Lapangan SMA Garuda
Ditengah banyak nya orang-orang yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, Anggara malah mengajak Lenata untuk berdiri di tengah-tengah mereka. Lenata dengan raut wajah yang terlihat gugup mencoba untuk pergi dari tempat ini. Pikiran negatif nya bermunculan di kepala nya saat ini.
"Ngapa'in ke sini?" Tanya Lenata dengan nada pelan.
Laki-laki yang berdiri di depan nya ini malah tersenyum misterius membuat Lenata bergidik ngeri.
Dengan satu tarikan nafas Anggara berteriak membuat orang-orang yang berada di sana langsung menolehkan kepala nya menatap laki-laki itu "PERHATIAN BUAT SEMUANYA!!"
Suasana hening membuat Anggara tersenyum tipis menatap Lenata yang berada di samping nya.
"Gua Anggara bakalan ngukir hari ber'sejarah yang nggak bakalan di lupa'in sama seorang cewek yang selama ini gua sayang! Mungkin gua berharap sama kalian semua buat mau jadi saksi bisu untuk hari bersejarah ini!" Teriak Anggara lantang.
"Kalau kalian semua mau nge'cap gua sebagai cowok alay, dramatis, dan sok romantis? Gua terima! Tapi gua harap buat cewek yang gua sayang ini, bahwa gua Anggara cowok yang pertama kali udah buat hidup nya terkesan lebih indah" Sambung Anggara.
Lenata diam mendengarkan setiap ucapan yang terlontar dari mulut laki-laki yang berada disamping nya dan sedang menggenggam tangan nya.
Kini Anggara menatap Lenata dan menggenggam ke dua tangan perempuan itu dengan erat. Keringat membasahi dahi dan pelipis nya menambah kesan tampan dan mata teduh nya membuat Lenata betah menatap laki-laki itu lama.
"Lenata?" Panggil Anggara membuat Lenata berusaha mengatur detak jantung nya.
"WILL YOU BE MY GIRLFRIEND?" Teriak Anggara membuat orang-orang disana bersorak meneriaki mereka berdua tak terkecuali para guru SMA Garuda.
"Terima!! Terima!! Terima!!" Teriak siswa-siswi yang berada di lapangan.
Bahkan kini Ibu Fera ikut meneriaki mereka berdua. Guru yang biasanya terkenal galak itu malah ikut-ikutan dalam urusan remaja.
"LENATA TERIMA!! IBU DUKUNG KALAU KAMU PACARAN SAMA ANGGARA! APALAGI KALAU KAMU BISA BUAT ANGGARA JADI ANAK BAIK!" Teriak Ibu Fera membuat Anggara semakin mengembangkan senyum nya.
Anggara menatap Lenata yang kini sedang menunduk'kan kepala nya.
"Gimana?" Tanya Anggara.
Lenata memberanikan diri menatap Anggara lalu ia menggelengkan kepala nya pelan membuat bahu Anggara merosot ke bawah tapi....
"YES I WILL!!" Balas Lenata dengan nada yang terdengar malu-malu membuat semuanya bersorak menggoda mereka berdua yang tengah berpelukan.
"Makasih ya!" Ucap Anggara tulus lalu mengacak rambut Lenata gemas.
Mata nya menatap bunga yang berada di pot pinggir lapangan. Ia memetik nya lalu memberikan pada Lenata.
"Cuma ada ini! Tapi nanti pulang sekolah aku beli'in yang lebih besar! Mendadak sih nembak kamu nya!" Ucap Anggara membuat Lenata terkekeh dan menerima bunga itu.
"Makasih!" Ucap Lenata tersenyum manis menatap Anggara.
Hingga tiba-tiba teriakan Ibu Fera kembali terdengar, tapi bukan untuk memberikan nya dukungan atau pujian melainkan hukuman yang sebentar lagi akan menghampiri Anggara.
"Anggara!! Siapa suruh ambil bunga sekolah!!?" Teriak Ibu Fera dari pinggir koridor membuat Anggara tersentak kaget baru sadar jika ia memetik bunga sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
Teen Fiction"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...