Rumah Sakit
Mereka semua telah tiba di rumah sakit cendana. Di pimpin Dhirga yang berjalan di depan dengan Cia yang berada di samping laki-laki itu.
"Emang Anggara siapa yang jaga?" Tanya Cia pada Dhirga saat mereka masih berjalan beriringan.
"Mungkin tante Olive atau Helena" Balas Dhirga.
"Helena mantan pacar nya itu?" Tanya Cia dan di balas anggukan oleh Dhirga.
Tak berselang lama, mereka semua berhenti di sebuah ruangan yang pintu nya tertutup rapat. Dhirga mengetuk pintu tersebut dengan mengucapkan salam, setelah itu ia membuka nya dan masuk ke dalam ruangan di ikuti teman-teman nya yang lain.
Anggara yang saat itu sedang memakan buah potong di atas piring menolehkan kepala nya menatap ke arah pintu. Dan senyum nya terbit saat melihat siapa orang yang berkunjung menjenguk nya itu.
"ANGGARA KEKASIH GELAP KU!!" Teriakan Nilo membuat teman nya mendengus kesal kecuali Anggara yang malah terkekeh pelan.
"Buntut kecoak!! Lo pikir, ini rumah lo. Yang bisa se'enak jidat lo teriak-teriak" Gerutu Alan menatap ke arah Nilo tajam.
"Gue gak peduli! Yang penting gue ketemu Anggara" Balas Nilo.
"Iya'in aja soalnya umur gak ada yang tau" Ucap Alan.
Anggara tersenyum tipis, mata nya menjelajah setiap sudut ruangan seoah sedang mencari seseorang.
"Nyari Lenata ya, ga?" Tanya Nilo yang tau gelagat Anggara.
Anggara menganggukkan pelan "Dia gak ikut?" Tanya Anggara.
Cia menghela nafas pelan sebelum membalas pertanyaan Anggara "Lenata ada urusan makanya dia gak ikut. Tapi lo tenang aja, gue jamin dia bakalan jenguk lo kok" Balas Cia.
Anggara tersenyum kecut "Dia gak ada urusan tapi dia emang gak mau jenguk'in gue" Ucap Anggara dengan nada sendu.
Mata Anggara menatap ke arah sosok yang saat ini juga sedang menatap nya. Rahang Anggara langsung mengeras.
"Siapa yang ngebolehin dia ikut sama kalian ke sini??!" Tanya Anggara dengan raut wajah yang tak bersahabat.
Semuanya langsung menoleh menatap ke arah Regan sedangkan yang di tatap hanya diam.
"Gue yang ajak dia ke sini" Balas Ara jujur.
Anggara hanya bisa diam, membuang muka nya ke samping tak ingin melihat wajah teman-teman nya terkhusus Regan.
"Dia mau minta maaf, Ga!" Ucap Cia membantu Ara untuk membela Regan.
Regan menarik nafas pelan sebelum ia mengucapkan sepatah atau dua patah kata.
"Gue minta maaf sama lo! Karena kecemburuan gue, lo bisa jadi gini. Maaf juga karena selama ini gue selalu ganggu'in lo sama Lenata. Mencoba untuk ngerebut Lenata dari lo. Gue tau kalau gue udah jahat banget sama lo! Dan gue tau pasti lo juga gak akan maaf'in gue dengan mudah. Tapi yang jelas, gue udah ngaku sama semua kesalahan gue ke lo dan minta maaf"Ucap Regan.
"Dan buat lo semua" Mata Regan menatap satu-satu orang yang ada di ruangan itu.
"Gue juga minta maaf! Gue udah mau lulus dan gue gak mau kalau gue masih ada musuh. Gue fikir-fikir, gak ada manfaat nya gue selalu iri bahkan benci sama lo semua. Hari ini atas nama gue, gue udah minta maaf. Terserah lo semua mau maaf'in atau nggak! Tapi menurut gue, lo semua gak akan maaf'in gue. Karena gue tau kesalahan gue gak bisa untuk di maaf'in" Sambung Regan.
Mereka semua diam mendengarkan nya. Regan yang melihat itu, beranjak untuk keluar dari ruangan. Tapi tiba-tiba Dhirga memanggil nya.
"Regan tunggu!!" Seru Dhirga.

KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
Fiksi Remaja"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...