Selama didalam mobil, Zelle terus merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia tidak waspada sebelum ini, memang penyesalan selalu datang belakangan.
Sesampainya dikantor polisi, Jack segera mempersilahkan Zelle untuk masuk ke sel tahanannya. Brave melepaskan borgol yang ada ditangan Zelle. Setelah borgol terlepas, Zelle berjalan lunglai mengikuti perintah Jack untuk masuk ke sel tahanan. Ia tidak menyangka aksinya ini akan membawanya ke jeruji besi.
Zelle melihat sekelilingnya. Gelap. Itulah hal yang bisa menggambarkan keadaan sel tahanan itu, tidak senyaman dan semewah diapartemennya.
Jack mengembok pintu sel tahanan. "Anda bisa bebas, setelah masalah ini selesai" ucapnya lalu pergi meninggalkan Zelle.
Jack segera menghampiri rekannya, Brave. "Thanks Brave" Ucap Jack berterima kasih.
"That's the point of cooperation" balas Brave dengan senyuman hangat.
Setelah itu Jack kembali keruangannya untuk memberitahukan kabar ini kepada keponakannya. Jack segera menghubungi Bianca.
"Hallo Bi"
"..."
"Om punya kabar bagus buat kamu dan Fikri. Kamu segera kesini ya, ajak Fikri juga"
"..."
"Kamu kesini aja dulu, nanti om kasih tau"
"..."
"Oke, om tunggu"
Tut
Tut
Tut
Sambungan telepon pun terputus.
Tak berapa lama datanglah Bianca dan Fikri ke ruangan Jack.
"Om" panggil Bianca.
Jack yang semula sedang fokus pada laptopnya mendongak. "Eh kalian udah dateng ternyata. Silahkan duduk" Jack mempersilahkan Bianca dan Fikri duduk dikursi dihadapan Jack.
"Jadi ada kabar bagus apa om?" Tanya Bianca to the point sekaligus penasaran.
"Ayo ikut om" ajaknya pada Fikri dan Bianca.
Fikri dan Bianca mengikuti Jack ke sel tahanan. Bianca dan Fikri saling melempar pandang, bingung mengapa Jack malah membawa mereka kesini?.
"Om mau masukin kita berdua ke penjara?" Tanya Bianca.
Jack yang berjalan didepan mereka sontak menghentikan langkah dan menoleh kebelakang.
"Ya enggalah, masa om mau masukin keponakan om sendiri ke penjara sih. Atas dasar apa? Yang ada om disangka gila lagi" Jack terkekeh sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Terus kenapa kita ke sini om?" Kini Fikri yang beralih bertanya.
"Ikut saja,nanti kalian tau sendiri kok" Ucap Jack lalu kembali melanjutkan langkahnya.
Sel demi sel terlewati hingga berhentilah mereka disalah satu sel terakhir yang didalamnya terdapat satu perempuan yang sedang duduk meringkuk membelakangi pintu masuk sel tersebut.
Jack, Bianca dan Fikri berhenti tepat didepan sel itu. Bianca dan Fikri kembali melempar pandang.
"Mrs. Zelle" panggil Jack.
Zelle menoleh membuat Bianca dan Fikri terlonjak kaget melihat keadaan Zelle. Sungguh kacau, itulah keadaan Zelle sekarang. Padahal baru beberapa jam ia mendekap di penjara, rambutnya sudah seperti orang gila yang ada dirumah sakit jiwa. Wajahnya? Yang jelas sangat berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETED]
Fiksi Remaja#1 on Delia {22.07.2020} "Permisi, saya boleh minta tanda tangannya ga kak?" tanya Delia. Lelaki itu pun langsung menoleh, "Lo bukannya yang bengong tadi? " tanya Gavin sang ketua OSIS itu kepada Delia. Delia hanya cengengesan tak jelas. Lalu Gavi...