Beberapa hari lagi Ujian Nasional akan diadakan, semua siswa-siswi SMA Tunas Bangsa sibuk menyiapkan peluru untuk menghadapi Ujian Nasional. Begitu pun dengan Gavin, ia juga mulai sibuk belajar dan berusaha membagi waktunya bersama Delia. Seperti saat ini, Delia menemani Gavin belajar diperpustakaan. Gavin bilang ia akan semangat belajar ketika ditemani Delia, dan Delia pun menyanggupinya.
''Vin, aku bosen nih. masih lama ga sih belajarnya?'' keluh delia
''Sabar ya del-delku, ini juga buat masa depan kita kok'' ucap gavin.
''Yaudahlah'' sudah hampir dua jam delia menemani gavin diperpustakaan, tetapi bukan itu yang menjadi masalahnya. Masalahnya Gavin hanya membaca satu halaman yang sama sejak tadi.
Delia terus memperhatikan Gavin yang terlihat fokus membaca buku. "Kamu kok dari tadi yang dibaca itu-itu aja sih?"
Gavin yang semula fokus membaca, menoleh kearah Delia. "Kenapa?"
Delia menggeleng. "Gapapa sih, tapi emangnya ga bosen, gitu?"
Gavin menghela napas. "Gimana mau liat halaman lain coba, ini aja aku ga ngerti"
Tiba-tiba kedatangan seseorang mengejutkan keduanya. Bukan. Bukan kedatangannya, melainkan kabar yang dibawa orang tersebut. lelaki itu menghampiri gavin dan delia dengan napas tersenggal-senggal.
''Kak gavin''
Gavin menoleh. ''Kenapa lo ''
''It-itu kak... it-itu an-anu''
''Ngomong apaan sih lo ''
''It-it kak, Kak Zelle sama Indah anak kelas 10 berantem. Katanya gara-gara kak Gavin''
Gavin mengernyitkan dahi. "Kok gue?" Gavin menunjuk dirinya sendiri.
"Saya juga ga tau kak" jawab lelaki itu.
"Yaudah, lo pergi aja sana!" usir Gavin pada lelaki itu.
"Tapi kak---"
"Ga pa-ke tapi-tapian!" eja Gavin tegas.
Karena takut dengan tatapan Gavin, lelaki itu pun memutuskan untuk keluar dari perpustakaan.
Gavin pun mulai kembali fokus pada bukunya.
Delia sejak tadi diam melihat respon Gavin terhadap lelaki itu. Hingga Delia memutuskan untuk bertanya langsung kepada Gavin."Vin"
"Hmm" Gavin menyahut tanpa menoleh ke arah Delia.
"Viin"
"Hmm"
"Gaviin"
"Iya sayank" Di panggilan ketiga, Gavin menoleh.
"Kamu kok ga mau ngelerai Kak Zelle sama Kak Indah sih?" tanya Delia.
"Buat apa?"
"Ya, kan ga baik gitu. Apa lagi katanya berantemnya gara-gara kamu" Delia mengecilkan suara dikata terakhir.
"Ga penting Del, buang-buang waktu aku aja" jawab Gavin enteng lalu kembali fokus pada buku, kini ia mulai membuka lembaran baru.
"Yaudah deh" Delia meletakkan kepalanya diatas meja.
Tiba-tiba suara pintu perpustakaan di dorong secara kuat, mengakibatkan Gavin, Delia dan beberapa siswa-siswi terlonjak kaget.
"GAVIIN" suara itu berasal dari ambang pintu. Dua siswi yang sedang jambak-jambakkan rambut satu sama lain.
"Gavin, liat nih si Indah mulai duluan" adu Zelle kepada Gavin.
"Engga, kak Gavin dia bohong. Udah jelas dia duluan yang mulai cari masalah sama aku" giliran Indah yang mengadu.
"Berisik lu pada" ucap Gavin.
"Ih Gaviin" Zelle menjambak rambut Indah semakin kuat.
"Kak Gaviin, toloong!!" ringis Indah.
"ZELLE!!"
"Apa-apaan sih lo?!" bentak Gavin.
"Dia duluan Vin, yang mau ngerebut kamu dari aku" Zelle kembali mengadu kepada Gavin.
Indah menggeleng cepat. "Engga kak Gavin"
"Zelle!! Lepasin tangan lo dari rambut dia, se-ka-rang!!" ucap Gavin tegas.
Ditengah-tengah perkelahian datanglah Reno, Yuda, Fikri, dan Alif. Sementara Delia hanya diam melihat semua kejadian didepan matanya.
"Woy! Apa-apan nih?!" ucap Reno.
"Tau nih, ribut-ribut diperpustakaan" Yuda ikut nimbrung.
"Perpustakaan tuh buat baca buku, bukan buat jambak-jambakkan" tambah Fikri.
Gavin beralih menatap Zelle dengan tatapan mengerikan. "Lepasin se-ka-rang!"
Karena takut dengan tatapan Gavin, Zelle melepas jambakkan dirambut Indah.
"Ren, Lif, mendingan lo berdua ajak Indah ke UKS dan lapor Zelle sama guru BP" titah Gavin.
Dengan sigap, Reno dan Alif langsung menjalankan perintah Gavin dan membawa Indah ke UKS.
Setelah Reno dan Alif membawa Indah ke UKS, kini aksi Zelle bertambah parah. Ia malah beralih menjambak rambut Delia.
"Auwwh" ringis Delia dengan keterkejutannya.
"Deliaa!!" pekik Gavin.
Dan..
PLAKK!!
Apa yang akan terjadi dengan nasib Zelle di sekolahnya? Jawaban ada dipart selanjutnya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETED]
Teen Fiction#1 on Delia {22.07.2020} "Permisi, saya boleh minta tanda tangannya ga kak?" tanya Delia. Lelaki itu pun langsung menoleh, "Lo bukannya yang bengong tadi? " tanya Gavin sang ketua OSIS itu kepada Delia. Delia hanya cengengesan tak jelas. Lalu Gavi...