DELVIN 41

2.2K 77 0
                                    

Bonus pict babang Gavin😂 

Senyumanmu mampu mengalihkan duniaku.

-Gavin Mahardika-

Gavin dan Delia sampai ditaman. Keadaan taman terbilang lumayan sepi, hanya ada beberapa pedagang minuman hangat dan beberapa sepasang kekasih, termasuk Delia dan Gavin. Mereka pun duduk disalah satu bangku taman.

''Kamu mau teh hangat ga? '' tanya Gavin.

Delia menggeleng. Ia lebih ingin tau dengan nasib Zelle diSMA Tunas Bangsa. Karena memendam unek-unek yang sedari tadi ada diotaknya, akhirnya Delia memutuskan untuk bertanya pada Gavin.

''Kak Zellee gimana?'' tanya Delia to the point.

''Udah di DO dari sekolah'' jawab Gavin enteng.

''Apa?! Kok bisa?'' kaget Delia mendengar jawaban Gavin dan langsung menatap gavin serius.

''Kalo Zelle ga dikeluarin, bisa-bisa dia bakalan lebih nekad dari pada ini. Dan bakal merugikan orang lain dan pihak sekolah juga'' ujar Gavin.

Delia menggut-manggut, benar juga apa yang dikatakan Gavin.

Karena Delia membahas Zelle, Gavin jadi teringat aksi teror terhadap Delia beberapa waktu yang lalu.

"Kamu masih inget kotak mini itu?" tanya Gavin kepada Delia.

Delia mengernyit. "Kotak mini? Kotak teror?"

Gavin mengangguk. Ia yakin kotak itu ada kaitannya dengan Zelle.

"Masih" jawab Delia.

"Emangnya kenapa?" Giliran Delia yang bertanya kepada Gavin.

"Aku rasa kotak itu ada kaitannya deh sama Zelle." Entah kenapa firasat Gavin sangat kuat jika kotak itu berasal dari Zelle juga Izza.

"Tapi kita ga boleh suudzon dulu Vin sama Kak Zelle" bantah Delia secara halus.

"Ya ga suudzon sih, cuma firasat aku kuat aja kalo emang dia pelakunya"
Gavin mengetukkan jari telunjuk di atas lututnya.

"Izza masih suka ngechat kamu?" tanya Gavin, kini topik mereka beralih kepada Izza.

Delia menggeleng. "Kamu tenang aja, biarpun Kak Izza ngechat aku ga bakal aku bales kok" yakinnya pada Gavin.

Gavin mengangkat sisi bibirnya, mencetak sebuah senyum yang manis, membuat perempuan yang lewat disekitarnya meleleh.

Hingga dua perempuan menghampiri Gavin dan Delia.

"Boleh minta nomor whatsappnya?" tanya salah satu perempuan berpakaian minim atau kurang bahan.

Gavin beranjak dari duduk dan mendekatkan bibirnya pada telinga wanita itu. Gavin pun berbisik. "Sorry, hati gue udah ada yang punya." Setelah melontarkan kalimat itu, Gavin pun menarik tangan Delia menjauh dari dua wanita itu. Sementara dua wanita itu dibuat mematung oleh Gavin.

"Kamu bisikkin apa sama cewek itu?" tanya Delia dengan tampang anak kecil yang sangat imut menurut Gavin.

Gavin mencubit pipi Delia. "Aku cuma bilang, kalo hati aku udah ada yang punya"

Alhasil, membuat Delia senyam-senyum sendiri. Gavin yang melihat senyum manis Delia, hampir lupa bahwa ada sesuatu hal yang ingin ia sampaikan kepada Delia.

"Del"

"Hm"

Ketika Gavin baru saja ingin mengatakan bahwa ia akan kuliah di Jerman, Delia malah menguap dan mengajak Gavin pulang.

"Vin, pulang yuk. Ngantuk nih" ajaknya.

"Tapi kan--"

"Nanti aja deh kasih taunya" Ucap Delia memotong ucapan Gavin.

"Yaudah" Gavin dan Delia langsung menuju tempat Gavin memarkirkan motornya.

🌽🌽🌽

"Zelle!! Apa-apaan ini?! Kenapa kamu bisa dikeluarin dari sekolah, hah?!!" bentak Joshua, Ayah Zelle.

Zelle menunduk menahan air matanya yang hampir jatuh. Ia tau, kelakuannya pasti akan membuat Joshua marah besar.

"Apa yang kamu perbuat hingga bisa dikeluarin dari sekolah?!!" tanya Joshua sekali lagi.

"Maafin Zelle Yah" Zelle tak kuasa menahan cairan bening yang ada dimatanya.

"Ayah sudah tidak peduli lagi sama kamu!! Sekarang Ayah minta kamu pergi dari rumah ini!!!" Ucap Joshua dengan nada sarkatik.

"Tapi Yah--"

"Tidak ada tapi-tapian!! Ayah ga mau tau. Kamu sudah mempermalukan nama Ayah. Bisa-bisanya anak seorang pengusaha besar, dikeluarkan dari sekolah hanya karena cowok!!" Bentak Joshua. Kali ini ia benar-benar marah dengan Zelle, anak semata-wayangnya itu.

"Per-gi!!" satu kata yang keluar dari mulut Joshua, ia tidak membentak. Ia berkata halus namun menusuk.

Dengan pipi yang penuh linangan air mata, Zelle pergi kekamar dan membereskan semua bajunya. 'Gue harus kemana?' batin Zelle.

'Ini semua gara-gara boneka jalang itu dan kamu Vin. Kenapa kamu tega sama aku?' Zelle kembali membatin, hatinya sangat sakit.

'Gue ga akan biarin hubungan kalian baik-baik aja, liat aja nanti. Gue bakal bikin hubungan kalian hancur berkeping-keping' Tangan Zelle mengepal kuat, menandakan amarahnya yang mulai memuncak.

Kini pikirannya hanya satu, yaitu Izza. Hanya Izza yang bisa membantunya. Zelle pun bergegas meninggalkan rumah Joshua, dan mengendarai mobilnya, atau lebih tepatnya mobil pemberian Joshua.

Happy Eid Adha ManTeman🤗
Jangan Lupa Votenya ya⭐️😉





DELVIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang