Ku titip rindu pada langit yang kau tatap
-Fidelia Zhafira-***
Dua bulan berlalu, hubungan Delia dan Gavin masih baik-baik saja walaupun terhalang oleh jarak. Meskipun begitu Gavin sering menelpon Delia, memberi kabar kepada kekasihnya itu dan terkadang Gavin bercerita tentang bule-bule cantik dikampusnya yang membuat Delia kesal. Selisih jam yang cukup lama antara Indonesia dan Jerman membuat Gavin susah membagi waktu untuk melakukan vidcall dengan Delia. Delia bosan, sangat bosan. Tak ada lagi Gavin, si penyemangat ketika disekolah. Tak ada lagi Gavin yang setiap pagi ada didepan pintu rumahnya untuk mengajak Delia berangkat sekolah bersama. Tetapi hari ini, Delia merasa ada yang aneh. Saat ini Delia, Rissa dan Viola berada dikantin sekolah, memesan makanan dan menyantapnya bersama. Dan Rissa pun bertanya kepada Delia akan hubungannya dengan Gavin.
"Lo sama kak Gavin gimana Del?"
"Baik-baik aja kok" balas Delia.
"Syukur deh" kata Viola.
"Oh ya guys, kalian liat deh adek kelas yang itu" ucap Viola memberi kode dengan dagunya. Mereka sekarang sudah menjadi kakak kelas. Mereka bertiga masih berada disatu kelas yang sama, mungkin guru-guru lagi pada baik buat ga misahin mereka bertiga.
Delia dan Rissa sontak menoleh bersamaan ke adek kelas yang diberitahukan Viola, lalu mereka berdua kembali kepandangan awal. D
"Kenapa?" tanya Delia dan Rissa bersamaan.
"Dia liatin kesini mulu dah, risih gua" ucap Viola. Ya memang, Delia dan Viola duduk bersebelahan sedangkan Rissa duduk berseberangan dengan mereka berdua. Sementara adik kelas yang diberitahukan Viola duduk tak jauh dari tempat mereka duduk dan disitu ada Gilang.
"Masa sih?" tanya Delia tak percaya.
Viola mengangguk. "Liatin elo kali" Rissa menerka.
"Tapi itu kan adeknya Gavin" kata Delia.
"Yang mana?" Tanya Rissa dan Viola bersamaan.
"Itu, yang pake hoodie merah" jawab Delia kembali menoleh ke arah tempat Gilang dan teman-temannya duduk. Seperti yang diperintahkan Gavin, Gilang akan meneruskan jejak kakaknya disini.
Rissa dan Viola hanya ber-oh ria.
Dan pembicaraan mereka terpotong oleh bel masuk yang kembali berbunyi. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk segera kembali kekelas.
Sementara tak jauh dari Delia dkk duduk, seorang lelaki anak kelas 10 sibuk memperhatikan mereka.
"Liatin apaan lo?" tanya Gilang.
Lelaki itu cengengesan karena kepergok temannya sendiri. "Eng-engga kok"
"Palingan liatin kakel cantik itu" jawab salah satu teman Gilang.
Gilang menoleh ke arah kakak kelas yang dibilang cantik oleh Rama, temannya tadi.
'Itukan kak Delia, jangan sampe Yoga suka sama dia' Gilang membatin.
"Lo suka kakel itu?" tanya Gilang memastikan.
Yoga mengangguk.
Lalu Rama bertanya. "Yang mana? Itukan ada tiga"
"Yang didepannya ada jus jeruk" jawab Yoga.
'Mampus. Yoga suka Kak Del' Gilang kembali membatin, ini gawat bahkan temannya menyukai calon kakak iparnya.
Tak lama bel masuk berbunyi, mereka pun kembali kekelas.
🌽🌽🌽
Rasa bosan menyelimuti hari-hari Gavin semenjak diJerman. Hari ini ia kuliah agak siang, sementara hari masih pagi. Reno dan Yuda masih sibuk membuat pulau-pulau didekat bantal tidur masing-masing. Sementara Fikri? Ia sedang membeli makanan untuk sarapan.
Gavin ingin menelpon Delia, ia ingin melihat wajah cantik Delia tetapi mau gimana, ia tau sekarang Delia sedang belajar dikelas. Ia ingin kembali ke masa SMA. Gavin duduk di balkon apartemen.
"Ternyata bener ya kata orang-orang, masa SMA itu adalah masa yang paling indah. Dulu gue kepingin banget jalan-jalan keluar negeri, liat negeri orang" Gavin tersenyum hambar.
"Tapi sekarang gue baru tau, mau seindah apapun kenangan di negeri orang, bakal kalah sama kenangan di negeri gue sendiri" ia melanjutkan kalimatnya.
Tiba-tiba handphonenya bergetar, menandakan ada notif masuk. Dan ternyata benar, ada notif whatsapp dari Gilang.
From:
Alang-Alang🐼
Bang, lu sibuk ga? Kalo engga gua telpon lu ya, ada sesuatu yang pengin gue sampeinTo:
Alang-Alang🐼
Ntar aja pas elu pulang. Ga baik disekolahan main hape, apalagi telponanFrom:
Alang-Alang🐼
Ywdh dehGavin tak lagi membalas pesan Gilang, sebenarnya Gavin ingin tau apa sebenarnya yang ingin Gilang sampaikan tapi ia harus menyingkirkan rasa penasaran itu dulu. Ia tak ingin adiknya masuk BK hanya karena ketahuan membawa handphone kesekolah. Memang begitu, karena jika ketahuan oleh guru, maka BK adalah tempatnya.
***
Tokoh baru lagi guys, namanya Yoga. Sebenernya Yoga tuh siapa sih? Dan apa ya tujuan Yoga sebenarnya? Apakah Yoga akan mengambil Delia dari tangan Gavin?
Berani banget tuh bocah, masih kelas 10 juga. Yaudah ikutin terus ya😉
Dan jangan lupa vote⭐️
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETED]
أدب المراهقين#1 on Delia {22.07.2020} "Permisi, saya boleh minta tanda tangannya ga kak?" tanya Delia. Lelaki itu pun langsung menoleh, "Lo bukannya yang bengong tadi? " tanya Gavin sang ketua OSIS itu kepada Delia. Delia hanya cengengesan tak jelas. Lalu Gavi...