DELVIN 36

2.4K 71 0
                                    

Aku mencintaimu hari ini, esok, dan selamanya
-Gavin Mahardika-

Hari ini adalah hari minggu, dimana semua orang sibuk untuk jalan-jalan dan shopping kesana-kemari. Tetapi tidak untuk Delia, setelah memikirkan Gavin sehari semalam, ia sama sekali tidak mood untuk melakukan aktivitas apapun. Kecuali Gavin yang mengajaknya. Semalam, Gavin Whatsapp Delia hanya untuk mengucapkan selamat tidur dan mimpi indah. Gavin sama sekali tak menanyakan Delia sudah makan atau belum, sedang apa, sudah mandi, atau bahkan untuk bertanya sudah minum atau belumpun tidak. Delia merasa sangat kesepian. Dan hari ini, ia lebih memutuskan untuk berguling-guling saja didalam kamar. Hingga notif dari seseorang membuat Delia menghentikan aktivitasnya.

Gavin🍇

P
Delia
Del
Del-Del
Jalan yuk
Aku jemput ya
Cepetan
Ga pake lama, okay
Bye

Gavin yang yang kemarin terlihat aneh dan lebih banyak diam, sekarang mengajaknya jalan.

"Gavin aneh banget sih, kemaren diem sekarang ngajak jalan. Ada apa sih sebenernya?" tanya Delia pada diri sendiri. Delia lebih memilih untuk menuntaskan pertanyaan itu untuk sementara, dan ia segera bersiap agar Gavin tak menunggunya lama.

Beberapa menit kemudian..

Delia sudah selesai mandi dan bersiap seperti biasanya. Tak lama kemudian, terdengar suara klakson mobil dari luar.

"Itu pasti Gavin" pikir Delia.

Delia menuruni anak tangga satu persatu, ia pun mulai berjalan dan membuka pintu. Tetapi betapa terkejutnya Delia, melihat orang yang bertamu kerumahnya bukanlah Gavin melainkan Izza.

"Kak Izza ngapain kesini?" tanya Delia heran.

"Kamu udah siap? Aku baru aja mau ngajak kamu jalan" jawab Izza enteng.

Ditengah obrolan mereka, Gavin pun datang dengan mobil yang ia kendarai.

Gavin membuka kaca mobilnya, dan tersenyum manis kearah Delia. Delia pun membalas senyum Gavin.

"Sorry ya Kak, aku mau jalan sama Gavin. Bukan sama Kak Izza" jawab Delia kemudian menutup pintu dan meninggalkan Izza yang masih mematung.

Delia pun menghampiri Gavin yang sudah bersandar disamping mobilnya.

'Rasain lo' batin Gavin sekaligus tersenyum mengejek ke arah Izza.

"Yuk Vin" ajak Delia ketika ia sudah berada di hadapan Gavin.

Gavin segera meraih tangan Delia dan menggenggamnya. Ia pun membukakan pintu untuk Delia. "Silahkan tuan putri" ucap Gavin.

Delia pun tersenyum dan masuk melalui pintu yang dibuka oleh Gavin. Gavin segera masuk melalui pintu pengemudi, tetapi sebelum itu ia menjulurkan lidahnya dan tersenyum mengejek ke arah Izza.

'Gue bakalan rusak kebahagiaan kalian' Izza membatin dan mengepalkan tangannya geram.

☄️☄️☄️

"Vin, emangnya kita mau kemana?" Tanya Delia ketika mereka dalam perjalanan.

"Kamu mau ke mall?" tanya Gavin balik.

"Engga ah, lagi ga mood ke mall" jawab Delia.

Gavin mengetukkan jarinya diatas kemudi. "Gimana kalo kita ke acara festival aja"

Delia tampak berfikir. "Festival apa?"

"Banyak dong, ada makanan, terus juga ada aksesoris"

"Pameran atau festival?"

Gavin nyengir kuda. "Ga tau.. Eh tapi setau aku itu festival"

Delia terkekeh. "Yaudahlah, mau festival atau pameran yang penting sama kamu"

"Kamu ngegombal nih, ceritanya?" goda Gavin.

"Engga" bantah Delia

"Ga salah lagi" ledek Gavin.

Tak lama kemudian, mobil yang dikemudikan Gavin pun sampai di acara festival makanan dan berbagai aksesoris.

"Kita mau kemana dulu nih?" tanya Delia tak sabar.

"Sabar dong, aku kan harus beli tiket masuk dulu."

Delia cengengesan tak jelas mendengar jawaban Gavin.

Gavin pun berjalan menuju loket pembelian tiket bersama Delia.

"Yuk masuk" ajak Delia bersemangat.

Gavin mengacak rambut Delia gemas dan menggandeng tangan Delia.

"Viin, aku mau gulali. Aku juga mau yang itu, yang itu juga, nah yang itu juga enak kayaknya" cerocos Delia, sementara Gavin hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan pacarnya itu.

Delia menikmati makanan yang ia beli sambil berdiri.

"Del, kalo makan tuh duduk dong" ucap Gavin.

Delia nyengir kuda. "Iya-iya nih aku duduk,tapi cari bangku kosong dulu."

Delia berjalan disamping Gavin, tetapi tiba-tiba seorang anak remaja lelaki hampir menabrak Delia.

"WOOY!! APA-APAAN LO!?!"

Anak lelaki itu menoleh. "Weits, selow dong. Ngegas amat"

Gavin mengepalkan tangannya kuat.

Apa yang akan terjadi setelah ini, Gavin akan marah? Atau meredam amarahnya karena ditempat umum? Jawaban, ada dipart selanjutnya ya😉

DELVIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang