Tuhan tau mana yang memang ditakdirkan untukmu
-Gavin Mahardika-
Beberapa Tahun Kemudian...
Langit kembali menampakkan matahari yang terang untuk mengawali semua aktivitas. Tetapi tidak untuk seorang gadis cantik yang masih enggan untuk beralih dari kasurnya tercinta. Namun karena teriakan sang mama mengacaukan tidur pulasnya.
"Del.. bangun nak sudah siang, kamu ga kuliah?!" Teriak Silvi sembari membuka gorden kamar Delia.
Iya dia Delia. Kini Delia tak lagi memakai seragam putih abu-abunya. Sekarang, ia sudah resmi menjadi anak kuliahan yang sedang menduduki semester 3.
"Iya mah...Delia kuliah kok nanti kalo kampusnya pindah kedalam kamar " jawab Delia asal.
"Kamu tuh ya, lagi tidur masih sempetnya ngawur ngidul" balas Silvi.
"Cepetan mandi!!" Teriak Silvi lagi tepat ditelinga Delia.
Delia terlonjak kaget. "I-IYA MAA" Pekik Delia tak kalah kencang.
🥭🥭🥭
Setelah dibangunkan oleh sang mama dan selesai mandi, Delia segera bergegas menuju kampus.
Ketika diperjalanan, Delia baru teringat bahwa hari ini ia tak ada jam kuliah. Delia pun memutuskan untuk menuju mall, ia tiba-tiba ingin mencari sebuah pernak-pernik lucu.
Sesampainya di mall, Delia malah bingung hendak memilih pernak-pernik yang mana.
"Yang biru atau yang pink ya? Dua-duanya bagus sih" Tanya Delia pada dirinya sendiri.
"Yang biru aja, kamu kan suka warna biru" jawab seorang lelaki dibelakangnya.
"Kok anda tau saya suka warna bi--" ucapan Delia terpotong ketika ia menoleh kebelakang dan mendapati seseorang yang selama ini menempati hatinya.
"G-gaviin" ucap Delia terbata-bata. Mulutnya seakan kelu untuk mengucapkan sepatah kata.
Gavin. Kini Gavin kembali kehadapannya setelah sekian lama Gavin pergi dari hidupnya karena keegoisan Surya yang tega memisahkan dua insan yang saling mencinta.
"Iya Del, ini aku. Aku masih inget semua kesukaan kamu termasuk warna biru itu" jawab Gavin dengan senyum yang merekah.
Senyuman Gavin ikut menular kepada Delia.
"Oh iya, kamu lagi sibuk ngga?" Tanya Gavin.
Delia menggeleng. "Kebetulan engga kok. Tadinya mau ke kampus, tapi aku baru inget kalo hari ini ga ada jam kuliah"
"Kita bisa ngobrol dulu?" Tanya Gavin lagi.
"Boleh, tapi aku mau bayar ini dulu" balas Delia menunjuk pernak-pernik yang sempat membingungkan hatinya.
Gavin pun mengangguk menyetujui.
🌽🌽🌽
Mereka berdua memilih untuk ngobrol ditaman, taman favorit keduanya dulu.
Suasana kembali canggung. Namun, Gavin dengan buru-buru memecah kecanggungan itu.
Gavin berdehem. "Aku ga nyangka ya Del, sekarang kita ketemu bukan lagi sebagai dua orang kekasih, tetapi melainkan aku sebagai seseorang yang masih single dan kamu udah jadi tunangan orang" ucap Gavin dengan nada kecewa.
Alis Delia saling bertautan bingung mencerna kalimat Gavin. Seketika ia teringat pada perjodohan beberapa tahun lalu yang telah gagal.
"Apaan sih kamu Vin, ngawur deh. Siapa yang tunangan coba?" balas Delia.
"Ya kamulah" jawab Gavin.
"Kata siapa sih?" Tanya Delia.
"Aku tau kok kamu udah tunangan sama anak temen papa kamu" ucap Gavin.
Delia terkekeh. "Ya ampun Vin, pertunangan itu udah lama batal kali"
Gavin terkejut. Benarkah semua ini? Apa penantiannya selama ini tak sia-sia?
"Are you serious?" Tanya Gavin tak percaya. Sementara Delia mengangguk yakin.
"Be-berarti kita bisa mengulang semua kisah yang pernah kita buat sama-samakan?" Tanya Gavin lagi.
"Maaf Vin, aku ga bisa" jawab Delia.
"Kenapa Del? Bukannya pertunangan itu gagal?"
"Aku gamau mengulang semua kisah itu, karena semua kisah itu hanya akan ada dimasa lalu. Kamu mau kisah penghancuran hubungan kita dateng lagi?"
Gavin menggeleng.
"Makanya aku gamau mengulang, hanya saja aku pengin merangkai kisah baru dengan orang yang sama" ucap Delia dengan senyuman penuh arti.
"Aku setuju!" balas Gavin.
🍅🍅🍅
Beberapa hari setelah pertemuan itu, Gavin ingin menyampaikan niat tulusnya kepada keluarganya.
Ketika sedang berkumpul diruang keluarga, Gavin berdehem untuk menguatkan tekadnya itu.
"Mah, pah.." panggil Gavin.
"Iya?" Jawab Firman dan Reina bersamaan.
"Gavin mau ngomong serius" ucap Gavin.
"Mau ngomong apa?" Tanya Firman mulai penasaran.
"G-Gavin mau...mau.."
"Kamu mau punya adek lagi?" Tanya Firman asal.
"Papah apaan sih" balas Reina.
"Bukan pah. G-Gavin mau..."
— — —
— — — —Apa yang pengin Gavin sampein ke kedua orangtuanya?
Oh ya, kalian jangan pada heran kalo ini adalah part ke-69 karna partnya ada yang aku rubah. Dan DELVIN sebentar lagi akan menuju endiing🥳
Makasi: )
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETED]
Teen Fiction#1 on Delia {22.07.2020} "Permisi, saya boleh minta tanda tangannya ga kak?" tanya Delia. Lelaki itu pun langsung menoleh, "Lo bukannya yang bengong tadi? " tanya Gavin sang ketua OSIS itu kepada Delia. Delia hanya cengengesan tak jelas. Lalu Gavi...