Kamu? Kali ini bisa membuat ku lupa dengan segala kekerasan hidup hanya karena perlakuan manis sementara mu
❣️❣️❣️Hilda langsung menghadang orang itu membuat sosok tinggi itu mengernyit bingung.
"Kenapa?" Tanya laki-laki itu yang tak lain adalah Anggara.
Anggara berjalan melewati koridor bersama teman-teman nya. Laki-laki itu berencana ingin pergi ke ruang BK karena diri nya dan teman nya mendapat panggilan alam.
"Boleh pinjem jaket lo nggak?" Tanya Hilda.
"Buat apa?" Tanya Anggara menaik'kan sebelah alis nya.
Dhirga yang memang sudah dekat dengan Hilda bertanya "Kenapa, hil? Cia mana? Jaket nya buat apa?" Tanya Dhirga dengan menodong pertanyaan beruntun.
"Cia ada di kelas. Gua pinjem jaket lo dong! Ini emergency! Boleh ya?" Kini Hilda menangkupkan kedua tangan nya di depan dada dengan memasang puppy eyes andalan nya.
Anggara mengangguk lalu memberikan jaket nya membuat Hilda bersorak kegirangan. Senyum manis tercetak di bibir nya lalu ia mengucapkan terimaksih hendak berlalu meninggalkan Anggara dkk tapi Anggara menahan perempuan itu.
"Tapi besok balikin!" Ucap Anggara dan dibalas anggukan oleh Hilda. Perempuan itu langsung masuk kembali ke kelas nya.
"Cantik ya kalau dilihat-lihat" Celetuk Nilo membuat Alan yang berada di samping nya menjitak kepala nya.
"Dasar jomblo" Cibir Alan lalu berlari mengejar Anggara dan meninggalkan Nilo yang mendengus kesal.
**
Hilda kembali masuk ke dalam kelas dan melihat Lenata yang sedang berbicara dengan Ara dan Cia.
"Nih!" Ucap Hilda memberi jaket Anggara.
"Jaket siapa?" Tanya Lenata.
"Udah pakai aja dulu! Buruan ke toilet" Ucap Hilda membuat Lenata memakai nya dan berjalan ke toilet ditemani oleh ke-3 teman nya.
Toilet POV
Lenata keluar dari salah satu bilik kamar mandi dengan membawa jaket hitam milik Anggara. Rok abu-abu nya sudah ia ganti dengan rok baru dan sakit di perut nya sedikit demi sedikit menghilang.
Teman-teman nya menunggu Lenata di luar. Cia yang sibuk dengan ponsel nya, Ara sibuk berkaca di kaca toilet dan Hilda bersenandung sesekali berjoget-joget tak jelas. Untung saja toilet sedang sepi hanya ada mereka lah yang berada di sana.
"Gimana? Udah?" Tanya Cia lalu memasuk'kan ponsel nya kedalam saku baju nya.
"Udah! Balik ke kelas yuk!" Ajak Lenata
"Perut lo nggak sakit lagi?" Tanya Hilda dan dibalas gelengan oleh Lenata.
Ara masih sibuk dengan rambut panjang nya. Sesekali memuji diri nya sendiri lewat pantulan kaca. Hilda yang tak sengaja mendengar Ara memuji diri nya sendiri memutar bola mata malas.
"Kagak ada yang muji! Ya gini, jadi gila sendiri!" Cibir Hilda membuat Ara sontak melotot ke arah Hilda.
"Ntar aja ke kelas nya! Mending di sini kita nge'gibah" Ucap Ara.
"Astagfirullah! TOBAT RA! TOBAT!!" Teriak Cia.
Ara cengengesan "Tapi bener deh! Kita ber-4 si para gadis cantik nan imut jarang banget kalau gibahin orang! Maybe hari ini kita bisa ngukir sejarah bahwa kita udah berhasil gibahin orang" Ucap Ara kembali cengengesan.

KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
Fiksi Remaja"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...