DELVIN 47

2.1K 82 0
                                    

Kau akan selalu ku jaga lewat doaku
-Gavin Mahardika-

- - -
- - - -

Sesuai dengan isi pesan yang ia kirim kepada Gavin, sepulang sekolah Gilang langsung menelpon abangnya yang jauh dimata itu.

"Halo Lang" ucap Gavin ketika telponnya sudah tersambung.

"Assalamualaikum dulu napa" balas Gilang.

"Eh iya, wa'alaikumsalam. Kenapa nih? Langsung to the point aja ya, soalnya gua lagi ngerjain tugas nih"

"Oke-oke. Temen gua suka sama Kak Del" Gilang to the point.

"Ha?" Gavin sedikit kaget.

"Gua rasa lu jadi budek deh semenjak disana" ucap Gilang sedikit meledek.

"Gua denger ogeb, gua cuma kaget. Lagian elo mah aneh, masa temen lo suka sama Delia sih?" Gavin menggeleng tak percaya dan ia pikir Gilang hanya bercanda.

"Gua serius Bang. Lu tau kan sama Yoga?"

"Iya tau." Gavin mengangguk di seberang telepon walaupun Gilang tak melihatnya.

"Yoga suka Kak Del" ucap Gilang meyakinkan.

"Becanda lo ga lucu Lang"

"Gua serius Bang"

"Pokoknya lo bilangin sama temen lo itu, jangan pernah deketin Delia. Kalo dia sampe berani deketin Delia, abis tu bocah gua bikin sambel"

"Iya-iya ntar gua bilangin. Gua kan sebagai calon adik ipar yang baik cuma pengin nyampein kalo ada orang yang suka sama calon kakak ipar gua" kata Gilang.

"Awas aja lo kalo elo juga ikut-ikutan suka sama Delia. Gua gibeng lu"

"Iya deh... Yaudah udahan dulu, gua mau mandi" pamit Gilang.

"Yaudah"

Tut tut tuut

Sambungan telepon terputus, Gilang pun langsung pergi menuju kamar mandi.

👾👾👾

Pagi hari kembali menyapa Delia. Pagi ini ia berangkat sekolah diantar oleh kakak tercintanya, Davira. Davira mengantar Delia karena sekalian hari ini jadwal kuliah Vira lebih pagi dari biasanya.

Setelah diantar Davira sampai didepan gerbang, Delia melewati koridor kelas seperti biasanya. Tetapi suara panggilan seseorang menghentikan langkah Delia.

"Deeelll" Delia menoleh dan ternyata itu Rissa.

"Eh elo Riss, gua pikir siapa" kata Delia.

"Masa elo ga kenal ama suara sahabat lo yang cetar membahana ini sih Del" Rissa sedikit mengibaskan rambutnya, maka tak heran jika Delia menjuluki Rissa sebagai si Rempong.

Delia mendengus. "Yaudahlah, yuk ke kelas"

Rissa mengangguk dan mereka berdua pun kembali melewati koridor-koridor kelas lainnya. Hingga ketika melewati lapangan banyak sekali murid-murid yang sedang bermain basket dan tiba-tiba...

DELVIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang