Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya
-Gavin Mahardika-
Beberapa hari kemudian..
Pagi hari yang cerah menyambut awal aktivitas Gavin. Seharusnya hari ini ia bangun lebih awal, tetapi apa? Gavin masih molor dengan bantal guling yang sudah jungkir balik dibuatnya. Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan bagi siswa-siswi SMA Tunas Bangsa.
"Del-Del, kamu kok udah pake gaun pengantin aja sih? Aku kan belom siap buat ngelamar kamu, apalagi nikahin kamu. Kan aku harus nuntut ilmu dulu. Ih Del-Del, kamu mau ngajakin aku kemana sih? Jangan kepelaminan dulu dong, aku kan belom siap ketemu ama itu penghulu. Aduh Del-Del mah"
Alarm yang sedari tadi berbunyi, bak tiada artinya bagi Gavin. Hingga kedatanglah Reina.
"GAVIIINN BANGUUUN!!" teriak Reina.
"Kamu denger ga, kek ada suara toa masjid gitu. Emangnya disini ada masjid ya? Kenceng amat bunyinya"
"Ini anak ya, dibangunin malah bilang Mamanya toa masjid" Reina menggeleng-gelengkan kepala.
"Ini nih, efek kebanyakan minum susu kambing Tante" ucap Reno yang baru tiba diambang pintu kamar Gavin.
"Enak aja kamu Ren, anak tante bukannya minum susu kambing tapi susu kucing" jawab Reina.
Tawa Reno, Yuda, dan Alif pecah seketika.
"Parahnya dua kali lipat ya Tan" ucap Yuda diselingi tawanya.Reina pun ikut tertawa. "Gavin!! Ayo bangun!! Hari ini pengumuman kelulusan kamu Nak"
"Ini lagi si toa masjid, berisik amat" ucap Gavin, matanya masih tertutup rapat.
"Kualat dah lu Vin" ucap Fikri. Mereka bertiga kembali tertawa.
"Tante nyerah deh bangunin Gavin, kalian aja" ucap Reina menyerah. Yuda, Reno dan Fikri mendekat ke tempat tidur Gavin, sementara Reina duduk di sofa, disamping tempat tidur.
"No, pinjem kaos lu dong" ucap Fikri.
Reno mengernyit heran. "Buat apaan?"
"Ada deh" jawab Fikri sambil tersenyum miring ke arah Yuda. Yuda pun seakan mengerti dan membalas senyum tersebut.
"Yaudah iya" Reno pun melepaskan kaos kaki yang dipakainya.
"Cepetan dong No!! Ah elah, tinggal ditarik doang itu kaos kaki, lama amat dah" ucap Yuda.
"Sabar dulu napa" Reno memberikan kaos kakinya kepada Fikri.
Fikri pun mengambil kaos kaki yang diberikan Reno dan....
"Bau apaan nih? Bau banget!! Dua kali lebih bau daripada baunya sigung" Ucap Gavin sambil mengucek matanya.
Tawa Yuda, Fikri dan Reina pun pecah seketika. Sementara Reno, ia malah terlihat seperti orang kebingungan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Tuhkan, udah gue duga. Pasti juga, kaos kaki gue yang jadi korban" ucap Reno mengerucutkan bibirnya.
Yuda dan Fikri masih asik tertawa, mentertawakan sesuatu yang mempermalukan bagi Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETED]
Teen Fiction#1 on Delia {22.07.2020} "Permisi, saya boleh minta tanda tangannya ga kak?" tanya Delia. Lelaki itu pun langsung menoleh, "Lo bukannya yang bengong tadi? " tanya Gavin sang ketua OSIS itu kepada Delia. Delia hanya cengengesan tak jelas. Lalu Gavi...