"Masa sih Prisma bilang begitu?!"
Aku tak membalas pertanyaan Lolli. Aku hanya meringkuk di dalam selimut sambil membuka beranda instagram yang menampilkan sejuta kata-kata bucin.
"Masa iya dia mau nembak Rima?"
Mendengar celotehan itu, aku segera membuka selimut dan duduk menghadap Lolli.
"Masa sih?!"
"Cie... cemburu ya?" godanya.
"Siapa juga. Gue cuma kepo." Ucapku kesal.
"Maksudnya gini, kenapa dia tanya hal begitu ke lo? Kan artinya dia memastikan bahwa nggak ada yang sakit hati jika dia deket sama yang lain. Kog aneh ya, kemaren bilang A sekarang bilang B." Gumam Lolli tak jelas.
"Itu kata orang Jawa namanya isuk dele sore tempe." Tambahku. (pagi kedelai sore tempe = apa yang dibicarakan kemaren dan nanti berbeda)
"Eh tunggu deh, bukannya Prisma udah pacaran sama Rima?" tanyaku lagi.
"Tahu dari mana lo?"
"Gue tanya ke lo, Lolli. Kan waktu di cafe kameren dia bilang kalau Rima itu pacarnya." Celotehku sambil kembali rebahan. Bukannya menjawab, Lolli malah menertawakanku.
"Lo sih udah buru-buru kemakan api cemburu! Prisma belum selesai ngomong tau! Rima itu cuma jadi pacar pura-puranya Prisma di depan neneknya. Sebenarnya Prisma itu pengennya ngenalin lo aja ke neneknya tapi saat itu katanya lo nggak ada di rumah. Jadinya Prisma ambil jalan lain, yaitu dengan ngajak Rima."
Aku yang tadinya lapar jadi kenyang sendiri mendengar omongan Lolli.
Aku kembali menscroll instagram mode dark milikku. Bahkan saking gabutnya, sampai-sampai ada tulisan 'Anda sudah terhubung'. Saat aku kembali merefresh beranda, kemunculan postingan Prisma menbuatku kembali duduk dan membicarakan hal ini pada Lolli.
"Lol, lihat deh!"
"Apaan?" tanyanya sambil makan kuaci di kasurku.
"Nih, lihat! Prisma posting foto!"
"Lah terus? Gue harus bilang uwuw gitu?"
"Bukan! Captionnya coba baca!" aku menghadapkan ponselku pada Lolli.
"H-? Maksudnya apa?"
Aku menggelengkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Lolli. Lalu aku mengklik dua kali gambar itu. dan keluar dari aplikasi tersebut.
Mengunggah foto dengan dia memandang kota Bandung dari rooftop dengan senyum manisnya? Duduknya berhadapan dengan kursi yang kosong? Ah! Aku tahu! Pasti dia menunjukkan bahwa dia bakal nembak Rima. Arti dari 'H-' berarti Prisma segera nembak Rima? Lalu kenapa hatiku berdenyut nyeri memikirkan hal ini?
"Layar lo nyala tuh!" tunjuk Lolli pada ponselku yang memunculkan notif.
Oii
Hmm
First like ciee
Paan?
Lo knpa sih?
Gpp
Kalo ada apa" bilang.
Kalo ada masalah bilang.
Kalo bosen bilang.
Kalo bete bilang.
Asal jangan ngilang.Aku mengerjab beberapa kali. Apa lagi ini maksudnya? Semakin ke sini aku semakin tak paham dengan sikap Prisma.
Gaje
Tapi lo sayang, kan?
What? G usah ge er lo!
Hatiku berdegub tak karuan. Apa benar aku mulai menyukai Prisma?
Tapi boong!
Wkwk
👽
Emoticon yang kukirim hanya dibaca oleh Prisma. Selang beberapa menit tak ada percakapan lagi. Lalu saat Lolli ingin meminjam ponselku, sebuah notifikasi membuatku tak jadi memberikannya pada Lolli.
Mir
Iya?
Gue boleh minta bantuan lo?
Boleh
Serius?
Iya
Tapi janji ya bantuin gue?
Iya
Lagi-lagi pesanku hanya dibaca.
Apa Pris?
Ga jadi
Kan! Mlz jadinya!!
Jgn marah lah
Ya apa dulu tadi??
Janji bantuin?
Iya
Bantu gue buat nembak Rima
Jantungku rasanya seakan tak berdegub lagi seperti sebelumnya. Senyum yang sejak tadi merekah di wajahku luntur seketika. Mata yang berbinar berubah menjadi mata yang berkaca-kaca.
Air mata yang kutampung di kelopak mata diam-diam mengalir sempurna. Lolli yang mengetahui aku menangis menjadi bingung sendiri dan memeluk menenangkanku.
Selang beberapa detik, satu kata kukirim pada Prisma.
Ya
Kenapa sesakit ini mengetahui orang yang kita cintai sedang mencintai orang lain? Kenapa sesakit ini melihat orang yang kita cintai sedang menceritakan cintanya pada kita? Apa ini yang dahulu Prisma rasakan? Saat aku memilih Heven dan singgah di hati Reddy?
**********
Bukan seperti matahari
Yang pergi lalu kembali
Melainkan seperti pelangi
Yang indah namun bergegas lari—JAM
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJORA |Completed| ✔️
Teen Fiction[KEJORA] : |KEtika JOdoh bermuaRA| Ini bukanlah kisah duniaku. Tapi sepenggal cerita tentang hidupku. Ini cerita tentang aku yang tak mau terus-terusan berurusan dengan permainan hati yang terkunci. Aku ingin mencoba membuka hati itu dengan kunci ya...