Setelah kejadian tabrak lari tadi, si pengemudi mobil memberhentikan mobilnya sangat jauh dari tempat kejadian. Ia langsung mencari handphonenya dan menelpon seseorang.
"Hallo bos. Tugas gue selesai"
"Apa lo yakin dia mati?"
"Gue ga bisa mastiin bos, tapi yang pasti dia akan sekarat setelah ini"
"Bagus. Itu yang gue tunggu"
"Oh iya, apa ada orang yang ngenalin ciri-ciri mobil lo?"
"Kayaknya engga ada deh bos"
"Oke. Tunggu transferannya dari gue"
Sambungan telepon terputus, lelaki itu tersenyum senang. Gampang sekali mendapatkan uang, hanya dengan menabrak orang.
⚠️⚠️⚠️
Setelah selesai mencuci muka ditoilet, Gilang segera kembali ke ruang IGD menemui Acha dan Luna. Tak berapa lama kemudian datanglah Silvi dan Davira. Awalnya ia tak mengenali perempuan disamping Silvi itu, tetapi karena ia pernah mendengar cerita dari Gavin bahwa Delia mempunyai seorang kakak perempuan. Silvi dan Davira menghampiri Gilang.
"Nak Gilang...apa dokternya belum juga keluar?" Tanya Silvi dengan pipi yang dibasahi air mata.
Gilang menggeleng.
"Bagaimana semua ini bisa terjadi nak Gilang?" Silvi bertanya kembali. Ia tak bisa menahan air matanya.
"Gilang ga tau persis ceritanya tante, tapi adik ini mungkin bisa menceritakannya" Gilang menunjuk Luna.
Silvi mengalihkan pandangan pada Luna, Luna tersenyum ramah.
"Apa kamu saksi mata kejadian ini nak?" Tanyanya pada Luna.
Luna mengangguk. "Luna tau kok kejadian kakak yang ada didalam ruangan itu. Luna sempet teriak tapi kakak itu ga dengar" ujar Luna.
"Bagaimana ceritanya nak?"
"Tadi waktu Luna sama papah lagi ada diwarung yang ga jauh dari taman, Luna ngeliat ada kakak-kakak yang mau nyebrang. Terus Luna juga ngeliat dari arah yang lain bahwa ada mobil yang mau melaju. Sedangkan kakak cantik itu sama sekali ga noleh kekanan ataupun kekiri. Abis itu Luna langsung teriak, tapi... mungkin kakak cantik itu ga dengar, terus mobil itu dengan cepat nabrak kakak cantik tante" jelas Luna panjang lebar kali tinggi bak rumus matematika.
Silvi semakin terisak mendengar penjelasan Luna. Davira yang berada disampingnya hanya bisa mengusap punggung mama tercintanya itu.
"Tapi tante jangan sedih, Luna punya foto plat mobil yang udah nabrak kakak cantik kok" ucap Luna.
Silvi tersenyum mendengar semua usaha Luna, setidaknya Luna sudah menolong dengan kemampuannya.
"Boleh kakak liat warna dan plat mobilnya?" Tanya Davira.
Luna mengeluarkan handphone dari sakunya dan memberikan pada Davira. Dengan cepat Davira memotret kembali warna dan plat mobil tersebut. Davira mengembalikan handphone milik Luna.
"Tante, Gilang tinggal sebentar ya, Gilang mau ngasih tau kabar ini dulu sama kak Gavin" ucap Gilang lalu hendak berdiri dari kursi.
"Tu-tunggu nak Gilang" cegah Silvi cepat.
Gilang duduk kembali. "Kenapa tan?"
"Tadi kamu bilang mau ngasih tau ke nak Gavin?" Tanya Silvi dan dibalas anggukan oleh Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETED]
Teen Fiction#1 on Delia {22.07.2020} "Permisi, saya boleh minta tanda tangannya ga kak?" tanya Delia. Lelaki itu pun langsung menoleh, "Lo bukannya yang bengong tadi? " tanya Gavin sang ketua OSIS itu kepada Delia. Delia hanya cengengesan tak jelas. Lalu Gavi...