"Hooamm" Ucap Reno sambil mengucek-ngucek matanya.
"Udah pagi aja sih, padahal rasanya gue baru tidur satu jam" lanjut Reno.
"Berisik lu upil onta" Yuda menoyor kepala Reno.
Alif menghampiri Reno dan Yuda yang masih bergelut dengan bantal guling. "Ya ampun lo berdua masih tidur aja."
"Cepetan bangun! Lo berdua kagak mau keliling-keliling?" tanya Alif.
Yuda dan Reno belum juga bangun.
Gavin yang baru selesai mandi pun menghampiri Alif yang membangunkan Reno dan Yuda. "Udah-udah biar gue aja yang bangunin"
"WOOYY KEBAKAARAAN!! " teriak Gavin tepat ditelinga Reno dan Yuda.
"AMBIIL AIIR!" ucap Yuda yang langsung membuka matanya lebar.
"SEMBUNYYII DIDALEM LEMARII!!" teriak Reno heboh,tetapi matanya masih terpejam rapat.
"Ini anak ngigo kali ya?" tanya Alif
"Woy! Mana kebakarannya?" tanya Yuda yang sudah bangun dari tidurnya.
Gavin dan Alif serempak menggeleng.
"Aiish, gue dikerjain nih. Heh! Gara-gara lo berdua gue jadi bangun kaget tau ga? Dan lo tau bangun karena kaget itu ga baik buat jantung" celoteh Yuda.
Tawa Gavin dan Alif pecah mendengar celotehan Yuda.
"Malah ketawa lagi" ucap Yuda.
"Lo mau jalan-jalan ga?" tanya Alif yang sudah mulai berhenti tertawa.
"Kemana?" tanya Yuda.
"Kemana aja" jawab Alif.
🖤🖤🖤
"Nenek" panggil Alif.
"Eh kalian semua udah pada cantik dan ganteng semua" ucap nenek Alif girang.
Mereka semua tersenyum kompak
"Oh iya nek, nenek bilang nenek mau mengadakan acara syukuran kecil-kecilan" ucap Alif tiba-tiba.
"Eh iya, nenek sampe lupa" nenek Alif menepuk keningnya.
"Emangnya acara syukuran, dalam memperingati apaan nek?" tanya Delia.
"Jadi gini--" ucapan nenek Alif terpotong karena datangnya seorang lelaki.
"Permisi Bu" ucap lelaki itu.
"Eh Iya. Ini Pak Mantri yang mau jadi dukun beranaknya Isabella ya?" tanya nenek Alif yang dibalas anggukan oleh lelaki itu.
"Nek, Isabella siapa?" tanya Alif heran, padahal neneknya tinggal sendirian.
Nenek Alif terkekeh, "Nenek lupa kasih tau Ayip, Isabella itu kambing kesayangan nenek yang sering Ayip gangguin waktu itu."
"Jad-jadi--"
"Iya Yip, Isabella mau lahiran anak pertama. Kalian semua doain ya semoga Isabella dan anaknya sehat" ucap nenek Alif sebelum pergi melihat kambing kesayangannya lahiran.
"Apa nenek juga gini ya waktu emak gua lahiran?" tanya Alif, mereka semua membalas dengan mengedikkan bahu.
"Yuk duduk dulu. Gue penasaran kok kambing lahiran pake dukun beranak sih?" tanya Reno.
Mereka semua pun duduk, dan tak lama datanglah nenek Alif.
"Gimana nek? Udah selsesai?" tanya Alif.
"Belom, ini juga masih nunggu" jawab nenek Alif.
"Lif. Katanya kita mau jalan, tapi kok masih disini?" bisik Reno kepada Alif.
"Iya bentar No, gue pengen liat anak kambing kalo baru selesai lahiran" jawab Alif.
Tak lama kemudian datanglah Pak Mantri, dukun beranak kambing kesayangan nenek Alif.
"Gimana Pak, kambing saya?" tanya nenek Alif.
"Kambing ibu sehat, dan anaknya juga sehat" ucap Pak Mantri.
"Alhamdulillah" ucap mereka semua serempak.
"Yaudah kalo gitu, hayuk kita siapin buat acara syukurannya" ajak nenek Alif.
"Acaranya kapan nek?" tanya Gavin.
"Nanti malam. Kalian mau kan? Bantuin nenek?" Tanya nenek Alif.
"Mau dong nek" jawab mereka semua kompak.
👑👑👑
"Hufft.. Kelar juga acara syukurannya" ucap Yuda.
"Nenek lo bilang kecil-kecilan, tapi kalo ini mah lumayan gede. Capek gua" keluh Rian.
"Gue juga kagak tau kali, kalo nenek gue bakalan undang semua tetangga disini" Alif meminum sirup yang ia ambil dimeja.
"Tapi semua tetangga lu ramah ya Lif" ucap Gavin.
"Iya Vin, syukur deh" jawab Alif.
"Guys, gue cabut dulu mau bantuin Delia. Keknya dia lagi ribet banget tuh" ucap Gavin yang langsung bangkit dari duduknya.
"Vin, kita ikut!" ucap Yuda, Alif, dan Reno bersamaan.
"Fik, lu kagak ikut?" tanya Bisma.
"Buat apa? Yang ada gue jadi nyamuk" jawab Fikri.
Mereka berempat pun menghampiri Delia dkk yang masih sibuk membereskan meja.
Terima kasih💞
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETED]
Teen Fiction#1 on Delia {22.07.2020} "Permisi, saya boleh minta tanda tangannya ga kak?" tanya Delia. Lelaki itu pun langsung menoleh, "Lo bukannya yang bengong tadi? " tanya Gavin sang ketua OSIS itu kepada Delia. Delia hanya cengengesan tak jelas. Lalu Gavi...