DELVIN 2

10.2K 369 6
                                    

Saat ini Delia dan Rissa sedang sibuk mencari keberadaan para Anggota OSIS untuk dimintai tanda tangan. Hingga Delia melihat seorang wanita bersama temannya memakai Almamater OSIS.

"Eh riss, itu anggota OSIS kan?" tanya Delia kepada Rissa.

Dan Rissa pun mengikut arah pandangan Delia.

"Iya deh kayaknya, yuk kita samperin" ucap Rissa sambil menarik tangan Delia.

"Hai kak" sapa Delia kepada wanita itu, dan wanita itu pun menoleh.

"Iya, ada apa" jawab wanita itu kepada Delia dan Rissa.

"Kakak anggota OSIS ya?" tanya Delia.

"Iya, memangnya kenapa?" ucap wanita itu.

"Boleh minta tanda tangannya ga kak?" tanya Rissa.

"Oh mau minta tanda tangan?" tanya wanita itu, dan dibalas anggukan oleh Delia dan Rissa.

"Mana bukunya?"tanya wanita itu lagi.

"Ini kak" Delia dan Rissa menyerahkan buku mereka kepada wanita itu.

"Ini bukunya" ucap wanita itu sambil tersenyum.

"Makasih kak" jawab Delia dan Rissa serentak, dan dibalas anggukan oleh wanita itu.

"Baik banget ya kak Sintia" ucap Delia yang membuat Rissa heran.

"Ko lo tau namanya?" tanya Rissa.

"Ya iyalah gue tau,kan ditanda tangan tadi ada nama dia" ucap Delia. Rissa pun hanya ber-oh ria.

"Eh, itu kayaknya anggota OSIS juga deh" ucap Rissa.

"Mana?" tanya Delia.

"Itu"ucap Rissa sambil menunjuk lelaki itu.

"ih Rissa jangan ditunjuk" ucap Delia dan hanya dibalas cengiran oleh Rissa.

"Permisi kak" ucap Delia.

"Saya boleh minta tanda tangannya ga kak?" Tanya Delia.

Lelaki itu pun menoleh, "Lo bukannya yang bengong tadi?" tanya Gavin sang Ketua OSIS itu kepada Delia.

Delia hanya cengengesan tak jelas.

Lalu Gavin pun bertanya "nama lo siapa?".

"Na-nama saya Delia" ucap Delia terbata-bata.

"Gue mau kasih tanda tangan gue ke lo,tapi ada syaratnya" ucap Gavin.

"Sya-syarat apa kak?" ucap Delia yang masih terbata-bata.

"Lo harus jadi pacar gue!" ucap Gavin.

"Apa? " ucap Delia setengah berteriak. Tak hanya Delia, Rissa dan Reno pun tak kalah kagetnya.

"Vin, lo udah ga laku lagi atau gimana sih?" bisik Reno kepada Gavin, tetapi masih bisa didengar oleh Delia.

"Udah lo diem aja" ucap Gavin. Delia pun masih tertegun dengan kata-kata Gavin.

"Gimana mau kan? oh iya lo harus mau soalnya ini tu perintah bukan pertanyaan" ucap Gavin.

"Ga gue ga mau!" bantah Delia. "Yaudah sih it's okay, tapi kalo tanda tangannya ga lengkap bakalan gue hukum" ucap Gavin, membuat Delia harus berfikir dua kali.

"Udahlah Del terima aja, daripada nanti kita dihukum" bisik Rissa kepada Delia.

"Tapi gue ga mau Riss ,nanti kalo gue apes karena jadian sama dia gimana?" bisik Delia kepada Rissa, namun masih bisa didengar oleh Gavin dan juga Reno.

"Tuh kan si Delia nya ga mau Vin, jangan dipaksain" bisik Reno kepada Gavin.

"Lo tenang aja Del, gue ga akan bikin lo apes ko" ucap Gavin meyakinkan Delia.

"Gimana, mau kan? Eh tapikan ini bukan pertanyaan" ucap Gavin.

"Tapi--" ucap Delia yang langsung dipotong oleh Gavin.

"Yaudah sini buku lo berdua". Gavin pun langsung menandatangani buku Delia dan juga Rissa.

"Berarti kita sekarang pacaran ya? Oke tungguin gue didepan gerbang pulang sekolah nanti" ucap Gavin lalu pergi bersama Reno meninggalkan Delia dan juga Rissa yang masih mematung ditempat.

Maaf ya jika ceritanya jelek dan masih acak-acakan, soalnya author masih tahap pembelajaran.

Jangan lupa follow+vote+comen ya⭐️

DELVIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang