DELVIN 57

2.2K 66 5
                                    

Semua yang terjadi biarlah terjadi tetapi yang harus kamu tau, itu semua bukan ulahku

-Gavin Mahardika-

Akhirnya Gavin dan Gilang tiba dirumah sakit. Mereka berdua segera menuju ruang IGD, karena kata Silvi Delia belum juga sadarkan diri.

Gavin melihat Silvi disana, sendirian. Dengan cepat, Gavin menyapa calon mama mertuanya itu.

"Assalamualaikum tante" ucap Gavin. Silvi yang semula duduk dengan wajah yang ditutupi kedua tangannya pun menoleh.

"Waalaikumsalam" balasnya. Tak ada senyum ramah dan hangat seperti biasanya saat Gavin bertemu dengannya. Mungkin karena keadaan ini, pikir Gavin.

Gavin menatap nanar pintu IGD yang masih tertutup. Sudah beberapa hari pacarnya berada didalam ruangan itu, ruangan yang paling Gavin takuti seumur hidup. Tetapi kini, justru orang yang paling ia cintai berada didalam sana.

"Ga-Gavin...kamu beneran baru sampe disini?" Tanya Silvi. Gavin yang semula berdiri, duduk disamping Silvi. Begitupun dengan Gilang, ia juga ikut duduk.

Gavin mengangguk. "Gavin izin ga masuk kuliah tante, makanya Gavin baru bisa ke sini setelah beberapa jam dipesawat"

Lalu datanglah Davira menghampiri ketiganya.

"Ternyata ada kak Vira juga" ucap Gilang ketika melihat Davira.

Davira tersenyum manis. Gilang mengalihkan pandangan. Jika lama-lama melihat Davira tersenyum, Gilang bisa jatuh cinta. "Iya gue abis dari kantin rumah sakit, cari makan dulu"

"Lo udah sampe Vin?" Tanyanya pada Gavin.

"Ya udahlah Vir, kalo gue belom sampe terus yang didepan lo ini siapa?" Canda Gavin.

Davira menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia turut ikut duduk dikursi yang tersisa satu disamping sang mamah. "Iya juga ya"

"Oh iya mah, berhubung Gavinnya udah sampe disini, mamah bisa tanyain kejelasan yang sebenarnya kan sama Gavin" ucap Davira.

Seketika Silvi teringat. "Nak Gavin, tante mau tanya tapi nak Gavin jawab jujur ya"

Gavin mengangguk, Silvi terlihat sangat serius. Seakan ingin menanyakan bahwa Gavin sudah siap atau belum melamar Delia, tetapi itu semua hanyalah fiktif belaka yang ada diotak Gavin.

'Ini bukan saatnya Vin' Gavin membatin, menangkis hal aneh dalam pikirannya.

"Apa benar nak Gavin baru hari ini sampai di Indonesia?"

Gavin mengangguk. "Bener kok tante, waktu Gilang telpon Gavin, Gavin baru pulang dari kampus dan Gavin buru-buru buat pesan tiket dan mengemasi beberapa baju Gavin" ujar Gavin.

"Apa nak Gavin telponan atau sms-an gitu sama Delia pada hari itu?"

Gavin menggeleng. "Engga kok tan, terakhir Gavin whattsappan sama Delia itu waktu Gavin mau ngasih tau kalo Gavin punya kejutan waktu hari anniversarry hubungan kita berdua, dan itu bukanlah hari dimana Delia kecelakaan tan."

"Nak Gavin ngajak Delia ketemuan ditaman hari itu?"

Gavin mengerutkan kening bingung. Pada hari itu saja Gavin tidak memegang handphone, dan handphonenya pun ketinggalan waktu mereka hendak berangkat kuliah.

DELVIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang