Lenata membawa sebuah kotak P3K, untung saja apotek ini menyediakan barang yang lengkap. Lenata duduk disamping Anggara yang sedang memegangi ujung bibir nya sesekali meringis menahan perih.
"Sini muka lo" Ucap Lenata membuat Anggara menolehkan kepalanya menatap ke samping tepat menghadap Lenata.
Anggara diam tak membalas ucapan Lenata, dia menarik kursi nya sedikit maju agar lebih dekat dengan Lenata. Laki-laki ini mengamati gerak-gerik Lenata yang sedang menuangkan alkohol ke atas kapas.
"Tahan ya" Ucap Lenata lalu membersihkan luka Anggara dengan kapas tersebut.
Pada saat Lenata membersihkan luka nya, Anggara diam-diam menahan senyum kala melihat wajah Lenata yang terlihat menggemaskan.
"Udah! Itu nanti malem lo bersihin lagi!" Ucap Lenata lalu menjauhkan wajahnya dari Anggara.
"Thank's, ta!" Balas Anggara tersenyum tipis menatap Lenata.
"Sama-sama! Gue balik ya!" Pamit Lenata berdiri dari kursi nya.
"Gue anter!" Ucap Anggara.
"Nggak usah, lo pulang aja terus istirahat" Tolak Lenata.
"Nggak! Gue nggak bisa istirahat kalau belum tau lo pulang dengan selamat atau nggak" Balas Anggara membuat Lenata tersenyum malu.
"Dihh!! Modus goncengin cewek cantik kayak gue, kan?" Canda Lenata.
"Iya" Balas Anggara singkat tapi bisa membuat Lenata diam seribu bahasa. Anggara menarik tangan Lenata agar mengikuti nya.
°°°
Lenata telah tiba di rumahnya, hingga suara bel rumah nya berbunyi membuat Lenata harus kembali kebawah untuk membuka'kan pintu rumah nya. Dan saat ia membuka ternyata yang datang adalah Cia dan mama nya.
"Tante! Tante kok nggak bilang-bilang mau kesini?" Ucap Lenata tersenyum manis menatap Anggun.
Anggun bukan nya membalas malah memeluk Lenata, keponakan'nya.
"Apa kabar kamu? Tante lama nggak ketemu sama kamu" Tanya Anggun disela-sela pelukan nya.
"Baik, tan! Masuk yuk!" Ajak Lenata lalu menggenggam tangan Anggun dan Cia mengekori dari belakang.
Lenata mempersilahkan Anggun untuk duduk di sofa ruang tamu nya.
"Lenata?" Panggilan Anggun membuat Lenata langsung menolehkan kepala nya.
"Kenapa, tan?" Tanya Lenata.
"Jadi gini, kedatangan tante ke sini mau ngajak kamu pindah ke rumah tante" Balas Anggun menatap Lenata.
"Iya, ta! Lo pindah ke rumah gue aja! Lo kan disini sendirian biar lo ada temen. Mama berharap lo mau" Sambung Cia.
"Tapi tan, Lenata takut nyusahin tante" Balas Lenata tak enak hati.
"Nggak! Kamu nggak nyusahin tante, kan tante sendiri yang ngajak kamu tinggal di rumah tante" Ucap Anggun tersenyum memandang Lenata.
Lenata diam seperti sedang memikirkan sesuatu hingga sedetik kemudian ia mengangguk membuat Cia maupun Anggun mengembangkan senyum nya.
"Sekarang! Beresin barang-barang kamu. Biar tante tunggu! Cia akan bantu kamu" Ucap Anggun.
Cia berdiri lalu mengajak Lenata untuk membereskan barang-barang nya "Ayo, ta!!" Teriak Cia yang sudah berdiri di ujung anak tangga.
°°°
Anggara berjalan menuruni setiap anak tangga rumah nya dengan tangan kanan nya memegangi sebuah gelas kaca berisi air putih. Ia menemui sang mama yang sedang menata makanan di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
Teen Fiction"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...