Chapter 65

1.1K 86 15
                                    

Satu minggu kemudian

Kursi roda yang didorong oleh seseorang itu mengarah kepada sosok yang berada di ujung koridor.Mata bulat yang terbuka dengan sempurna di iringi dengan senyuman lebar di bibir tipis perempuan itu tertuju kepada sosok yang berada di ujung koridor.

"PAPA!!"Teriakan itu membuat banyak pasang mata menoleh kearah perempuan yang berteriak dengan bebas.

Anggara segera mendorong kursi roda itu untuk mendekati sosok diujung sana.

Irwan, laki-laki itu sudah dibebaskan karena dinyatakan tidak bersalah setelah Abriana mencari bukti yang lebih akurat untuk membebaskan mantan suami nya itu.

Saat Lenata berada di depan Irwan,dengan segera tubuh nya di peluk oleh sang ayah.

"Papa kangen banget sama kamu"Ucap Irwan dengan tangan yang mengusap rambut Lenata dengan lembut.

"Lenata juga"Balas Lenata dengan nada pelan di dalam pelukan sang ayah.

Irwan melepaskan pelukan itu lalu mencium kening Lenata dengan sayang.

"Jadi,hari ini mau di temani dengan Papa?"Tanya Irwan dan dibalas anggukan semangat oleh Lenata.

Anggara segera menggeser tubuh nya dan mempersilahkan Irwan untuk menggantikan dirinya mendorong kursi roda Lenata.

Setelah Lenata tersadar satu minggu yang lalu.Perempuan itu tidak langsung terbebas dari masa kritis nya,ia harus menjalankan operasi pada bagian perut nya yang tertembak.

Irwan mendorong kursi roda Lenata ditemani oleh Anggara.Mereka berjalan ke sebuah taman kecil yang disana terdapat sebuah kursi panjang.

"Di sini aja,ya?"Tanya Irwan.

"Mau jalan keluar"Balas Lenata dengan wajah cemberut.

"Kamu belum sembuh total! Nanti papa janji,setelah kamu sembuh papa ajak kamu jalan-jalan"Ucap Irwan.

"Sama mama?"Tanya Lenata.

Irwan tersenyum tipis "Mama gak bisa ikut.Kita berdua aja yang jalan-jalan nanti Anggara juga bisa ikut".

Lenata menurunkan bahu nya secara tiba-tiba.Ia menghela nafas pelan saat mendengar ucapan Irwan.

"Masih ada aku"Ucap Anggara yang saat ini sudah berjongkok dihadapan Lenata.

Lenata tersenyum simpul lalu ia melihat ayah nya yang juga tengah menatap nya.

"Papa sama mama gak bisa rujuk?"Tanya Lenata.

Irwan menghela nafas pelan,ia mengusap rambut Lenata dengan lembut sebelum membalas pertanyaan dari putri nya itu.

"Kamu kan tau,mama udah ada keluarga.Lenata sama papa aja,ya! Kan papa udah gak pergi kemana-mana lagi"Ucap Irwan.

Anggara mengusap tangan Lenata pelan "Kamu gak boleh gitu,kita semua sayang sama kamu walaupun harus terpisah".

Lenata mengangguk pelan sebagai jawaban atas ucapan Anggara.Ia tak tau harus mengatakan apa,dirinya masih belum ikhlas dengan keadaan keluarga nya yang sudah terpecah seperti ini.

"Mau es krim gak?"Tanya Irwan.

"Gak mau"

Jawaban pelan dari Lenata membuat Irwan maupun Anggara mengernyit bingung.

"Kenapa,Ta?"Tanya Anggara.

"Masa orang sakit malah minum es krim,kapan sembuh nya kalau gitu?"Ucap Lenata dengan kekehan di akhir kalimat nya.

Irwan tertawa pelan begitupun Anggara.

"Memang putri papa yang satu ini selalu pintar untuk membalas ucapan orang"Ucap Irwan dengan nada gemas.

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang