan celana jeans selutut. Kemudian menaburkan sedikit bedak bayi di wajah dan menggores liptint di bibirku. Selesai. Lalu aku menyambar slingbag dan segera turun ke bawah.

Prisma masih di bawah dengan posisi berbaring dan bermain ponselnya.

Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♥️ 3,573

prismaaa piling gud :)

View all 69 comments
jorgy_22 yaelah tong!! Lu up gmbr unfaedah aja yg like 3k lebih!! Buset lo!!
_endahwr ngiri ya lo wqwq @jorgy_22
jorgy_22 nganan aja buk 😚
mynameisrima apa kbr kak @prismaaa

Prisma terlihat mengetik membalas komentar dari Rima. Aku tersenyum kecut yang berada di belakang Prisma. Ia belum menyadari kehadiranku.

prismaaa @mynameisrima baik dekk 😎
dan.nis @mynameisrima gue kngen contekan lo rimm T_T
mynameisrima sabar, ini ujian xixi

Aku meraih ponsel dan ingin mengomentari juga. Ada rasa jahil yang tiba-tiba menyelinap di pikiranku.

itsmira wado! Ini tuh rumah gue temen-temen!!!

"Mira?" gumam Prisma. Memang benar apa yang kutulis. Prisma memposting sudut sebuah ruangan yang berada di ruang tamu yang ia edit sebaik mungkin.

jorgy_22 kalau itu gue, gue bakal unpub deh! @prismaaa
prismaaa serah gue lah! Ini juga cln rumah gue @jorgy_22
jorgy_22 lo udah jadian sama @itsmira ?
mynameisrima wahhh!!! Daebakk!!!! Selamat kakaqquu  😍
itsmira GK LUCU HOII!!!
_endahwr gk ush ngegas mirr,, gas lagi mahal!!
jorgy_22 santuy santuyyy @itsmira
prismaaa @itsmira cepet turun!!!

Aku kemudian menarik kepalaku di hadapan wajahnya untuk mengejutkan Prisma. Prisma melotot kemudian mengubah posisinya menjadi duduk dan menyimpan ponselnya.

"Kog rapi banget?"

"Tadi katanya mau diajak jalan? Gimana, sih?" kataku jengkel.

"Kan nggak jadi."

Aku mengerucutkan bibir. Prisma sama sekali nggak asik, pikirku. Aku bangkit dan ingin kembali ke kamar. Namun Prisma segera mencekal lenganku dan otomatis aku kembali duduk.

"Eh, jangan ngambek, dong. Iya aku ajak jalan. Mau kemana?"

"Terserah." Jawabku cuek.

"Gimana kalau cuma muter-muter doang?"

"Terserah."

"Ke rumah makan?"

"Terserah."

"Atau mall?"

"Terserah."

"Ok, fix! Ke KUA!"

"Terse-"

Tunggu. Aku menghadap Prisma sepenuhnya. Masih terkejut dengan candaan Prisma.

"Terserah, kan? Yaudah ayok." Prisma mengucapkan hal itu sambil menggenggam tanganku. Aku tersenyum setelahnya dan mengikuti langkah Prisma menuju mobil.

"Masih marah?" tanyanya ketika di dalam mobil. Aku menggeleng.

"Ra?" aku kembali menghadap Prisma.

"Aku boleh ngomong sesuatu?"

Dag dig dug

Kenapa jantungku berlombatan?!! Ini kenapa juga kupu-kupu terbang di perutku?? Aku sudah menebak bahwa wajahku pasti merah padam. Aku menjawab Prisma dengan anggukan

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Empat detik.

Lima detik.

Enam detik.

Prisma belum juga mengucapkan sepatah katapun. Ia terlihat seperti mengumpulkan nyawa untuk mengucapkannya. Apa dia tidak tahu aku sedang menahan untuk tidak pingsan karena ritme jantungku tidak normal?"

"Sebenarnya aku ..."

"Apa?" tanyaku mencoba tidak gugup.

"Cuma mau bilang kalo ..."

Aku mencoba bersikap biasa saja dan menunggu perkataan Prisma.

"Kamu cantik banget hari ini."

Dug!

Jantungku seakan ditinju dan mati rasa. Aku tersenyum lebar pada Prisma meskipun dengan terpaksa. Aku kembali menghadap depan dan berpura-pura sibuk dengan ponsel. Prisma kemudian mulai menyalakan mesin dan melaju. Beberapa detik setelahnya, wajahku sudah basah karena air mata yang terus keluar tanpa sepengetahuan Prisma.

**********

Tolong angin sampaikan padanya, aku sangat takut kehilangan dia.

—JAM

KEJORA |Completed| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang