Chapter 18

2.5K 104 0
                                    

Bahwa raga yang kata nya kokoh itu akan menemukan satu malam nya dimana saat itu pundak adalah yang di butuhkan
️❣️❣️

Di sebuah rumah besar terdapat 2 orang laki-laki sedang duduk di sofa ruang keluarga. Laki-laki berkemaja putih dengan lengan yang ia gulung sedang menatap laki-laki dengan kemeja biru yang sedang memegangi sudut bibir nya sesekali menahan perih.

"Buat ulah lagi??" Gertak laki-laki itu dengan suara keras nya.

"Bukan urusan lo!" Ucap Regan, ya laki-laki yang sedang menahan sakit disekujur badan nya itu adalah Regan.

"Ck!" Laki-laki yang duduk di hadapan nya itu tersenyum miring.

"Bukan urusan gua?? Lo sadar, bahkan lo di sini cuma sama gua! Cuma gua!" Ucap laki-laki itu.

"Dan gua nggak ngeharapin kehadiran lo disini!" Balas Regan lalu berdecih dan meninggalkan laki-laki itu yang kini sudah mengepalkan tangan nya.

Regan menaiki tangga menuju kamar nya, ia langsung membanting pintu kamar nya cukup keras

**

Lenata berjalan ke ruang keluarga dengan membawa segelas susu putih. Ia duduk di sofa berbulu sambil membaca buku novel yang baru ia beli. Cia dan Jihan sedang berada di kamar mereka masing-masing sedangkan Anggun kembali bekerja di butik milik nya. Ia seperti nya akan menghabiskan waktu dengan membaca novel setelah ia fikir jika ia tidak ada tugas sekolah.

Tiba-tiba ponsel nya berdering tanda ada panggilan suara. Ia menatap layar ponsel nya lalu sedetik kemudian ia memencet tombol hijau dan terdengarlah suara seseorang di seberang sana.

Besok gua jemput

Dihh apa'an

Pokok nya gua jemput!! Bye

Panggilan pun terputus membuat Lenata menggerutu dengan kesal. Ia memilih untuk melanjutkan membaca buku novel nya sesekali menyeruput susu putih yang ia buat. Hingga tiba-tiba bel rumah berbunyi membuat Lenata mau tidak mau harus membuka pintu dan menghampiri sang tamu.

Dahi nya mengernyit bingung ketika melihat seorang laki-laki yang mungkin seumuran dengan Jihan tersenyum menatap diri nya.

"Siapa, ya?" Tanya Lenata sopan.

"Gua temen nya Jihan! Jihan nya ada?" Tanya laki-laki itu.

"Ohh!! Ada kak, masuk!" Ucap Lenata lalu mempersilahkan laki-laki itu untuk masuk.

"Kakak duduk dulu aja! Lenata panggil kak Jihan dulu" Ucap Lenata lalu berlari menaiki tangga.

Ia berdiri di depan pintu putih yang terdapat gantungan bertuliskan Jihan Nazla Alula. Ia mengetuk pintu kamar kakak sepupu nya itu sembari memanggil nama nya. Hingga tak lama kemudian munculah Jihan dengan wajah bangun tidur nya.

"Kenapa?" Tanya Jihan dengan suara serak.

"Di bawah ada temen kakak" Balas Lenata membuat Jihan mengernyit bingung.

"Siapa?" Tanya Jihan.

"Nggak tahu! Cowok" Balas Lenata.

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang