Bahkan sampai detik ini, aku ga tau apa salahku
❣️❣️❣️Lenata turun dari motor Anggara dan menatap Anggara terlebih dahulu sebelum ia masuk ke dalam rumah.
"Makasih, ya" Ucap Lenata tersenyum menatap Anggara.
Anggara mengangguk "Aku pulang! Jangan lupa makan! tadi di sekolah kamu nggak makan, kan?" Tanya Anggara.
"Kok tahu?" Tanya Lenata.
"Pokoknya udah bersih-bersih jangan lupa makan! Aku pulang!" Ucap Anggara lalu pergi dari hadapan Lenata.
Lenata membuka pagar rumah dan berjalan mendekati pintu. Ia mengetuk nya beberapa kali tapi tak ada sahutan dari dalam hingga ada seseorang perempuan memanggil Lenata dari sebelah rumah nya.
"Dek! Tadi Anggun baru aja pergi! Buru-buru kelihatan nya! Sama ada Cia juga! Kayak nya mau ke rumah sakit soalnya tadi ibu lihat ada yang angkat Cia" Ucap Perempuan itu.
Lenata kaget atas ucapan perempuan itu "Makasih, bu!" Ucap Lenata lalu segera berlari keluar rumah dan berjalan ke persimpangan perumahan untuk mencari taxi.
Setelah mendapatkan taxi akhirnya Lenata langsung pergi menuju rumah sakit milik sahabat Anggun.
~~
Lenata berlari memasuki rumah sakit hingga orang-orang yang melihat nya mengernyit bingung. Lenata menghampiri meja resepsionis menanyakan ruang inap Cia.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis itu.
"Pasien dengan nama Acilla" Ucap Lenata.
"Ruang 213 di lantai atas" Balas resepsionis itu.
"Terimakasih" Balas Lenata lalu berjalan menuju lift.
Kini Lenata telah berdiri di depan pintu ruang inap dengan nomor 213. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu lalu ia langsung membuka pintu dan terlihat lah Anggun sedang berdiri di samping brankar yang terdapat Cia sedang terbaring lesu.
"Tante!" Panggil Lenata membuat Anggun mendongakkan kepala nya.
Anggun menatap Lenata sengit "Mau apa kesini?? Belum puas bikin Cia kayak gini? Kamu itu seharusnya berterimakasih karena sudah tante tolong tapi ini balasan kamu?!" Bentak Anggun membuat Lenata sedikit mundur akibat kaget dengan bentakan Anggun.
"Tante, Lenata nggak ngerti maksud tante ini apa" Ucap Lenata.
Anggun tertawa sinis "Kamu jangan jadi anak polos, ya! Kamu kan yang sudah buat Cia seperti ini?" Tanya Anggun.
Lenata menggeleng "Lenata nggak apa-apa 'in Cia tante!" Balas Lenata.
"Kamu yang udah kasih makanan pedas sama Cia sampai buat dia sakit kayak gini!! Iya kan? Ngaku kamu?!" Bentak Anggun.
"Tante! Lenata berani sumpah kalau Lenata nggak ada ngelakuin itu sama Cia! Tadi di sekolah, Lenata nggak ke kantin sama sekali dan waktu istirahat Cia pergi ke kantin sama Hilda, tan" Balas Lenata dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Hilda bilang sama tante kalau kamu yang udah kasih Cia makanan yang banyak sambal nya! Nggak usah main sumpah-sumpah'an! Sekarang kamu pergi, tante udah nggak mau lihat muka kamu lagi!" Diakhir kalimat Anggun kembali membentak Lenata membuat perempuan itu langsung membalikkan badan nya untuk pergi dari sana.
Lenata keluar dengan air mata yang sudah mengalir di pipi nya. Ia buru-buru untuk keluar dan pergi dari rumah sakit. Ia sudah tak tahu harus pergi kemana. Apakah ia harus pulang ke rumah Cia kembali? Dan ia rasa, ia harus kembali ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
أدب المراهقين"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...