Sudah 3 hari Lenata keluar dari rumah sakit. Dan hari ini ia kembali masuk sekolah dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Semua pasang mata menatap dengan tatapan tak percaya melihat penampilan Lenata yang seperti..
Rambut yang semula hitam pekat kini berganti dengan warna hijau gelap di bagian bawah rambut panjang nya. Seragam yang semula terlihat pas di tubuhnya kini berganti dengan seragam ketat dengan sepatu berwarna putih tanpa kaos kaki di dalam nya. Ia menatap ke sekeliling nya, tatapan tajam ia berikan kepada para siswa yang terang-terangan menatap nya.
Dia bukan Lenata! Lenata hari ini sangat lah berubah. Lenata yang semula memiliki tatapan teduh kini berubah menjadi tajam, Lenata yang semula ramah kini berubah menjadi dingin. Dan pagi ini ia dengan sengaja mendorong bahu junior di sekolah nya cukup keras hingga orang tersebut jatuh tersungkur di lantai.
"Uppss!! Sorry!! Gua gak sengaja" Ucap Lenata tersenyum miring menatap siswa yang baru kelas X.
"Iii.. iya kak!" Balas perempuan itu menundukan kepala nya, takut menatap Lenata.
"Sini gua bantu berdiri" Ucap Lenata mengulurkan tangan nya.
Perempuan itu menerima uluran tangan tersebut, baru saja ia hendak berdiri tiba-tiba Lenata melepaskan uluran tangan nya terhadap perempuan itu membuat sang korban terjatuh kembali.
"Hahahaha!! Sorry! Sorry! Gua gak sengaja lagi! Ya udah deh gua pamit, ya! Goodbye adek kelas!!" Ucap Lenata tertawa sumbang lalu meninggalkan perempuan itu.
Kejadian tersebut tak lepas dari pandangan Anggara yang berdiri di ujung koridor. Ia menghela nafas pelan saat melihat Lenata yang berubah. Ia melangkahkan kaki nya mengikuti Lenata dari belakang punggung perempuan itu. Setelah di rasa sudah dekat dengan Lenata, Anggara menarik tangan perempuan itu lalu menarik bahu Lenata hingga punggung nya terbentur oleh dinding sekolahan.
Kedua tangan Anggara ia letakkan di samping tubuh Lenata, mencegah perempuan itu untuk keluar dari kurungan nya. Mata tajam nya menatap mata Lenata yang juga tak kalah tajam nya. Nafas Anggara berhembus menerpa wajah Lenata yang putih bersih.
Tangan Anggara terulur menarik ikat rambut Lenata, membiarkan rambut panjang perempuan itu tergerai bebas menutupi bagian dada Lenata yang terlihat ketat akibat baju seragam yang ia kenakan.
"Kenapa di ubah warna rambut nya?" Tanya Anggara merapikan rambut panjang Lenata yang tergerai panjang.
"Urusan nya sama lo apa?" Tanya Lenata dengan tatapan tak bersahabat.
"Nanti kalau guru ngeliat gimana? Terus kenapa pakai seragam ketat kayak gini??" Tanya Anggara dengan suara pelan bernada lembut.
"Buk..." Ucapan Lenata terpotong saat Anggara memakaikan jaket hitam ke tubuh Lenata.
"Besok jangan pakai baju ketat kayak gini! Kamu gak tau cowok-cowok di sini pada ngelirik kamu!!" Perintah Anggara membuat Lenata diam memandang wajah Anggara.
Setelah itu, Anggara mengusap bibir Lenata yang berwarna pink credible akibat perempuan itu memakai liptint. Bibir yang sudah berwarna pink alami di padukan dengan liptint berwarna pink credible menambah kesan lebih manis pada bibir Lenata.
"Jangan pakai liptint! Ntar kamu di hukum sama guru kalau ketauan! Kamu udah cantik, gak usah di ubah-ubah karena aku lebih suka sama kamu yang apa ada nya!!" Ucap Anggara dengan nada lembut membuat siapa pun yang mendengar nya terbuai.
"Jaket nya jangan di lepas kalau mau keluar dari kelas! Kamu cuma boleh lepas jaket kalau ada di kelas dan itu lagi belajar!! Rambut!" Kini tangan Anggara beralih mengusap pucuk kepala Lenata.
KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
Teen Fiction"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...